Tata Cara Sholat Dhuha: Panduan Lengkap untuk Melaksanakan Ibadah Sunnah Pagi

Sholat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Dilaksanakan pada waktu pagi hari antara terbitnya matahari hingga menjelang tengah hari, sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, menambah rezeki, dan melapangkan hati.

Dalam melaksanakan sholat Dhuha, terdapat beberapa tata cara yang perlu diperhatikan agar ibadah ini sah dan mendapat pahala yang sempurna. Berikut ini adalah panduan lengkap tentang tata cara sholat Dhuha:

Sebelum memulai sholat Dhuha, pastikan untuk terlebih dahulu berwudhu dengan sempurna. Setelah itu, dianjurkan untuk membaca niat sholat Dhuha yang berbunyi, “Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya, “Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Dhuha

Berikut ini adalah 7 poin penting tentang tata cara sholat Dhuha:

  • Niat sebelum memulai
  • 2 rakaat, berdiri sempurna
  • Baca surat pendek
  • Ruku’ dan sujud sempurna
  • Duduk di antara 2 sujud
  • Salam mengakhiri sholat
  • Berdoa setelah salam

Dengan mengikuti tata cara tersebut, sholat Dhuha yang dikerjakan akan sah dan mendapat pahala yang sempurna. Semoga bermanfaat.

Niat sebelum memulai

Niat adalah salah satu rukun sholat yang paling penting. Niat harus diucapkan sebelum memulai sholat, dan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Untuk sholat Dhuha, niatnya adalah sebagai berikut:

  • Niat harus diniatkan dalam hati.

    Jangan diucapkan dengan lisan.

  • Niat harus diucapkan sebelum memulai sholat.

    Jangan setelah memulai sholat.

  • Niat harus jelas dan tegas.

    Jangan samar-samar atau ragu-ragu.

  • Niat harus sesuai dengan sunat.

    Jangan diniatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan sunat.

Untuk sholat Dhuha, niatnya adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya, “Aku niat sholat sunat Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2 rakaat, berdiri sempurna

Sholat Dhuha dikerjakan sebanyak 2 rakaat, dengan berdiri sempurna. Berikut ini adalah tata cara sholat Dhuha 2 rakaat, berdiri sempurna:

  • Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat.

    Tidak boleh condong ke depan atau ke belakang.

  • Angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga.

    Telapak tangan menghadap ke kiblat.

  • Ucapkan takbiratul ihram.

    “Allahu Akbar.”

  • Letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada.

    Siku kanan menempel di dada, siku kiri menempel di perut.

Setelah itu, lanjutkan sholat dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, lalu ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, hingga salam. Lakukan hal yang sama untuk rakaat kedua, kemudian akhiri dengan salam.

Baca surat pendek

Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat pendek lainnya dalam sholat Dhuha. Berikut ini adalah beberapa surat pendek yang bisa dibaca dalam sholat Dhuha:

  • Surat Al-Ikhlas (QS. 112)
  • Surat Al-Falaq (QS. 113)
  • Surat An-Nas (QS. 114)
  • Surat Al-Kafirun (QS. 109)
  • Surat Al-Ma’un (QS. 107)
  • Surat Al-Kauthar (QS. 108)
  • Surat Al-Zalzalah (QS. 99)
  • Surat Al-‘Adiyat (QS. 100)
  • Surat Al-Qari’ah (QS. 101)
  • Surat At-Takwir (QS. 81)

Selain surat-surat pendek tersebut, bisa juga membaca surat-surat pendek lainnya yang mudah dihafal dan dipahami. Yang terpenting, baca surat pendek dengan tartil dan tadabbur, serta resapi maknanya dalam hati.

Jika tidak hafal surat-surat pendek, bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang mudah dihafal, seperti ayat kursi atau ayat-ayat tentang keesaan Allah.

Setelah membaca surat pendek, lanjutkan sholat dengan ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, hingga salam. Lakukan hal yang sama untuk rakaat kedua, kemudian akhiri dengan salam.

Ruku’ dan sujud sempurna

Ruku’ dan sujud merupakan gerakan penting dalam sholat, termasuk sholat Dhuha. Berikut ini adalah tata cara ruku’ dan sujud yang sempurna dalam sholat Dhuha:

  • Ruku’.

    Setelah membaca surat pendek, angkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga. Kemudian, tundukkan badan hingga punggung lurus dan kepala sejajar dengan punggung. Letakkan kedua tangan di atas lutut, dengan jari-jari tangan terbuka dan siku-siku menempel di lutut.

  • I’tidal.

    Setelah ruku’, berdiri tegak kembali dengan posisi kedua tangan sejajar dengan telinga. Kemudian, letakkan kedua tangan di samping badan.

  • Sujud.

    Setelah i’tidal, sujud dengan meletakkan kedua tangan, lutut, dan dahi di lantai. Pastikan dahi menyentuh lantai dan kedua tangan berada di samping kepala. Jari-jari tangan terbuka dan siku-siku menempel di lantai.

  • Duduk di antara dua sujud.

    Setelah sujud, duduk dengan posisi kedua kaki ditekuk dan kedua tangan diletakkan di atas lutut. Pastikan punggung tegak dan kepala tidak tertunduk.

Lakukan gerakan ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah, yaitu dengan tenang dan tidak terburu-buru. Resapi setiap gerakan dan baca doa-doa yang dianjurkan.

Duduk di antara 2 sujud

Setelah sujud, duduklah di antara dua sujud dengan posisi kedua kaki ditekuk dan kedua tangan diletakkan di atas lutut. Pastikan punggung tegak dan kepala tidak tertunduk.

Dalam posisi duduk di antara dua sujud, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

“Rabbighfirlii, rabbighfirlii, rabbighfirlii”

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ya Tuhanku, ampunilah aku, ya Tuhanku, ampunilah aku.”

Selain doa tersebut, bisa juga membaca doa-doa lainnya yang dianjurkan, seperti:

  • “Allahummaghfirlii maa qaddamt wa maa akhkart, wa maa asrartu wa maa a’lant, wa maa huwa a’lamu bihi minnii, anta al-muqaddim wa anta al-mu’akhkhir, laa ilaaha illa anta.”
  • “Allahummaghfirlii wa litawaalidayya, warhamhuma kamaa rabbyaani shaghiraa.”

Artinya:

  • “Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Setelah membaca doa-doa tersebut, lanjutkan sholat dengan sujud kembali, kemudian duduk di antara dua sujud lagi, lalu sujud kembali, hingga salam. Lakukan hal yang sama untuk rakaat kedua, kemudian akhiri dengan salam.

Demikian tata cara duduk di antara dua sujud dalam sholat Dhuha. Semoga bermanfaat.

Salam mengakhiri sholat

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah sejenak untuk membaca tasyahud akhir. Berikut ini adalah bacaan tasyahud akhir:

“Attahiyyaatu lillahi, wasshalaawatu watthayyibaatu, assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh, assalamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.”

Artinya:

“Segala hormat, pujian, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan dan kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, wahai nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Semoga keselamatan juga terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Setelah membaca tasyahud akhir, lalu salam dengan cara menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:

“Assalamu ‘alaikum warahmatullah.”

Artinya: “Semoga keselamatan dan kesejahteraan terlimpahkan kepada kalian.”

Setelah salam, sholat Dhuha telah selesai. Dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat Dhuha, seperti:

“Allahumma innaka ‘allam-tani maa lam akul, wa a’thaita-nii maa lam as’al, wa aqraita-nii maa lam aqra’, fa anta al-mu’allimul karim.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah mengajariku apa yang tidak aku ketahui, dan Engkau telah memberiku apa yang tidak aku minta, dan Engkau telah membacakan kepadaku apa yang tidak aku baca. Maka Engkaulah guru yang mulia.”

Demikian tata cara salam mengakhiri sholat Dhuha. Semoga bermanfaat.

Berdoa setelah salam

Setelah salam mengakhiri sholat Dhuha, dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat. Berikut ini adalah beberapa doa yang bisa dibaca setelah sholat Dhuha:

  • Doa memohon ampunan.

    “Allahummaghfirlii maa qaddamt wa maa akhkart, wa maa asrartu wa maa a’lant, wa maa huwa a’lamu bihi minnii, anta al-muqaddim wa anta al-mu’akhkhir, laa ilaaha illa anta.”

    Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku atas segala dosa yang telah kulakukan, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui segala sesuatu, sedangkan aku tidak mengetahuinya. Engkaulah yang Maha Awal dan Maha Akhir. Tidak ada Tuhan selain Engkau.”

  • Doa memohon rezeki.

    “Allahumma inni as’aluka rizqan waasi’an halaalan tayyiban.”

    Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang luas, halal, dan baik.”

  • Doa memohon kebaikan dunia dan akhirat.

    “Allahumma inni as’aluka khair الدنيا والآخرة، عاجلها وآجلها.”

    Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dunia dan akhirat, yang cepat maupun yang lambat.”

  • Doa memohon perlindungan dari api neraka.

    “Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabin nar.”

    Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka.”

Selain doa-doa tersebut, bisa juga membaca doa-doa lainnya yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Yang terpenting, baca doa dengan khusyuk dan penuh harapan kepada Allah SWT.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *