Pendiri Kerajaan Singasari Adalah

Kisah Ken Arok: Dari Bandit Menjadi Raja Pendiri Singasari

Ken Arok, nama yang tak asing dalam sejarah Jawa Timur. Sosoknya sarat kontroversi, diselimuti kisah kelam dan ambisi membara. Dialah pendiri Kerajaan Singasari, kerajaan Hindu-Buddha yang berjaya di Jawa Timur pada abad ke-13.

Kehidupan Ken Arok bagaikan dongeng. Lahir dari seorang pelacur dan tanpa ayah, ia dibesarkan di tengah masyarakat yang memandangnya rendah. Masa kecilnya penuh liku, diwarnai kenakalan dan pemberontakan. Ia menjelma menjadi bandit ulung, tak segan merampok dan membunuh untuk bertahan hidup.

Namun, takdir berkata lain. Keberanian dan kecerdasannya menarik perhatian Tunggul Ametung, penguasa Tumapel. Ken Arok diangkat menjadi pengawalnya, membuka jalan baginya untuk mendaki tangga kekuasaan.

Kisah cintanya tak kalah dramatis. Ken Arok jatuh cinta pada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, wanita yang terkenal karena kecantikannya yang luar biasa. Obsesi dan ambisi membawanya pada tindakan nekat. Ia membunuh Tunggul Ametung dan merebut Ken Dedes.

Kematian Tunggul Ametung menandai awal era baru. Ken Arok mendirikan Kerajaan Tumapel (yang kemudian dikenal sebagai Singasari) pada tahun 1222 M dan bergelar Sri Rangga Rajasa.

Kerajaan Tumapel di bawah kepemimpinan Ken Arok berkembang pesat. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Keberhasilannya tak lepas dari kecakapannya dalam strategi dan diplomasi.

Namun, masa pemerintahannya tak luput dari gejolak. Pemberontakan dan perebutan tahta mewarnai periode awal kerajaan. Ken Arok sendiri harus meregang nyawa di tangan Anusapati, putra Tunggul Ametung, pada tahun 1227 M.

Meski singkat, kepemimpinan Ken Arok meletakkan fondasi bagi kejayaan Singasari. Dinasti Rajasa yang didirikannya melahirkan raja-raja besar seperti Anusapati, Tohjaya, Ranggawuni, dan Kertanegara.

Kisah Ken Arok tak hanya tentang ambisi dan pengkhianatan, tetapi juga tentang kegigihan dan kebangkitan. Dari seorang bandit yang dihujat, ia menjelma menjadi raja yang disegani. Kerajaan Singasari menjadi bukti nyata ambisi dan visinya yang luar biasa.

Kehidupan Awal Ken Arok

Ken Arok dilahirkan di desa kecil bernama Lembong, dekat Gunung Tengger. Ibunya, Ken Endang, adalah seorang pelacur yang bekerja di sebuah wisma. Ken Arok tak pernah mengenal ayahnya.

Sejak kecil, Ken Arok sudah menunjukkan sifat pemberontak dan suka berkelahi. Ia sering terlibat dalam perkelahian dan keributan di desa. Tak jarang ia mencuri untuk memenuhi kebutuhannya.

Suatu hari, Ken Arok bertemu dengan seorang brahmana bernama Lohgawe. Brahmana ini melihat potensi dalam diri Ken Arok dan memutuskan untuk melatihnya dalam seni bela diri dan ilmu kebatinan.

Di bawah bimbingan Lohgawe, Ken Arok berkembang menjadi pemuda yang kuat dan tangguh. Ia pun mulai menunjukkan ambisi dan keinginannya untuk meraih kekuasaan.

Menjadi Pemimpin Tumapel

Pada masa itu, Jawa Timur dikuasai oleh Kerajaan Kediri. Salah satu wilayahnya adalah Tumapel, yang dipimpin oleh Tunggul Ametung.

Ken Arok melihat Tumapel sebagai batu loncatan untuk mencapai ambisinya. Ia pun mulai mendekati Tunggul Ametung dan berhasil mendapatkan kepercayaan darinya.

Ken Arok kemudian jatuh cinta pada Ken Dedes, istri Tunggul Ametung. Kecantikan Ken Dedes yang luar biasa membuatnya tergila-gila.

Ambisi dan cintanya membawanya pada tindakan nekat. Ia membunuh Tunggul Ametung dan merebut Ken Dedes.

Pendirian Kerajaan Singasari

Setelah kematian Tunggul Ametung, Ken Arok mendirikan Kerajaan Tumapel pada tahun 1222 M. Ia bergelar Sri Rangga Rajasa dan mendirikan Dinasti Rajasa.

Ken Arok kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari Tumapel ke Singasari, sebuah tempat yang lebih strategis. Sejak saat itu, kerajaan ini dikenal sebagai Kerajaan Singasari.

Masa Pemerintahan Ken Arok

Kerajaan Tumapel di bawah kepemimpinan Ken Arok berkembang pesat. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.

Keberhasilan Ken Arok tak lepas dari kecakapannya dalam strategi dan diplomasi. Ia menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *