PDA Garut Gelar Lokakarya Pendidikan Pemilih Inklusif

Garut, 24 Januari 2024 – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Garut menggelar Lokakarya Pendidikan Pemilih untuk Pemilu Inklusif, Substansif, dan Bermartabat, Selasa (23/1/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Inklusi Pimpinan Pusat Aisyiyah, bertujuan mewujudkan pemilu yang inklusif, substansif, dan bermartabat.

Ketua PDA Kabupaten Garut, Eti Nurul Hayati, mengatakan, lokakarya ini diikuti oleh lebih dari 60 peserta dari enam desa piloting program dan 12 komunitas Balai Sakinah Aisyiyah (BSA) di empat kecamatan di Kabupaten Garut. Acara ini juga mendapat partisipasi dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), aktivis Angkatan Muda, dan media.

“Aisyiyah sebagai salah satu ormas perempuan mengajak atau menghimbau kepada seluruh warga masyarakat, terutama menguatkan peran BSA-BSA di masing-masing desa dan kecamatan ini untuk dapat menjadi pemilih yang cerdas,” ucap Eti.

Eti Nurul Hayati menyatakan pentingnya pemilihan yang cerdas di Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, khususnya dalam menciptakan pemilu yang ramah terhadap difabel.

“Harapannya bisa terlaksana, pemimpin kita yang terpilih itu bisa membawa (kita) kepada kesejahteraan bangsa dan negara,” ucapnya.

Nuni Nurbayani, Ketua Divisi Sosialisasi dan SDM KPU Kabupaten Garut, sebagai salah satu narasumber, menyoroti pentingnya hak akses disabilitas dalam pemilu 2024. Ia menyebutkan, Pemilu kali ini akan memberikan fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas, seperti template huruf braille untuk tunanetra, dan akses serta pendampingan di TPS.

“Nah kita di kita sudah ada 28 ribu lembar template untuk membantu disabilitas netra nanti ketika pencoblosan yang terdiri dari surat suara PWP atau Presiden dan Wakil Presiden dan surat suara DPD,” katanya.

Selain itu, nantinya di TPS juga akan disediakan akses untuk para penyandang difabel. Di mana nantinya KPPS akan memberikan akses kepada penyandang disabilitas yang memasuki TPS, serta memberikan pendampingan kepada disabilitas tunanetra.

Pemilu inklusif bertujuan untuk melibatkan seluruh warga negara tanpa memandang ras atau keterbatasan fisik. Nuni menekankan pentingnya partisipasi semua pihak untuk menghasilkan wakil rakyat yang memperhatikan kebutuhan semua kelompok, termasuk disabilitas.