Partai-partai pada masa demokrasi liberal lebih cenderung untuk

Demokrasi liberal merupakan suatu sistem pemerintahan yang memberikan kebebasan kepada rakyat untuk bersuara dan berpartisipasi dalam pemerintahan. Sistem ini diterapkan di Indonesia pada periode 1949-1959. Pada masa ini, terdapat banyak partai politik yang berdiri, yaitu sekitar 28 partai.

Partai-partai politik pada masa demokrasi liberal lebih cenderung untuk:

  • Berorientasi pada kepentingan kelompok

Hal ini disebabkan oleh adanya keragaman latar belakang sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Setiap kelompok masyarakat memiliki kepentingannya masing-masing, sehingga partai politik dibentuk untuk mewakili kepentingan kelompok tersebut.

  • Bersifat primordial

Partai politik pada masa demokrasi liberal lebih cenderung bersifat primordial, yaitu berdasarkan atas faktor-faktor primordial seperti suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Hal ini disebabkan oleh belum adanya kesadaran nasionalisme yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia.

  • Mementingkan kekuasaan

Partai politik pada masa demokrasi liberal lebih cenderung mementingkan kekuasaan. Hal ini terlihat dari banyaknya partai politik yang saling berkompetisi untuk memenangkan pemilu.

Kecenderungan-kecenderungan tersebut menyebabkan terjadinya berbagai masalah politik pada masa demokrasi liberal, seperti:

  • Pemerintahan yang tidak stabil

Pemerintahan yang tidak stabil disebabkan oleh seringnya terjadi pergantian kabinet. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan antara partai-partai politik yang duduk di parlemen.

  • Konflik antarpartai

Konflik antarpartai sering terjadi, terutama pada saat menjelang pemilu. Konflik ini dapat menimbulkan ketegangan dalam masyarakat.

  • Ketidakstabilan ekonomi

Ketidakstabilan ekonomi disebabkan oleh tidak adanya stabilitas politik. Hal ini menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia.

Pada akhirnya, sistem demokrasi liberal di Indonesia tidak berjalan dengan baik dan berakhir dengan terbitnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang mengembalikan Indonesia ke sistem demokrasi terpimpin.

Berikut adalah beberapa contoh partai politik pada masa demokrasi liberal yang berorientasi pada kepentingan kelompok, bersifat primordial, dan mementingkan kekuasaan:

  • Partai Nasional Indonesia (PNI)

PNI merupakan partai politik yang mewakili kepentingan golongan nasionalis. PNI memiliki basis massa yang kuat di kalangan pemuda dan intelektual.

  • Masyumi

Masyumi merupakan partai politik yang mewakili kepentingan golongan Islam. Masyumi memiliki basis massa yang kuat di kalangan umat Islam.

  • Partai Komunis Indonesia (PKI)

PKI merupakan partai politik yang mewakili kepentingan golongan komunis. PKI memiliki basis massa yang kuat di kalangan buruh dan petani.

About

Check Also

Bentuk Muka Bumi Di Amerika Serikat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *