Perang Paregreg adalah perang saudara yang terjadi di Kerajaan Majapahit pada tahun 1404-1406. Perang ini melibatkan dua kubu, yaitu istana barat yang dipimpin oleh Wikramawardhana, dan istana timur yang dipimpin oleh Bhre Wirabhumi.
Penyebab Perang Paregreg
Penyebab perang ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab perang ini, yaitu:
- Perebutan kekuasaan
Bhre Wirabhumi merupakan cucu dari Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Ia memiliki ambisi untuk menjadi raja Majapahit. Namun, Wikramawardhana, yang merupakan suami dari putri Hayam Wuruk, juga memiliki ambisi yang sama.
- Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Wikramawardhana
Beberapa pejabat Majapahit tidak puas dengan pemerintahan Wikramawardhana. Mereka menganggap Wikramawardhana sebagai raja yang lemah dan tidak adil.
- Perselisihan antara golongan barat dan timur
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit dibagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah barat dan wilayah timur. Wilayah barat dipimpin oleh Wikramawardhana, sedangkan wilayah timur dipimpin oleh Bhre Wirabhumi. Kedua wilayah ini sering berselisih satu sama lain.
Kronologi Perang Paregreg
Perang Paregreg berlangsung selama dua tahun. Perang ini terjadi dalam beberapa tahap, dengan kemenangan yang silih berganti.
Tahap pertama dimulai pada tahun 1404, dengan kemenangan kubu timur. Bhre Wirabhumi berhasil merebut ibu kota Majapahit, Trowulan. Namun, Wikramawardhana berhasil membalas kekalahannya pada tahap kedua. Ia berhasil merebut kembali ibu kota Majapahit.
Tahap ketiga perang ini terjadi pada tahun 1405. Perang ini berlangsung sengit, dengan korban jiwa yang banyak. Pada akhirnya, kubu timur berhasil dikalahkan oleh kubu barat. Bhre Wirabhumi tewas dalam pertempuran, dan Wikramawardhana menjadi pemenang perang.
Dampak Perang Paregreg
Perang Paregreg memiliki dampak yang sangat besar bagi Kerajaan Majapahit. Perang ini menyebabkan melemahnya kekuatan Majapahit, baik secara militer maupun politik.
Secara militer, perang ini menyebabkan banyak prajurit Majapahit tewas. Selain itu, perang ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur Majapahit.
Secara politik, perang ini menyebabkan perpecahan di dalam Kerajaan Majapahit. Beberapa daerah bawahan Majapahit melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.
Perang Paregreg juga menyebabkan menurunnya wibawa Majapahit di mata negara-negara tetangga. Akibatnya, Majapahit menjadi lebih mudah diserang oleh musuh-musuhnya.
Pertanyaan terkait Perang Paregreg
Berikut adalah 10 pertanyaan terkait Perang Paregreg beserta dengan pembahasannya:
1. Kapan Perang Paregreg terjadi?
Perang Paregreg terjadi pada tahun 1404-1406.
2. Siapa saja yang terlibat dalam Perang Paregreg?
Perang Paregreg melibatkan dua kubu, yaitu istana barat yang dipimpin oleh Wikramawardhana, dan istana timur yang dipimpin oleh Bhre Wirabhumi.
3. Apa penyebab Perang Paregreg?
Penyebab Perang Paregreg masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab perang ini, yaitu perebutan kekuasaan, ketidakpuasan terhadap pemerintahan Wikramawardhana, dan perselisihan antara golongan barat dan timur.
4. Bagaimana kronologi Perang Paregreg?
Perang Paregreg berlangsung selama dua tahun. Perang ini terjadi dalam beberapa tahap, dengan kemenangan yang silih berganti.
Tahap pertama dimulai pada tahun 1404, dengan kemenangan kubu timur. Bhre Wirabhumi berhasil merebut ibu kota Majapahit, Trowulan. Namun, Wikramawardhana berhasil membalas kekalahannya pada tahap kedua. Ia berhasil merebut kembali ibu kota Majapahit.
Tahap ketiga perang ini terjadi pada tahun 1405. Perang ini berlangsung sengit, dengan korban jiwa yang banyak. Pada akhirnya, kubu timur berhasil dikalahkan oleh kubu barat. Bhre Wirabhumi tewas dalam pertempuran, dan Wikramawardhana menjadi pemenang perang.
5. Apa dampak Perang Paregreg?
Perang Paregreg memiliki dampak yang sangat besar bagi Kerajaan Majapahit. Perang ini menyebabkan melemahnya kekuatan Majapahit, baik secara militer maupun politik.