Siapa Yang Mengetik Teks Proklamasi

Siapa yang Mengetik Teks Proklamasi?

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan salah satu dokumen bersejarah yang telah mengubah jalannya sejarah bangsa Indonesia. Teks tersebut dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Proses penyusunan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta. Setelah teks proklamasi selesai disusun, maka perlu untuk diketik agar dapat dibacakan pada esok harinya.

Lantas, siapakah yang mengetik teks proklamasi?

Sayuti Melik

Sosok yang mengetik teks proklamasi adalah Sayuti Melik. Ia adalah seorang wartawan dan aktivis pergerakan nasional yang lahir di Desa Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 22 Agustus 1908.

Sayuti Melik dikenal sebagai seorang jurnalis yang ulet dan berani. Ia sering menulis artikel-artikel yang mengkritik pemerintah kolonial Belanda. Pada tahun 1934, ia ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Belanda karena aktivitas pergerakannya.

Pada tanggal 16 Agustus 1945, Sayuti Melik diundang oleh Ir. Soekarno untuk datang ke rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Ia diminta untuk mengetik teks proklamasi yang telah disusun oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Sayuti Melik mulai mengetik teks proklamasi pada pukul 02.00 dini hari. Ia menyelesaikan tugasnya pada pukul 04.00 pagi. Setelah itu, teks proklamasi diserahkan kepada Ir. Soekarno untuk dibacakan pada esok harinya.

Proses Mengetik Teks Proklamasi

Sayuti Melik mengetik teks proklamasi dengan menggunakan mesin tik Remington 12 yang masih manual. Mesin tik tersebut milik Laksamana Muda Tadashi Maeda.

Sayuti Melik mengetik teks proklamasi dengan sangat hati-hati. Ia memperhatikan setiap huruf dan tanda baca yang ada di dalam teks tersebut. Ia juga menambahkan beberapa tanda baca yang menurutnya perlu untuk ditambahkan.

Salah satu tanda baca yang ditambahkan oleh Sayuti Melik adalah tanda koma (,) setelah kata "waktu" di kalimat pertama teks proklamasi. Tanda koma tersebut berfungsi untuk memisahkan dua subjek yang berbeda, yaitu "kami bangsa Indonesia" dan "waktu sekarang ini".

Selain itu, Sayuti Melik juga menambahkan tanda titik (.) di akhir kalimat kedua teks proklamasi. Tanda titik tersebut berfungsi untuk mengakhiri kalimat tersebut.

Peran Sayuti Melik dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sayuti Melik memainkan peran penting dalam proses proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ialah yang mengetik teks proklamasi yang telah disusun oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Teks proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik kemudian dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Proklamasi tersebut menandai lahirnya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Sayuti Melik meninggal dunia pada tanggal 16 Mei 1989 di Jakarta. Ia meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia, yaitu teks proklamasi yang telah diketiknya.

Kesimpulan

Sayuti Melik adalah sosok yang berjasa dalam proses proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ialah yang mengetik teks proklamasi yang kemudian dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Teks proklamasi tersebut menandai lahirnya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Check Also

Sebutkan Gangguan Keamanan Yang Terjadi Pada Masa Kemerdekaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *