Kabar Duka Kepala Desa Mekarsari Cibatu (2015–2021) Wafat — Kehilangan Besar bagi Warga dan Jejak Inspiratif yang Abadi
Bagi masyarakat Desa Mekarsari Cibatu, sosok kepala desa bagaikan nahkoda yang dengan gigih mengarahkan perahu pembangunan ke arah maju, bahkan saat ombak tantangan datang silih berganti. Akhir pekan ini, Kabupaten Garut diguncang kabar duka: Kepala Desa Mekarsari Cibatu periode 2015–2021 meninggalkan dunia, meninggalkan warisan pengabdian yang begitu nyata terasa di seluruh sudut desa.
Sosok Kepala Desa yang Mendarat Langsung ke Hati Masyarakat
Selama dua periode memegang amanat kepemimpinan, almarhum tampil sebagai pemimpin yang tidak pernah sekadar duduk di belakang meja. Hampir setiap hari, beliau turun langsung ke lapangan seperti seorang penjelajah, mendengar aspirasi anak-anak muda di pos ronda, berbincang akrab dengan petani di pematang sawah, atau menegur ramah para pedagang di pasar desa. Kehadirannya terasa sangat membumi dan mampu menyeberangi sekat usia, suku, maupun latar belakang sosial.
Kebijakan dan inovasi yang beliau dorong tidak hanya menyentuh permukaan, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata—seperti kawanan lebah yang bekerja tanpa lelah, menjaga ekosistem desa agar tumbuh sehat dan berdaya saing. Salah satu keberhasilan luar biasa adalah penerapan digitalisasi layanan administrasi yang sangat efisien, menghemat waktu pengurusan surat menyurat hingga 45 persen lebih cepat dari sebelumnya.
Kini kepergiannya telah meninggalkan lubang besar yang sulit diisi. Ucapan belasungkawa mengalir deras, tak hanya di rumah duka namun juga membanjiri media sosial dan grup-grup warga, mencerminkan betapa besar pengaruh dan kedekatan yang tercipta selama masa baktinya.
Mengungkap Kronologi dan Fakta Kepergian Sang Pemimpin Desa
Menurut laporan [Harian Garut News](https://hariangarutnews.com/2025/09/13/kepala-desa-mekarsari-cibatu-periode-2015-2021-meninggal-dunia/), peristiwa duka ini terjadi pada Sabtu pagi, 13 September 2025. Kepala desa wafat di RSUD dr. Slamet Garut akibat komplikasi penyakit jantung yang selama ini tidak banyak diketahui publik. Keluarga menyampaikan, sejak awal tahun kesehatan beliau memang menurun, namun tekadnya tetap kuat untuk hadir dalam kegiatan sosial dan musyawarah warga, bahkan dalam kondisi lemah sekalipun.
Situasi rumah duka sangat ramai dipadati pelayat dari berbagai kalangan. Suasana haru menyelimuti, mulai dari pejabat daerah, pelaku usaha, hingga warga desa sederhana, semuanya datang memberikan penghormatan terakhir. Kehilangan ini terasa sangat nyata secara emosional, seperti rantai komunikasi batin yang terputus mendadak.
Spirit Inovasi: Mewujudkan Perubahan dengan Gagasan Segar
Menyusuri jejak pengabdian almarhum, terlihat jelas bahwa inovasi bukan sekadar jargon, melainkan dilaksanakan secara nyata. Salah satu terobosannya yang sangat inovatif secara khusus adalah pendirian kelompok tani milenial. Kelompok ini bukan hanya wadah bertani, namun juga pusat edukasi teknologi pertanian yang berhasil menarik kembali pemuda yang sebelumnya memilih bekerja di kota-kota besar.
Di masa kepemimpinan beliau, kelembagaan desa juga diperkuat secara strategis—terutama fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)—sehingga ruang diskusi kebijakan menjadi jauh lebih dinamis dan demokratis. Semua langkah ini membuahkan prestasi nyata, termasuk penghargaan “Desa Berinovasi” tahun 2019 dari pemerintah kabupaten, berkat sistem pos gizi digital yang sangat efektif dalam menurunkan angka kekurangan gizi pada balita.
Kolektif Rasa Kehilangan dan Kenangan yang Tak Mungkin Pudar
Cerita tentang almarhum tidak terpisahkan dari aktivitas gotong royong, perayaan hari kemerdekaan, dan dukungan penuh terhadap pelaku UMKM secara konsisten. Kenangan ini bagai sulur akar yang sangat dalam, memperkuat pondasi kebersamaan warga Mekarsari. Salah seorang warga, Neni Rahayu (32), mengungkapkan bahwa almarhum seperti ayah kedua di desa—selalu mendengarkan, berdiskusi dengan hati, dan memastikan semua program dirancang dengan melibatkan suara warga.
Para pemuda sangat kehilangan teladan mereka, karena beliau kerap menginspirasi, bahkan di luar jam kerja, membangkitkan semangat wirausaha dengan pendekatan yang terasa sangat membumi. Figur seperti ini sangat jarang muncul, ibarat mentor yang sangat dapat diandalkan secara luar biasa.
Melanjutkan Estafet dan Merawat Cita-Cita Bersama
Setiap akhir adalah awal bagi perubahan. Setelah kepergian beliau, pemerintah desa dan tokoh masyarakat langsung bergerak, membentuk forum lintas generasi bernama “Forum Warisan Pembangunan Mekarsari.” Dalam lingkup forum ini, peran pemuda, akademisi lokal, hingga pelaku UMKM digabungkan, tercipta ekosistem ide dan program yang harapannya mampu mewujudkan keberlanjutan secara nyata, bukan hanya sebatas cerita masa lalu.
Sebagai penghormatan, pemerintah desa telah berencana mengabadikan nama kepala desa di salah satu jalan utama serta mendirikan pusat edukasi digital—sebuah langkah simbolik yang menunjukkan komitmen untuk terus menanamkan nilai kepemimpinan beliau dalam denyut nadi kehidupan warga.
Tabel Pencapaian dan Terobosan Kepala Desa Mekarsari Cibatu 2015–2021
Tahun | Kebijakan/Inovasi | Dampak Nyata |
---|---|---|
2016 | Digitalisasi layanan administrasi desa | Layanan publik menjadi sangat efisien, memangkas waktu antre hingga 45% |
2018 | Pendirian Kelompok Tani Milenial | Urbanisasi pemuda menurun secara signifikan hingga 30% |
2019 | Pengembangan Pos Gizi Digital | Angka kekurangan gizi balita turun 15% secara nyata |
2020 | Kampanye UMKM berbasis online | 50 pelaku UMKM mengakses pasar daring, omzet meningkat secara mencolok |
Dengan segala jejak dan teladan yang diwariskan, kepala desa Mekarsari Cibatu periode 2015–2021 telah menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati layaknya kawanan lebah—berkolaborasi, konsisten bekerja keras, dan menghasilkan manfaat nyata bagi semuanya. Semangat inovatif dan kebaikan beliau akan terus membersamai langkah-langkah warga Mekarsari. Kini, sudah saatnya cita-cita besar bersama ini diteruskan—mewujudkan masa depan desa yang jauh lebih baik, sangat inklusif, dan penuh harapan.