Contoh Kebutuhan Tersier
Kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling dasar dan mutlak harus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, tetapi tidak bersifat esensial. Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah dan tidak bersifat esensial.
Kebutuhan tersier sering dikaitkan dengan gaya hidup dan prestise. Kebutuhan ini dapat bervariasi dari individu ke individu, bergantung pada nilai, budaya, dan latar belakang sosial mereka.
Berikut adalah beberapa contoh kebutuhan tersier:
- Barang-barang mewah, seperti perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dan pakaian bermerek.
- Pengalaman hiburan, seperti menonton konser, menonton film, dan berwisata ke luar negeri.
- Pendidikan lanjutan, seperti kuliah di perguruan tinggi atau mengikuti kursus keterampilan.
- Budaya dan seni, seperti menonton pertunjukan seni, mendengarkan musik, dan mengunjungi museum.
- Hobi, seperti bermain golf, berkuda, dan fotografi.
- Pemenuhan aspirasi dan ambisi pribadi, seperti menjadi pengusaha sukses, menjadi artis terkenal, atau menjadi atlet profesional.
Kebutuhan tersier dapat memberikan manfaat bagi manusia, seperti:
- Meningkatkan kualitas hidup. Kebutuhan tersier dapat memberikan kenyamanan, kesenangan, dan kepuasan bagi manusia.
- Menambah prestise. Kebutuhan tersier dapat meningkatkan status sosial dan citra diri seseorang.
- Mengembangkan diri. Kebutuhan tersier dapat mendorong seseorang untuk mengembangkan potensinya, baik dari segi pendidikan, keterampilan, maupun hobi.
Namun, kebutuhan tersier juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti:
- Menimbulkan konsumerisme. Kebutuhan tersier yang berlebihan dapat mendorong seseorang untuk konsumtif dan menghabiskan uang secara tidak bijaksana.
- Meningkatkan kesenjangan sosial. Kebutuhan tersier yang hanya dapat dipenuhi oleh orang-orang kaya dapat meningkatkan kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin.
- Menimbulkan polusi. Kebutuhan tersier, seperti mobil mewah dan rumah mewah, dapat menimbulkan polusi udara dan lingkungan.
Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan tersier secara bijak dan tidak berlebihan. Kita harus menyadari bahwa kebutuhan primer dan sekunder harus diutamakan daripada kebutuhan tersier.