Tafsirkan Adalah: Pengertian, Jenis, dan Pertanyaan-Pertanyaannya
Pengertian Tafsirkan
Secara etimologis, kata "tafsirkan" berasal dari kata "tafsir" yang berarti penjelasan atau interpretasi. Secara terminologis, tafsirkan adalah proses menjelaskan atau menginterpretasikan makna suatu naskah atau teks.
Tafsirkan dapat dilakukan terhadap berbagai macam naskah atau teks, seperti:
- Naskah suci, seperti Al-Qur’an atau kitab suci agama lainnya.
- Karya sastra, seperti puisi, novel, atau cerpen.
- Karya ilmiah, seperti buku, artikel, atau jurnal.
- Karya seni, seperti lukisan, patung, atau musik.
- Karya hukum, seperti undang-undang atau peraturan pemerintah.
Tafsirkan bertujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu naskah atau teks. Dengan memahami makna tersebut, pembaca atau pendengar dapat memperoleh manfaat dari naskah atau teks tersebut.
Jenis-Jenis Tafsirkan
Tafsirkan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan berbagai kriteria. Berikut ini adalah beberapa jenis tafsirkan:
- Berdasarkan objeknya:
- Tafsir Al-Qur’an
- Tafsir kitab suci agama lainnya
- Tafsir karya sastra
- Tafsir karya ilmiah
- Tafsir karya seni
- Tafsir karya hukum
- Berdasarkan metodenya:
- Tafsir harfiah
- Tafsir bi al-ma’tsur
- Tafsir bi al-ra’yi
- Tafsir ilmi
- Berdasarkan alirannya:
- Tafsir Mu’tazilah
- Tafsir Asy’ariyah
- Tafsir Maturidiyah
- Tafsir Sufi
Pertanyaan-Pertanyaan Tafsirkan
Tafsirkan dapat dilakukan dengan mengajukan berbagai macam pertanyaan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan tafsirkan yang umum diajukan:
- Apa makna kata atau istilah tertentu?
- Apa makna kalimat atau paragraf tertentu?
- Apa makna bagian atau bab tertentu?
- Apa makna keseluruhan naskah atau teks?
- Apa tujuan pengarang atau penulis naskah atau teks tersebut?
- Apa pesan atau amanat yang terkandung dalam naskah atau teks tersebut?
- Apa relevansi naskah atau teks tersebut dengan konteks kekinian?
- Apa implikasi atau pengaruh naskah atau teks tersebut terhadap kehidupan manusia?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diajukan secara terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang lebih luas dan kreatif. Sementara itu, pertanyaan tertutup memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang lebih spesifik dan terfokus.
Contoh Pertanyaan dan Penyelesaian
Berikut ini adalah contoh pertanyaan dan penyelesaian tafsirkan:
Pertanyaan:
Apa makna kata "sujud" dalam ayat berikut ini?
وَأَنِ اسْجُدُوا لِرَبِّكُمْ وَاعْبُدُوهُ
(QS. Al-An’am: 102)
Penyelesaian:
Kata "sujud" dalam ayat tersebut berarti "merendahkan diri". Makna ini dapat dipahami dari konteks ayat tersebut, yaitu perintah Allah kepada manusia untuk menyembah-Nya. Menyembah Allah berarti merendahkan diri di hadapan-Nya dan menaati segala perintah-Nya.
Pertanyaan:
Apa makna kalimat "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
Penyelesaian:
Kalimat "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" berarti bahwa setiap orang di Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keadilan. Keadilan tersebut harus diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan budaya.
Pertanyaan:
Apa makna puisi "Pahlawanku" karya Chairil Anwar?
Penyelesaian:
Puisi "Pahlawanku" karya Chairil Anwar menggambarkan kekaguman penyair terhadap para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Puisi tersebut juga mengandung pesan agar kita selalu menghargai jasa para pahlawan dan melanjutkan perjuangan mereka untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Kesimpulan
Tafsirkan adalah proses menjelaskan atau menginterpretasikan makna suatu naskah atau teks. Tafsirkan dapat dilakukan terhadap berbagai macam naskah atau teks, seperti naskah suci, karya sastra, karya ilmiah, karya seni, dan karya hukum.
Tafsirkan dapat dilakukan dengan mengajukan berbagai macam pertanyaan