Contoh Negosiasi

Contoh Negosiasi

Negosiasi adalah proses komunikasi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Negosiasi dapat terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis.

Dalam kehidupan sehari-hari, negosiasi sering dilakukan dalam hal-hal berikut:

  • Pembeli-penjual. Dalam hal ini, negosiasi dilakukan untuk menentukan harga barang atau jasa yang akan dibeli.
  • Perusahaan-karyawan. Dalam hal ini, negosiasi dilakukan untuk menentukan gaji, tunjangan, atau fasilitas yang akan diberikan kepada karyawan.
  • Keluarga. Dalam hal ini, negosiasi dapat dilakukan untuk menentukan hal-hal yang menyangkut kepentingan keluarga, seperti pembagian tugas, liburan, atau pendidikan anak.

Berikut adalah beberapa contoh negosiasi dalam kehidupan sehari-hari:

Contoh 1: Negosiasi antara pembeli dan penjual

Pada suatu hari, seorang pembeli ingin membeli sekilo mangga di pasar. Ia bertanya kepada penjual, "Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?"

Penjual menjawab, "Tiga puluh ribu, Bu. Murah."

Pembeli merasa harga tersebut terlalu mahal. Ia pun menawar, "Boleh kurang ‘kan, Bang?"

Penjual menjawab, "Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."

Pembeli pun bersikeras untuk menawar, "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan?"

Penjual pun akhirnya luluh dan berkata, "Ya sudah, kalau begitu dua puluh ribu saja, Bu."

Pembeli pun setuju dengan harga tersebut. Ia pun membeli sekilo mangga tersebut.

Contoh 2: Negosiasi antara perusahaan dan karyawan

Sebuah perusahaan sedang mengadakan negosiasi dengan karyawannya untuk menentukan gaji dan tunjangan karyawan. Perusahaan menawarkan gaji sebesar Rp5 juta per bulan dan tunjangan sebesar Rp1 juta per bulan. Namun, karyawan menginginkan gaji sebesar Rp6 juta per bulan dan tunjangan sebesar Rp2 juta per bulan.

Kedua belah pihak pun melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan. Perusahaan bersedia menaikkan gaji menjadi Rp5,5 juta per bulan dan tunjangan menjadi Rp1,5 juta per bulan. Karyawan pun akhirnya menerima tawaran tersebut.

Contoh 3: Negosiasi antara keluarga

Sepasang suami istri sedang bernegosiasi untuk menentukan tempat berlibur. Istri menginginkan berlibur ke pantai, sedangkan suami menginginkan berlibur ke gunung.

Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk berlibur ke tempat yang bisa memuaskan keinginan keduanya, yaitu ke sebuah villa yang terletak di pegunungan dekat pantai. Villa tersebut memiliki fasilitas kolam renang dan taman, sehingga mereka bisa menikmati pemandangan pantai dari ketinggian.

Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa negosiasi merupakan proses yang saling menguntungkan. Kedua belah pihak yang bernegosiasi harus bersedia untuk kompromi agar dapat mencapai kesepakatan.

Struktur Negosiasi

Negosiasi memiliki struktur yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

  • Tahap persiapan. Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan negosiasi. Pada tahap ini, perlu dilakukan analisis terhadap situasi dan kondisi negosiasi, serta menyusun strategi negosiasi.
  • Tahap pembukaan. Tahap ini merupakan tahap untuk memulai negosiasi. Pada tahap ini, perlu dilakukan pengenalan diri dan tujuan negosiasi.
  • Tahap penawaran. Tahap ini merupakan tahap untuk saling menawarkan dan menerima ide, proposal, atau solusi.
  • Tahap tawar-menawar. Tahap ini merupakan tahap untuk saling tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan.
  • Tahap penutupan. Tahap ini merupakan tahap untuk menutup negosiasi. Pada tahap ini, perlu dilakukan penyusunan kesepakatan yang telah dicapai.

Keterampilan Negosiasi

Untuk menjadi negosiator yang efektif, diperlukan keterampilan-keterampilan berikut:

  • Kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting dalam negosiasi. Negosiator harus mampu menyampaikan ide dan argumennya dengan jelas dan persuasif.
  • Kemampuan mendengarkan. Kemampuan mendengarkan juga penting dalam negosiasi. Negosiator harus mampu mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh pihak lain.
  • Kemampuan membangun hubungan. Kemampuan membangun hubungan yang baik dengan pihak lain juga penting dalam negosiasi. Negosiator harus mampu menciptakan suasana yang kondusif dan saling menghormati.
  • Kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis penting untuk menganalisis situasi dan kondisi negosiasi, serta menyusun strategi negosiasi yang efektif.

Negosiasi merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai. Keterampilan negosiasi dapat bermanfaat dalam berbagai situasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis.

Check Also

Teknik Smash Bola Voli

Dalam permainan bola voli, smash adalah teknik menyerang dengan cara memukul bola dengan keras dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *