Contoh Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perubahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat. Perubahan status sosial ini bisa terjadi ke arah yang lebih tinggi, lebih rendah, atau tetap sama.
Mobilitas sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain:
- Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap mobilitas sosial. Orang yang memiliki pendidikan tinggi lebih berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki status sosial yang lebih tinggi.
- Kemampuan. Kemampuan seseorang juga dapat berpengaruh terhadap mobilitas sosial. Orang yang memiliki kemampuan yang baik dalam suatu bidang tertentu lebih berpeluang untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dalam bidang tersebut.
- Kesempatan. Kesempatan juga dapat berpengaruh terhadap mobilitas sosial. Orang yang memiliki kesempatan yang lebih baik, misalnya karena berasal dari keluarga yang kaya atau memiliki koneksi yang kuat, lebih berpeluang untuk mendapatkan status sosial yang lebih tinggi.
Berdasarkan arah perubahannya, mobilitas sosial dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Mobilitas sosial vertikal. Mobilitas sosial vertikal adalah perubahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dari satu strata ke strata lain. Mobilitas sosial vertikal dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Mobilitas sosial vertikal naik. Mobilitas sosial vertikal naik adalah perubahan status sosial seseorang atau sekelompok orang ke strata yang lebih tinggi. Contoh mobilitas sosial vertikal naik adalah seorang anak petani yang berhasil menjadi seorang dokter.
- Mobilitas sosial vertikal turun. Mobilitas sosial vertikal turun adalah perubahan status sosial seseorang atau sekelompok orang ke strata yang lebih rendah. Contoh mobilitas sosial vertikal turun adalah seorang pejabat yang dipecat karena korupsi.
- Mobilitas sosial horizontal. Mobilitas sosial horizontal adalah perubahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. Contoh mobilitas sosial horizontal adalah seorang guru yang pindah dari satu sekolah ke sekolah lain yang setingkat.
Berikut ini adalah beberapa contoh mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-hari:
- Mobilitas sosial vertikal naik
- Seorang anak petani yang berhasil menjadi seorang dokter.
- Seorang tukang becak yang berhasil menjadi seorang pengusaha sukses.
- Seorang atlet yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade.
- Mobilitas sosial vertikal turun
- Seorang pejabat yang dipecat karena korupsi.
- Seorang pengusaha yang bangkrut.
- Seorang atlet yang mengalami cedera parah dan tidak dapat melanjutkan kariernya.
- Mobilitas sosial horizontal
- Seorang guru yang pindah dari satu sekolah ke sekolah lain yang setingkat.
- Seorang karyawan yang pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang setingkat.
- Seorang mahasiswa yang pindah dari satu universitas ke universitas lain yang setingkat.
Mobilitas sosial merupakan suatu hal yang wajar terjadi dalam masyarakat. Mobilitas sosial dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Dampak positif mobilitas sosial antara lain:
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mobilitas sosial dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk meningkatkan status sosial mereka.
- Meningkatkan mobilitas sosial. Mobilitas sosial dapat meningkatkan mobilitas sosial masyarakat dengan memberikan contoh bagi orang-orang lain untuk berusaha meningkatkan status sosial mereka.
Sementara itu, dampak negatif mobilitas sosial antara lain:
- Meningkatkan persaingan. Mobilitas sosial dapat meningkatkan persaingan dalam masyarakat karena orang-orang akan berusaha untuk meningkatkan status sosial mereka.
- Meningkatkan konflik. Mobilitas sosial dapat meningkatkan konflik dalam masyarakat karena orang-orang yang memiliki status sosial yang berbeda dapat memiliki kepentingan yang berbeda pula.
Secara umum, mobilitas sosial merupakan suatu hal yang positif bagi masyarakat. Namun, mobilitas sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.