Rukun Shalat: Panduan Lengkap serta Tata Cara Pelaksanaan

Shalat adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang dilakukan sebanyak lima kali sehari. Shalat memiliki tata cara dan rukun tertentu yang harus dipenuhi agar sah. Rukun shalat merupakan syarat sah shalat yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim ketika melaksanakan shalat. Tanpa rukun-rukun ini, shalat tidak akan sah dan tidak diterima oleh Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang rukun shalat secara lengkap beserta tata cara pelaksanaannya.

Rukun shalat ada 13, yakni: 1. Niat; 2. Takbiratul Ihram; 3. Membaca Surat Al-Fatihah; 4. Ruku’; 5. I’tidal; 6. Sujud; 7. Duduk di antara dua sujud; 8. Sujud kedua; 9. Duduk Tasyahud Akhir; 10. Membaca Shalawat Nabi; 11. Mengucapkan Salam; 12. Mengurutkan rukun dengan benar; 13. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan shalat.

Untuk melaksanakan shalat dengan benar, umat Islam harus memahami dan melaksanakan rukun shalat dengan tertib. Setiap rukun shalat memiliki tata cara dan bacaan tertentu yang harus diikuti.

rukun shalat ada berapa

Shalat, ibadah wajib umat Islam, memiliki rukun-rukun tertentu.

  • Rukun shalat ada 13.
  • Niat awal shalat.
  • Takbiratul ihram.
  • Membaca Al-Fatihah.
  • Ruku’ dan i’tidal.
  • Sujud dua kali.
  • Duduk di antara dua sujud.

Melaksanakan rukun shalat dengan benar wajib bagi umat Islam.

Rukun shalat ada 13.

Rukun shalat ada 13, yaitu:

  1. Niat
    Niat adalah keinginan atau tekad di dalam hati untuk melakukan shalat. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Misalnya, “Saya niat shalat fardhu Zuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
  2. Takbiratul ihram
    Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga. Takbiratul ihram menandai dimulainya shalat.
  3. Membaca Surat Al-Fatihah
    Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat.
  4. Ruku’
    Ruku’ adalah gerakan menundukkan badan hingga punggung lurus dan kepala sejajar dengan punggung. Ruku’ dilakukan setelah membaca Surat Al-Fatihah.
  5. I’tidal
    I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’. I’tidal dilakukan dengan mengangkat badan hingga berdiri tegak sempurna.
  6. Sujud
    Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud dilakukan dua kali setelah i’tidal.
  7. Duduk di antara dua sujud
    Duduk di antara dua sujud dilakukan setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Pada saat duduk, posisi badan tegak dan kedua tangan diletakkan di atas paha.

Itulah penjelasan tentang rukun shalat yang pertama hingga ketujuh. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang enam rukun shalat berikutnya.

Niat awal shalat.

Niat awal shalat adalah keinginan atau tekad di dalam hati untuk melakukan shalat. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat.

  • Niat harus jelas dan spesifik.
    Niat harus jelas dan spesifik mengenai jenis shalat yang akan dilakukan, seperti shalat fardhu, shalat sunnah, atau shalat qada. Misalnya, “Saya niat shalat fardhu Zuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
  • Niat harus diniatkan sebelum takbiratul ihram.
    Niat harus diniatkan sebelum mengucapkan takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka shalat tidak sah.
  • Niat harus ikhlas karena Allah SWT.
    Niat harus ikhlas karena Allah SWT. Artinya, shalat dilakukan semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi lainnya.
  • Niat harus sesuai dengan sunnah.
    Niat harus sesuai dengan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Misalnya, niat shalat fardhu Zuhur harus diniatkan dua rakaat, tidak boleh lebih atau kurang.

Itulah empat poin penting tentang niat awal shalat. Pastikan untuk memahami dan melaksanakan niat shalat dengan benar agar shalat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Takbiratul ihram.

Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang diucapkan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga. Takbiratul ihram menandai dimulainya shalat.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang takbiratul ihram:

  1. Takbiratul ihram diucapkan dengan suara yang jelas dan tegas.
  2. Kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan telinga.
  3. Telapak tangan menghadap ke kiblat.
  4. Jari-jari tangan direnggangkan.
  5. Takbiratul ihram diucapkan bersamaan dengan niat shalat.

Setelah mengucapkan takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah. Jika lupa membaca Surat Al-Fatihah, maka shalat tidak sah. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca Surat Al-Fatihah dengan benar dan lengkap.

Itulah penjelasan tentang takbiratul ihram. Pastikan untuk mengucapkan takbiratul ihram dengan benar dan lengkap agar shalat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Membaca Al-Fatihah.

Membaca Surat Al-Fatihah adalah salah satu rukun shalat yang wajib dilakukan. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tujuh ayat.

  • Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram.
  • Surat Al-Fatihah dibaca dengan tartil dan jahr (suara yang jelas).
  • Jika lupa membaca Surat Al-Fatihah, maka shalat tidak sah.
  • Surat Al-Fatihah memiliki makna yang mendalam tentang penghambaan diri kepada Allah SWT.

Itulah empat poin penting tentang membaca Surat Al-Fatihah dalam shalat. Pastikan untuk membaca Surat Al-Fatihah dengan benar dan lengkap agar shalat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Ruku’ dan i’tidal.

Ruku’ adalah gerakan menundukkan badan hingga punggung lurus dan kepala sejajar dengan punggung. Ruku’ dilakukan setelah membaca Surat Al-Fatihah. Sedangkan i’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah ruku’.

  • Ruku’ dilakukan dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
  • Kedua tangan diletakkan di atas lutut.
  • Punggung lurus dan kepala sejajar dengan punggung.
  • Membaca doa ruku’.
  • I’tidal dilakukan dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
  • Kedua tangan diangkat hingga sejajar dengan bahu.
  • Telapak tangan menghadap ke atas.
  • Membaca doa i’tidal.

Itulah empat poin penting tentang ruku’ dan i’tidal dalam shalat. Pastikan untuk melakukan ruku’ dan i’tidal dengan benar dan lengkap agar shalat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Sujud dua kali.

Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud dilakukan dua kali setelah i’tidal.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang sujud dua kali:

  1. Sujud dilakukan dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
  2. Dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki diletakkan di lantai.
  3. Jari-jari tangan direnggangkan.
  4. Perut tidak boleh menyentuh paha.
  5. Kepala tidak boleh lebih tinggi dari punggung.
  6. Membaca doa sujud.

Setelah sujud pertama, dilanjutkan dengan duduk di antara dua sujud. Kemudian dilanjutkan dengan sujud kedua. Setelah sujud kedua, dilanjutkan dengan berdiri untuk memulai rakaat berikutnya.

Itulah penjelasan tentang sujud dua kali dalam shalat. Pastikan untuk melakukan sujud dengan benar dan lengkap agar shalat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Duduk di antara dua sujud.

Duduk di antara dua sujud adalah gerakan duduk setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Duduk di antara dua sujud dilakukan dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang duduk di antara dua sujud:

  1. Duduk di antara dua sujud dilakukan dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
  2. Posisi badan tegak.
  3. Kedua tangan diletakkan di atas paha.
  4. Jari-jari tangan direnggangkan.
  5. Kepala tidak boleh lebih tinggi dari punggung.
  6. Membaca doa duduk di antara dua sujud.

Setelah duduk di antara dua sujud, dilanjutkan dengan sujud kedua. Setelah sujud kedua, dilanjutkan dengan berdiri untuk memulai rakaat berikutnya.

Itulah penjelasan tentang duduk di antara dua sujud dalam shalat. Pastikan untuk melakukan duduk di antara dua sujud dengan benar dan lengkap agar shalat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *