Tugas 4 Lab Auditing Ut

 

Tugas 4 Lab Auditing UT: Pembahasan Lengkap

Tugas 4 Lab Auditing UT merupakan tugas yang diberikan kepada mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Terbuka. Tugas ini bertujuan untuk menguji pemahaman mahasiswa tentang materi auditing yang telah dipelajari, khususnya terkait dengan prosedur audit untuk pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka.

Tugas 4 Lab Auditing UT terdiri dari dua bagian, yaitu:

  • Bagian A: Pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka
  • Bagian B: Analisis hasil pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka

Bagian A: Pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka

Pada bagian ini, mahasiswa diminta untuk melakukan pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka berdasarkan kertas kerja pemeriksaan (workpaper) yang telah disediakan. Pengujian substantif dilakukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan kompeten tentang saldo akun beban dibayar di muka.

Pada kertas kerja pemeriksaan, akun beban dibayar di muka terdiri dari empat kelompok, yaitu:

  • Asuransi dibayar dimuka
  • Sewa dibayar dimuka
  • Pajak dibayar dimuka
  • Perlengkapan kantor

Untuk setiap kelompok akun, mahasiswa diminta untuk melakukan pengujian substantif berikut:

  • Pengujian eksistensi
  • Pengujian keterjadian
  • Pengujian kelengkapan
  • Pengujian hak dan kewajiban
  • Pengujian penilaian dan alokasi

Pengujian eksistensi

Pengujian eksistensi bertujuan untuk memperoleh bukti audit tentang apakah akun beban dibayar di muka memang ada. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Mencocokkan saldo akun beban dibayar di muka dengan saldo buku besar
  • Mencocokkan dokumen pendukung transaksi beban dibayar di muka

Pengujian keterjadian

Pengujian keterjadian bertujuan untuk memperoleh bukti audit tentang apakah transaksi beban dibayar di muka memang terjadi. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Mencocokkan dokumen pendukung transaksi beban dibayar di muka dengan dokumen sumber
  • Mencocokkan tanggal transaksi beban dibayar di muka dengan tanggal yang tepat

Pengujian kelengkapan

Pengujian kelengkapan bertujuan untuk memperoleh bukti audit tentang apakah semua transaksi beban dibayar di muka telah dicatat. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Membandingkan saldo akun beban dibayar di muka dengan catatan akuntansi pendukung
  • Mencocokkan tanggal transaksi beban dibayar di muka dengan tanggal yang tepat

Pengujian hak dan kewajiban

Pengujian hak dan kewajiban bertujuan untuk memperoleh bukti audit tentang apakah akun beban dibayar di muka merupakan hak klien dan kewajiban pihak ketiga. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Mencocokkan dokumen pendukung transaksi beban dibayar di muka dengan kontrak atau perjanjian yang relevan

Pengujian penilaian dan alokasi

Pengujian penilaian dan alokasi bertujuan untuk memperoleh bukti audit tentang apakah saldo akun beban dibayar di muka telah dinilai dan dialokasikan dengan tepat. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Membandingkan saldo akun beban dibayar di muka dengan saldo yang seharusnya
  • Mencocokkan saldo akun beban dibayar di muka dengan kebijakan akuntansi yang berlaku

Bagian B: Analisis hasil pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka

Pada bagian ini, mahasiswa diminta untuk menganalisis hasil pengujian substantif atas akun-akun beban dibayar di muka. Analisis ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat risiko audit yang signifikan terkait dengan akun-akun tersebut.

Analisis hasil pengujian substantif dapat dilakukan dengan cara:

  • Mengidentifikasi risiko audit yang signifikan
  • Menilai efektivitas pengendalian internal
  • Mengembangkan prosedur audit lanjutan

Risiko audit yang signifikan adalah risiko bahwa auditor akan memberikan pendapat yang tidak wajar atas laporan keuangan, jika risiko tersebut tidak dimitigasi secara memadai. Risiko audit dapat diidentifikasi dengan cara:

  • Mengkaji faktor-faktor lingkungan audit
  • Mengkaji pengendalian internal
  • **Mengkaji hasil pengujian substantif

Pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Efektivitas pengendalian internal dapat dinilai dengan cara:

  • Mengkaji desain pengendalian internal
  • Mengkaji efektivitas operasi pengendalian internal

Prosedur audit lanjutan adalah prosedur audit yang dilakukan untuk memperoleh bukti audit yang lebih meyakinkan tentang saldo akun. Prosedur audit lanjutan dapat dilakukan dengan cara:

  • Melakukan konfirmasi dengan pihak ketiga
  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Melakukan prosedur analitis

Check Also

ekonomi kreatif Bandung

Perkembangan Ekonomi Kreatif di Kota Bandung

Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam bidang ekonomi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *