Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 Masehi di wilayah Jawa Barat. Kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas, meliputi sebagian besar wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu peninggalan tertulis dan peninggalan arkeologi.
Peninggalan Tertulis
Peninggalan tertulis Kerajaan Tarumanegara berupa prasasti. Prasasti-prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti-prasasti tersebut berisi tentang silsilah raja-raja Tarumanegara, wilayah kekuasaan Tarumanegara, dan aktivitas-aktivitas raja-raja Tarumanegara.
Berikut adalah beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:
- Prasasti Ciaruteun: Prasasti ini ditemukan di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Prasasti ini berupa batu berbentuk tugu yang dipahatkan dengan telapak kaki raja Purnawarman.
[Image of Prasasti Ciaruteun] - Prasasti Kebon Kopi: Prasasti ini ditemukan di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Prasasti ini berupa batu berbentuk tugu yang dipahatkan dengan telapak kaki gajah dan tulisan dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
[Image of Prasasti Kebon Kopi] - Prasasti Tugu: Prasasti ini ditemukan di Kampung Batu Tumbuh, Kelurahan Tugu, Koja, Jakarta Utara. Prasasti ini berupa batu berbentuk tugu yang dipahatkan dengan tulisan dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi tentang penggalian saluran air sepanjang 12 kilometer yang dilakukan oleh Raja Purnawarman.
[Image of Prasasti Tugu] - Prasasti Muara Cianten: Prasasti ini ditemukan di Desa Muara Cianten, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Prasasti ini berupa batu berbentuk tugu yang dipahatkan dengan tulisan dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi tentang pemberian tanah oleh Raja Purnawarman kepada seorang pendeta.
[Image of Prasasti Muara Cianten] - Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul): Prasasti ini ditemukan di Kampung Lebak, tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Kabupaten Pandeglang, Banten. Prasasti ini berupa batu berbentuk tugu yang dipahatkan dengan tulisan dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi tentang pujian kepada Raja Purnawarman.
[Image of Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul)]
Peninggalan Arkeologi
Peninggalan arkeologi Kerajaan Tarumanegara berupa berbagai macam benda, seperti arca, keramik, dan peralatan rumah tangga. Benda-benda tersebut ditemukan di berbagai tempat di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Berikut adalah beberapa peninggalan arkeologi Kerajaan Tarumanegara:
- Arca Wisnu: Arca ini ditemukan di Kampung Pasir Awi, Desa Pasir Awi, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Arca ini terbuat dari batu andesit dan berukuran tinggi sekitar 2,15 meter. Arca ini menggambarkan sosok Wisnu, salah satu dewa dalam agama Hindu.
[Image of Arca Wisnu] - Arca Ganesha: Arca ini ditemukan di Kampung Pasir Awi, Desa Pasir Awi, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Arca ini terbuat dari batu andesit dan berukuran tinggi sekitar 1,7 meter. Arca ini menggambarkan sosok Ganesha, salah satu dewa dalam agama Hindu.
[Image of Arca Ganesha] - Keramik: Keramik-keramik peninggalan Kerajaan Tarumanegara banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Keramik-keramik tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Cina, India, dan Asia Tenggara.
[Image of Keramik peninggalan Kerajaan Tarumanegara] - Peralatan rumah tangga: Peralatan rumah tangga peninggalan Kerajaan Tarumanegara banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Peralatan-peralatan tersebut terbuat dari berbagai macam bahan, seperti batu, logam, dan keramik.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara merupakan bukti sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan Kerajaan Tarumanegara.