Yang Mengetik Naskah Proklamasi Adalah
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Salah satu momen penting dalam peristiwa tersebut adalah saat naskah proklamasi diketik. Lantas, siapa yang mengetik naskah proklamasi?
Sayuti Melik
Sosok yang mengetik naskah proklamasi adalah Sayuti Melik. Ia adalah seorang jurnalis dan sastrawan yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 22 Juli 1908. Sayuti Melik memiliki keahlian dalam mengetik dan menulis. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari, Sayuti Melik dipanggil oleh Soekarno dan Mohammad Hatta ke rumah Laksamana Maeda. Di sana, ia menerima naskah proklamasi yang telah disusun oleh Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo.
Sayuti Melik kemudian mulai mengetik naskah proklamasi di sebuah mesin ketik Remington 12. Ia mengetik naskah tersebut dengan sangat hati-hati dan teliti. Ia juga melakukan beberapa perubahan pada naskah tersebut, seperti menambahkan tanda tangan Soekarno dan Hatta, serta mengubah kalimat "Wakil-wakil bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama bangsa Indonesia".
Proses pengetikan naskah proklamasi selesai pada pukul 04.30 WIB. Sayuti Melik kemudian menyerahkan naskah tersebut kepada Soekarno dan Hatta. Naskah proklamasi tersebut kemudian dibacakan oleh Soekarno pada pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Peran Sayuti Melik
Sayuti Melik memiliki peran penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ialah yang mengetik naskah proklamasi, yang merupakan dokumen penting dalam sejarah Indonesia.
Sayuti Melik juga merupakan saksi sejarah peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ia hadir saat naskah proklamasi dibacakan oleh Soekarno.
Penghargaan
Atas jasa-jasanya dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sayuti Melik menerima berbagai penghargaan, antara lain:
- Bintang Mahaputera Utama (1972)
- Bintang Gerilya (1958)
- Bintang Sewindu Kemerdekaan (1966)
- Satyalancana Kebaktian Sosial (1965)
Sayuti Melik meninggal dunia pada tanggal 27 Maret 1987 di Jakarta. Ia dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.