Wawancara: Seni Menggali Informasi

Dalam dunia jurnalistik, wawancara adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang wartawan. Wawancara merupakan proses tanya jawab antara wartawan dan narasumber untuk menggali informasi yang akan digunakan dalam sebuah berita atau artikel. Melalui wawancara, wartawan dapat memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dari narasumber yang kompeten.

Wawancara dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, atau melalui surat elektronik. Namun, wawancara langsung merupakan metode yang paling efektif untuk menggali informasi yang mendalam. Dalam wawancara langsung, wartawan dapat melihat ekspresi narasumber dan mendengar nada bicaranya, sehingga dapat lebih memahami maksud dan tujuan narasumber. Selain itu, wartawan juga dapat mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan.

Untuk melakukan wawancara yang efektif, wartawan perlu mempersiapkan diri dengan baik. Wartawan harus mengetahui latar belakang narasumber dan topik yang akan dibahas. Selain itu, wartawan juga harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus jelas, singkat, dan relevan dengan topik yang akan dibahas.

wawancara adalah

Seni menggali informasi.

  • Tanya jawab wartawan dan narasumber.
  • Untuk mendapatkan informasi.
  • Dapat dilakukan langsung, telepon, atau surel.
  • Wawancara langsung paling efektif.
  • Wartawan perlu persiapan matang.
  • Susun pertanyaan jelas dan relevan.

Wawancara adalah keterampilan penting bagi wartawan untuk memperoleh informasi yang akurat dan mendalam.

Tanya jawab wartawan dan narasumber.

Dalam wawancara, wartawan mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Narasumber menjawab pertanyaan wartawan sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya. Tanya jawab antara wartawan dan narasumber harus dilakukan dengan sopan dan saling menghormati.

Wartawan harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan dengan topik yang akan dibahas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus disusun secara sistematis agar narasumber dapat menjawabnya dengan mudah. Wartawan juga harus mendengarkan jawaban narasumber dengan saksama dan mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan.

Narasumber harus menjawab pertanyaan wartawan dengan jujur dan akurat. Narasumber juga harus memberikan penjelasan yang lengkap dan mudah dipahami. Jika narasumber tidak mengetahui jawaban dari suatu pertanyaan, ia harus mengatakannya dengan terus terang. Narasumber juga dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang dianggap terlalu pribadi atau rahasia.

Tanya jawab antara wartawan dan narasumber harus dilakukan dalam suasana yang kondusif. Wartawan dan narasumber harus merasa nyaman dan tidak tertekan. Jika suasana tidak kondusif, wartawan dan narasumber tidak akan dapat berkomunikasi dengan baik dan wawancara tidak akan berjalan lancar.

Tanya jawab antara wartawan dan narasumber merupakan bagian penting dari wawancara. Melalui tanya jawab, wartawan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menulis berita atau artikel. Sementara itu, narasumber dapat menyampaikan pandangan dan pendapatnya kepada publik melalui media massa.

Untuk mendapatkan informasi.

Tujuan utama dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi. Informasi tersebut dapat berupa fakta, opini, atau pengalaman narasumber. Informasi yang diperoleh dari wawancara dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penulisan berita, artikel, atau laporan penelitian.

  • Informasi faktual

    Informasi faktual adalah informasi yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya, data statistik, hasil penelitian, atau pernyataan resmi dari pihak yang berwenang.

  • Informasi opini

    Informasi opini adalah informasi yang berisi pendapat atau pandangan seseorang. Misalnya, komentar ahli, pandangan masyarakat, atau ulasan produk.

  • Informasi pengalaman

    Informasi pengalaman adalah informasi yang berisi pengalaman pribadi seseorang. Misalnya, kisah hidup, perjalanan karier, atau pengalaman menghadapi suatu peristiwa.

  • Informasi rahasia

    Informasi rahasia adalah informasi yang bersifat pribadi dan tidak boleh disebarluaskan kepada publik. Misalnya, informasi kesehatan, informasi keuangan, atau informasi keluarga.

Wartawan harus mampu menggali informasi yang dibutuhkan dari narasumber. Wartawan harus bertanya dengan jelas dan tepat sasaran. Wartawan juga harus mendengarkan jawaban narasumber dengan saksama dan mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan. Wartawan harus menghormati hak narasumber untuk menolak menjawab pertanyaan yang dianggap terlalu pribadi atau rahasia.

Dapat dilakukan langsung, telepon, atau surel.

Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu wawancara langsung, wawancara melalui telepon, dan wawancara melalui surel. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.

Wawancara langsung adalah metode wawancara yang paling efektif. Dalam wawancara langsung, wartawan dapat melihat ekspresi narasumber dan mendengar nada bicaranya, sehingga dapat lebih memahami maksud dan tujuan narasumber. Selain itu, wartawan juga dapat mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan.

Wawancara melalui telepon adalah metode wawancara yang lebih praktis dan efisien. Wawancara melalui telepon dapat dilakukan dari jarak jauh, sehingga wartawan tidak perlu bertemu langsung dengan narasumber. Namun, dalam wawancara melalui telepon, wartawan tidak dapat melihat ekspresi narasumber dan mendengar nada bicaranya, sehingga kurang efektif dalam menggali informasi yang mendalam.

Wawancara melalui surel adalah metode wawancara yang paling tidak efektif. Dalam wawancara melalui surel, wartawan dan narasumber berkomunikasi melalui surat elektronik. Metode ini kurang efektif karena wartawan dan narasumber tidak dapat berkomunikasi secara langsung. Selain itu, wartawan juga tidak dapat mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan.

Wartawan harus memilih metode wawancara yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi. Jika memungkinkan, sebaiknya wartawan melakukan wawancara langsung dengan narasumber. Namun, jika wartawan tidak dapat bertemu langsung dengan narasumber, wartawan dapat melakukan wawancara melalui telepon atau surel.

Wawancara langsung paling efektif.

Wawancara langsung adalah metode wawancara yang paling efektif karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Wartawan dapat melihat ekspresi narasumber dan mendengar nada bicaranya.

    Dengan melihat ekspresi narasumber dan mendengar nada bicaranya, wartawan dapat lebih memahami maksud dan tujuan narasumber. Misalnya, jika narasumber terlihat gugup atau tidak nyaman, wartawan dapat bertanya lebih lanjut untuk menggali informasi lebih dalam.

  • Wartawan dapat mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan.

    Dalam wawancara langsung, wartawan dapat mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan untuk memperjelas informasi yang diberikan oleh narasumber. Misalnya, jika narasumber memberikan jawaban yang kurang jelas, wartawan dapat bertanya lebih lanjut untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci.

  • Wartawan dapat membangun hubungan baik dengan narasumber.

    Dalam wawancara langsung, wartawan dapat membangun hubungan baik dengan narasumber. Hubungan baik antara wartawan dan narasumber akan memudahkan wartawan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari narasumber.

  • Wartawan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat.

    Dalam wawancara langsung, wartawan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat karena wartawan dapat melihat ekspresi narasumber dan mendengar nada bicaranya, serta dapat mengajukan pertanyaan tambahan jika diperlukan.

Meskipun wawancara langsung merupakan metode wawancara yang paling efektif, namun tidak selalu memungkinkan untuk dilakukan. Misalnya, jika narasumber berada di lokasi yang jauh atau jika narasumber tidak memiliki waktu untuk bertemu langsung dengan wartawan, maka wartawan dapat melakukan wawancara melalui telepon atau surel.

Wartawan perlu persiapan matang.

Sebelum melakukan wawancara, wartawan perlu melakukan persiapan matang. Persiapan yang matang akan membantu wartawan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat dari narasumber.

  • Mempelajari latar belakang narasumber dan topik yang akan dibahas.

    Wartawan perlu mempelajari latar belakang narasumber dan topik yang akan dibahas agar dapat memahami konteks wawancara dan mengajukan pertanyaan yang tepat.

  • Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

    Wartawan perlu menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus jelas, singkat, dan relevan dengan topik yang akan dibahas.

  • Menyiapkan alat-alat wawancara.

    Wartawan perlu menyiapkan alat-alat wawancara, seperti alat perekam suara, kamera, dan buku catatan. Alat-alat tersebut akan membantu wartawan untuk merekam wawancara dan mencatat informasi penting.

  • Memastikan tempat dan waktu wawancara.

    Wartawan perlu memastikan tempat dan waktu wawancara dengan narasumber. Wartawan harus memilih tempat yang nyaman dan tenang agar wawancara dapat berjalan lancar.

Dengan melakukan persiapan yang matang, wartawan dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dari narasumber. Persiapan yang matang juga akan membuat wartawan lebih percaya diri saat melakukan wawancara.

Susun pertanyaan jelas dan relevan.

Salah satu kunci keberhasilan wawancara adalah menyusun pertanyaan yang jelas dan relevan. Pertanyaan yang jelas dan relevan akan memudahkan narasumber untuk menjawab dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh wartawan.

  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

    Hindari menggunakan bahasa yang terlalu teknis atau jargon yang tidak dipahami oleh narasumber. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti agar narasumber dapat menjawab pertanyaan dengan jelas.

  • Tanyakan pertanyaan yang spesifik.

    Hindari bertanya pertanyaan yang terlalu umum atau luas. Tanyakan pertanyaan yang spesifik dan langsung ke inti masalah. Misalnya, daripada bertanya “Bagaimana pendapat Anda tentang ekonomi Indonesia?”, lebih baik bertanya “Menurut Anda, apa yang menyebabkan inflasi di Indonesia saat ini?”.

  • Tanyakan pertanyaan yang terbuka.

    Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan narasumber untuk memberikan jawaban yang lebih lengkap dan mendalam. Hindari bertanya pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak”.

  • Tanyakan pertanyaan yang relevan dengan topik wawancara.

    Pertanyaan yang diajukan harus relevan dengan topik wawancara. Hindari bertanya pertanyaan yang tidak ada hubungannya dengan topik wawancara.

Dengan menyusun pertanyaan yang jelas dan relevan, wartawan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat dari narasumber. Pertanyaan yang jelas dan relevan juga akan membuat wawancara berjalan lebih lancar dan efektif.

Check Also

Apakah Bermain HP Saat Ada Petir Berbahaya?

Banyak orang yang percaya bahwa bermain HP saat ada petir berbahaya karena petir bisa menyambar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *