Monyet Pakai Jas Hujan Hijau: Antara Fakta dan Humor
Pada tanggal 7 Januari 2020, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana longsor.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi mengenakan jas hujan plastik berwarna hijau pemberian warga. Foto Presiden Jokowi mengenakan jas hujan hijau tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.
Namun, yang menarik adalah, ketika seseorang mencari kata kunci "monyet pakai jas hujan hijau" di Google, yang muncul justru foto Presiden Jokowi. Hal ini tentu saja menimbulkan kebingungan dan kelucuan bagi sebagian orang.
Algoritma Google
Ada beberapa penjelasan yang dapat diberikan untuk fenomena ini. Salah satu penjelasan adalah karena algoritma Google yang mendeteksi kata kunci "jas hujan". Kata kunci "jas hujan" tersebut kemudian dikaitkan dengan foto Presiden Jokowi yang mengenakan jas hujan.
Penjelasan lain adalah karena Google menggunakan algoritma yang disebut "semantic search". Algoritma ini memungkinkan Google untuk memahami makna dari suatu kata atau frasa, bukan hanya sekadar kata atau frasa tersebut secara literal.
Dalam hal ini, kata kunci "monyet pakai jas hujan hijau" dapat diartikan sebagai "hewan yang mirip monyet mengenakan pakaian yang mirip jas hujan berwarna hijau". Algoritma Google kemudian mendeteksi bahwa foto Presiden Jokowi memenuhi kriteria tersebut.
Fenomena Sosial
Fenomena "monyet pakai jas hujan hijau" ini juga dapat dilihat sebagai fenomena sosial. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki sense of humor yang tinggi.
Foto Presiden Jokowi mengenakan jas hujan hijau tersebut dianggap lucu karena merupakan hal yang tidak biasa. Selain itu, foto tersebut juga dianggap sebagai ironi, karena monyet biasanya tidak mengenakan pakaian.
Kesimpulan
Fenomena "monyet pakai jas hujan hijau" merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas. Fenomena ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, baik dari segi teknis, sosial, maupun humor.
Fenomena ini juga menunjukkan bahwa algoritma Google masih terus berkembang dan dapat menghasilkan hasil pencarian yang tidak terduga.