Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Pancasila Masa Orde Baru
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang telah disepakati oleh para founding fathers pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi dasar negara Indonesia, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Penerapan Pancasila sebagai ideologi negara telah mengalami berbagai dinamika, termasuk pada masa Orde Baru. Masa Orde Baru dimulai pada tahun 1966 dan berakhir pada tahun 1998. Selama masa ini, Pancasila menjadi ideologi negara yang diusung oleh pemerintah.
Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Pancasila menjadi dasar dalam penyusunan berbagai kebijakan pemerintah. Hal ini terlihat dari berbagai kebijakan pemerintah yang merujuk pada nilai-nilai Pancasila, seperti kebijakan pembangunan ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.
- Pancasila menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat Indonesia, melalui berbagai program pendidikan dan sosialisasi.
- Pancasila menjadi dasar dalam penegakan hukum dan keadilan. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah untuk menerapkan hukum dan keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti dengan penegakan HAM dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat.
Namun, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
- Penerapan Pancasila menjadi kurang demokratis. Hal ini terlihat dari dominasi pemerintah dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang politik dan ekonomi.
- Penerapan Pancasila menjadi kurang toleran terhadap perbedaan. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah untuk menekan perbedaan pendapat dan pandangan yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
- Penerapan Pancasila menjadi kurang efektif dalam mengatasi berbagai masalah bangsa. Hal ini terlihat dari masih adanya berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik yang belum terselesaikan, seperti kemiskinan, korupsi, dan kesenjangan sosial.
Secara umum, penerapan Pancasila pada masa Orde Baru telah memberikan beberapa kontribusi positif bagi bangsa Indonesia. Namun, penerapan Pancasila pada masa ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki.
Pada masa reformasi, penerapan Pancasila telah mengalami perubahan. Pemerintah telah berupaya untuk menerapkan Pancasila secara lebih demokratis, toleran, dan efektif dalam mengatasi berbagai masalah bangsa.