Pendiri Kerajaan Demak Adalah

Pendiri Kerajaan Demak: Menelusuri Jejak Sejarah dan Kontroversi

Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, menorehkan sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Di balik kemegahan dan pengaruhnya, pertanyaan tentang sosok pendirinya masih menyisakan misteri dan perdebatan. Sosok Raden Patah, yang sering disebut sebagai pendiri, diselimuti keraguan dan kontroversi. Artikel ini akan menelusuri jejak sejarah Raden Patah dan menelaah berbagai versi tentang perannya dalam pendirian Kerajaan Demak.

Asal Usul Raden Patah:

Raden Patah digambarkan sebagai keturunan Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Ibunya, Putri Campa, merupakan putri Raja Champa yang menikah dengan Brawijaya V. Konon, Raden Patah lahir di Palembang setelah ibunya melarikan diri dari Majapahit akibat perebutan tahta.

Versi Tradisional:

Menurut versi tradisional, Raden Patah kembali ke Jawa setelah dewasa dan mendirikan Kerajaan Demak di sekitar tahun 1475. Dukungan para bupati di sekitar Demak, seperti Arya Penangsang dan Ki Ageng Pengging, membantunya dalam membangun kerajaan baru. Konon, Sunan Ampel, salah satu Wali Songo, berperan penting dalam penobatan Raden Patah sebagai raja pertama Demak.

Kontroversi dan Versi Alternatif:

Meskipun versi tradisional menempatkan Raden Patah sebagai pendiri, beberapa sejarawan mempertanyakan validitasnya. Keraguan muncul terkait minimnya bukti sejarah yang kuat untuk mendukung klaim keturunan Majapahit dan perannya sebagai pendiri.

Sejarawan seperti Sartono Kartodirdjo dan T.G.Th. Pigeaud mengemukakan versi alternatif. Mereka menduga bahwa pendiri Demak adalah seorang bupati lokal bernama Raden Patah, bukan keturunan Majapahit. Versi ini didasarkan pada naskah kuno dan prasasti yang tidak menyebut Raden Patah sebagai keturunan raja Majapahit.

Peran Raden Patah dalam Sejarah Demak:

Terlepas dari kontroversi tentang perannya sebagai pendiri, Raden Patah tidak dapat dipungkiri sebagai pemimpin penting dalam sejarah Demak. Di bawah kepemimpinannya, Demak berkembang menjadi kerajaan Islam yang kuat dan berpengaruh.

Raden Patah memimpin Demak dalam berbagai penaklukan, termasuk Portugis di Malaka. Ia juga berperan dalam penyebaran Islam di Jawa dengan dukungan para Wali Songo. Masjid Agung Demak, salah satu masjid tertua di Indonesia, konon didirikan pada masa pemerintahannya.

Kesimpulan:

Sosok Raden Patah dan perannya dalam pendirian Kerajaan Demak masih menyimpan misteri dan kontroversi. Versi tradisional dan alternatif menghadirkan sudut pandang berbeda yang perlu ditelaah lebih lanjut.

Meskipun demikian, Raden Patah tetap diakui sebagai pemimpin penting dalam sejarah Demak. Kontribusinya dalam pembangunan kerajaan dan penyebaran Islam di Jawa menjadikannya figur yang tak tergantikan dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Penting untuk dicatat bahwa artikel ini hanya membahas satu versi sejarah tentang pendiri Kerajaan Demak. Masih banyak versi lain yang perlu dikaji dan dianalisis untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang sejarah kerajaan ini.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *