Niat Sholat Witir 1 Rakaat

Sholat witir merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam. Sholat witir dikerjakan setelah sholat Isya dan sebelum sholat Subuh. Jumlah rakaat dalam sholat witir adalah ganjil, yaitu satu, tiga, atau sebelas rakaat. Namun, yang paling umum dikerjakan adalah sholat witir satu rakaat.

Sholat witir satu rakaat memiliki banyak keutamaan. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sholat witir satu rakaat memiliki banyak keutamaan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan sholat witir ini secara rutin.

niat sholat witir 1 rakaat

Berikut adalah 7 poin penting tentang niat sholat witir 1 rakaat:

  • Dilafazkan sebelum takbiratul ihram
  • Menghadap kiblat
  • Niat dalam hati
  • Menggunakan bahasa Arab
  • Disunnahkan mengangkat kedua tangan
  • Membaca doa iftitah
  • Meneruskan sholat seperti biasa

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa niat sholat witir 1 rakaat adalah salah satu syarat sah sholat witir. Oleh karena itu, sangat penting untuk melafazkan niat sebelum memulai sholat witir.

Dilafazkan sebelum takbiratul ihram

Dilafazkan sebelum takbiratul ihram artinya niat sholat witir 1 rakaat harus diucapkan sebelum mengucapkan takbiratul ihram. Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya sholat.

  • Niat harus diucapkan dalam hati

    Niat sholat witir 1 rakaat tidak perlu diucapkan dengan lisan, cukup diucapkan dalam hati saja. Namun, jika diucapkan dengan lisan pun tidak mengapa.

  • Niat harus ditujukan kepada Allah SWT

    Ketika mengucapkan niat, harus ditujukan kepada Allah SWT. Artinya, niat tersebut diniatkan karena Allah SWT semata, bukan karena ingin dipuji atau dilihat oleh orang lain.

  • Niat harus jelas dan tegas

    Niat sholat witir 1 rakaat harus diucapkan dengan jelas dan tegas, agar tidak terjadi keraguan dalam mengerjakan sholat.

  • Niat harus sesuai dengan sunnah

    Niat sholat witir 1 rakaat harus sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Niat yang sesuai dengan sunnah adalah sebagai berikut:

    “Usholli sunnatal witri rak’atani lillahi ta’ala.”

    Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah تعالى.”

Demikian penjelasan tentang point “Dilafazkan sebelum takbiratul ihram” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Menghadap kiblat

Ketika melaksanakan sholat witir, termasuk sholat witir 1 rakaat, maka harus menghadap kiblat. Kiblat adalah arah ke Ka’bah di Mekkah. Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah sholat.

Untuk mengetahui arah kiblat, dapat menggunakan kompas atau aplikasi penunjuk arah kiblat. Jika tidak ada kompas atau aplikasi penunjuk arah kiblat, maka dapat bertanya kepada orang yang lebih tahu, seperti ustadz atau imam masjid.

Ketika menghadap kiblat, pastikan bahwa seluruh tubuh menghadap ke arah Ka’bah, mulai dari kepala hingga kaki. Jangan sampai ada bagian tubuh yang menyimpang dari arah kiblat.

Jika tidak memungkinkan untuk menghadap kiblat secara langsung, misalnya karena sedang berada di pesawat terbang atau di dalam kendaraan yang sedang melaju, maka dapat menghadap kiblat dengan cara rukhsah. Rukhsah adalah keringanan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Islam untuk melaksanakan ibadah dalam kondisi tertentu.

Rukhsah untuk menghadap kiblat dapat dilakukan dengan cara menghadap ke arah yang paling dekat dengan kiblat, meskipun tidak tepat menghadap ke Ka’bah. Misalnya, jika sedang berada di pesawat terbang yang sedang terbang ke arah timur, maka dapat menghadap ke arah timur, meskipun tidak tepat menghadap ke Ka’bah.

Demikian penjelasan tentang point “Menghadap kiblat” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Niat dalam hati

Niat sholat witir 1 rakaat harus diucapkan dalam hati. Artinya, niat tersebut tidak perlu diucapkan dengan lisan, cukup diucapkan dalam hati saja.

Namun, jika diucapkan dengan lisan pun tidak mengapa. Yang terpenting, niat tersebut diucapkan dengan jelas dan tegas, agar tidak terjadi keraguan dalam mengerjakan sholat.

Niat sholat witir 1 rakaat yang diucapkan dalam hati dapat menggunakan bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Jika menggunakan bahasa Arab, maka niatnya adalah sebagai berikut:

“Usholli sunnatal witri rak’atani lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah تعالى.”

Jika menggunakan bahasa Indonesia, maka niatnya adalah sebagai berikut:

“Saya niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah SWT.”

Niat tersebut diucapkan dalam hati sebelum mengucapkan takbiratul ihram. Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya sholat.

Demikian penjelasan tentang point “Niat dalam hati” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Menggunakan bahasa Arab

Niat sholat witir 1 rakaat dapat diucapkan menggunakan bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Namun, lebih utama menggunakan bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

  • Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih fasih

    Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih fasih dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, niat dalam bahasa Arab lebih mudah dihafal dan dipahami.

  • Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih berpahala

    Mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih berpahala daripada mengucapkannya dalam bahasa Indonesia. Hal ini karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan hadits.

  • Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih mudah diterima oleh Allah SWT

    Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih mudah diterima oleh Allah SWT daripada mengucapkannya dalam bahasa Indonesia. Hal ini karena bahasa Arab adalah bahasa yang suci dan mulia.

  • Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW

    Mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Hal ini karena Rasulullah SAW selalu mengucapkan niat sholat dalam bahasa Arab.

Demikian penjelasan tentang point “Menggunakan bahasa Arab” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Disunnahkan mengangkat kedua tangan

Ketika mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat, disunnahkan untuk mengangkat kedua tangan. Kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan telinga, dengan telapak tangan menghadap ke kiblat.

Mengangkat kedua tangan ketika mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Menunjukkan kekhusyukan dan kesungguhan dalam beribadah

    Mengangkat kedua tangan ketika mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat menunjukkan kekhusyukan dan kesungguhan dalam beribadah. Hal ini karena mengangkat kedua tangan merupakan salah satu bentuk pengagungan kepada Allah SWT.

  • Mengharap rahmat dan ampunan dari Allah SWT

    Mengangkat kedua tangan ketika mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat juga merupakan bentuk pengharapan kepada Allah SWT agar diberikan rahmat dan ampunan. Hal ini karena mengangkat kedua tangan merupakan salah satu bentuk doa kepada Allah SWT.

  • Menjaga diri dari gangguan setan

    Mengangkat kedua tangan ketika mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat juga dapat menjaga diri dari gangguan setan. Hal ini karena setan tidak suka melihat orang yang sedang beribadah dengan khusyuk dan sungguh-sungguh.

Demikian penjelasan tentang point “Disunnahkan mengangkat kedua tangan” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Catatan: Mengangkat kedua tangan ketika mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat hukumnya sunnah, bukan wajib. Artinya, jika tidak mengangkat kedua tangan, maka sholat witir 1 rakaat tetap sah.

Membaca doa iftitah

Setelah mengucapkan niat sholat witir 1 rakaat, disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Doa iftitah adalah doa pembuka sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram.

  • Doa iftitah dibaca dengan suara jahr (keras)

    Doa iftitah dibaca dengan suara jahr (keras) pada rakaat pertama sholat witir 1 rakaat. Sedangkan pada rakaat kedua, doa iftitah dibaca dengan suara sirr (pelan).

  • Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram

    Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram, yaitu ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya sholat. Doa iftitah dibaca sebelum membaca Surat Al-Fatihah.

  • Doa iftitah memiliki beberapa keutamaan

    Membaca doa iftitah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Menambah kekhusyukan dalam sholat
    • Mengharap rahmat dan ampunan dari Allah SWT
    • Menjaga diri dari gangguan setan
  • Berikut ini adalah bacaan doa iftitah:

    “Allahu Akbar. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Ar-rahmanir rahim. Maliki yaumiddin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in. Ihdinash shiraatal mustaqim. Shiraathalladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhallin.”

Demikian penjelasan tentang point “Membaca doa iftitah” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Meneruskan sholat seperti biasa

Setelah membaca doa iftitah, lanjutkan sholat witir 1 rakaat seperti biasa. Berikut ini adalah tata cara sholat witir 1 rakaat:

  1. Berdiri tegak dan niat sholat witir 1 rakaat

    Berdiri tegak dan niat sholat witir 1 rakaat dalam hati. Niat sholat witir 1 rakaat dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:

    “Usholli sunnatal witri rak’atani lillahi ta’ala.”

    Artinya: “Aku niat sholat witir dua rakaat karena Allah تعالى.”

  2. Mengucapkan takbiratul ihram

    Setelah niat, ucapkan takbiratul ihram, yaitu ucapan “Allahu Akbar”.

  3. Membaca doa iftitah

    Setelah takbiratul ihram, baca doa iftitah dengan suara jahr (keras) pada rakaat pertama dan dengan suara sirr (pelan) pada rakaat kedua.

  4. Membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek

    Setelah doa iftitah, baca Surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya. Surat pendek yang dibaca bisa surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau surat pendek lainnya.

  5. Ruku’

    Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek, lakukan ruku’. Ruku’ adalah gerakan membungkukkan badan hingga kepala sejajar dengan punggung. Ketika ruku’, baca doa ruku’, yaitu:

    “Subhaana rabbiyal ‘azhiim.”

    Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung.”

  6. I’tidal

    Setelah ruku’, berdiri tegak kembali. Ketika i’tidal, baca doa i’tidal, yaitu:

    “Sami’allahu liman hamidah.”

    Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”

    Kemudian, baca doa:

    “Rabbanaa lakal hamdu.”

    Artinya: “Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu.”

  7. Sujud

    Setelah i’tidal, lakukan sujud. Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki ke lantai. Ketika sujud, baca doa sujud, yaitu:

    “Subhaana rabbiyal a’laa.”

    Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi.”

  8. Duduk di antara dua sujud

    Setelah sujud pertama, duduklah di antara dua sujud. Ketika duduk di antara dua sujud, baca doa duduk di antara dua sujud, yaitu:

    “Rabbighfirlii.”

    Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku.”

  9. Sujud kedua

    Setelah duduk di antara dua sujud, lakukan sujud kedua. Ketika sujud kedua, baca doa sujud yang sama dengan sujud pertama, yaitu:

    “Subhaana rabbiyal a’laa.”

    Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi.”

  10. Duduk tasyahud akhir

    Setelah sujud kedua, duduklah tasyahud akhir. Ketika duduk tasyahud akhir, baca doa tasyahud akhir, yaitu:

    “At-tahiyyatu lillahi wasshalaawatu wathayyibaatu. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibaadillahis shalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.”

    Artinya: “Segala penghormatan, pujian, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan dan kesejahteraan terlimpah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dan kesejahteraan juga terlimpah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

  11. Salam

    Setelah tasyahud akhir, berikan salam ke kanan dan ke kiri. Salam ke kanan dengan mengucapkan “Assalamu ‘alaikum warahmatullah”, dan salam ke kiri dengan mengucapkan “Wa ‘alaikumussalam warahmatullah”.

Demikian penjelasan tentang point “Meneruskan sholat seperti biasa” terkait niat sholat witir 1 rakaat. Semoga bermanfaat.

Check Also

Apakah Bermain HP Saat Ada Petir Berbahaya?

Banyak orang yang percaya bahwa bermain HP saat ada petir berbahaya karena petir bisa menyambar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *