Sujud Sahwi: Pengertian, Tata Cara, dan Keutamaannya

Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan setelah selesai shalat karena adanya kesalahan atau kekurangan dalam shalat tersebut. Sujud ini bertujuan untuk menyempurnakan shalat dan menutupi kekurangan-kekurangan yang terjadi. Sujud sahwi merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam, dan tidak termasuk rukun shalat. Namun, jika sujud sahwi ditinggalkan, maka shalat tetap sah.

Sujud sahwi dilakukan dengan cara berikut:

Di antara keutamaan sujud sahwi adalah:

sujud sahwi

Sujud sahwi merupakan sujud yang dilakukan setelah selesai shalat karena adanya kesalahan atau kekurangan dalam shalat tersebut.

  • Menutupi kekurangan shalat
  • Menyempurnakan shalat
  • Sunnah yang dianjurkan
  • Tidak termasuk rukun shalat
  • Dilakukan setelah salam
  • Dua kali sujud
  • Membaca doa sujud sahwi

Sujud sahwi merupakan salah satu bentuk kesempurnaan ibadah shalat dan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Menutupi kekurangan shalat

Sujud sahwi dilakukan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam shalat, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat berupa:

  • Meninggalkan salah satu rukun shalat

    Jika seseorang lupa atau sengaja meninggalkan salah satu rukun shalat, maka ia harus melakukan sujud sahwi untuk menutupi kekurangan tersebut.

  • Menambah gerakan atau bacaan yang tidak termasuk dalam shalat

    Jika seseorang menambahkan gerakan atau bacaan yang tidak termasuk dalam shalat, maka ia harus melakukan sujud sahwi untuk menutupi kekurangan tersebut.

  • Melakukan kesalahan dalam gerakan atau bacaan shalat

    Jika seseorang melakukan kesalahan dalam gerakan atau bacaan shalat, maka ia harus melakukan sujud sahwi untuk menutupi kekurangan tersebut.

  • Lupa jumlah rakaat shalat

    Jika seseorang lupa jumlah rakaat shalat yang telah dikerjakannya, maka ia harus melakukan sujud sahwi untuk menutupi kekurangan tersebut.

Dengan melakukan sujud sahwi, maka kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam shalat dapat ditutupi dan shalat menjadi sempurna.

Menyempurnakan shalat

Selain menutupi kekurangan shalat, sujud sahwi juga berfungsi untuk menyempurnakan shalat. Shalat yang sempurna adalah shalat yang dilakukan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Sujud sahwi menyempurnakan shalat dengan cara:

1. Menutupi kesalahan-kesalahan kecil dalam shalat

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kesalahan-kesalahan kecil dalam shalat, seperti lupa membaca doa iftitah, salah gerakan rukuk atau sujud, atau membaca surat yang salah, dapat ditutupi dengan melakukan sujud sahwi. Dengan demikian, shalat menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

2. Menambah kekhusyukan dalam shalat

Sujud sahwi dapat menambah kekhusyukan dalam shalat. Ketika melakukan sujud sahwi, seorang muslim akan menyadari bahwa dirinya sedang menghadap kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya. Kesadaran ini akan membuat hati menjadi lebih tenang dan fokus dalam shalat.

3. Meraih pahala tambahan

Sujud sahwi merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Dengan melakukan sujud sahwi, seorang muslim akan mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT. Pahala ini akan menambah kebaikan amal ibadah seorang muslim dan menjadi bekal di akhirat kelak.

Demikianlah penjelasan tentang sujud sahwi yang berfungsi untuk menyempurnakan shalat. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang ibadah shalat.

Sunnah yang dianjurkan

Sujud sahwi merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan. Melakukan sunnah Rasulullah SAW merupakan salah satu bentuk kecintaan dan ketaatan seorang muslim kepada Nabi Muhammad SAW.

Sujud sahwi disunnahkan karena memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

1. Menyempurnakan shalat

Sujud sahwi dapat menyempurnakan shalat dan menutupi kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam shalat. Dengan demikian, shalat menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

2. Mendapatkan pahala tambahan

Melakukan sujud sahwi merupakan salah satu bentuk ibadah sunnah yang dianjurkan. Dengan melakukan sujud sahwi, seorang muslim akan mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT. Pahala ini akan menambah kebaikan amal ibadah seorang muslim dan menjadi bekal di akhirat kelak.

3. Meraih syafaat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengikuti sunnahku, maka ia akan mendapatkan syafaatku di hari kiamat.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Dengan melakukan sujud sahwi, seorang muslim berarti mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan berpeluang untuk mendapatkan syafaatnya di hari kiamat.

Demikianlah penjelasan tentang sujud sahwi yang merupakan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang ibadah shalat.

Tidak termasuk rukun shalat

Sujud sahwi tidak termasuk rukun shalat. Rukun shalat adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan dalam shalat dan jika ditinggalkan maka shalat menjadi tidak sah. Ada 13 rukun shalat, yaitu:

  1. Niat
  2. Berdiri jika mampu
  3. Takbiratul ihram
  4. Membaca surat Al-Fatihah
  5. Rukuk
  6. I’tidal
  7. Sujud
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Tasyahud akhir
  10. Salam pertama
  11. Salam kedua
  12. Tertib
  13. Menghadap kiblat

Sujud sahwi tidak termasuk dalam 13 rukun shalat tersebut. Artinya, jika seseorang lupa atau tidak melakukan sujud sahwi, maka shalatnya tetap sah. Namun, sujud sahwi merupakan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki beberapa keutamaan, seperti menyempurnakan shalat, mendapatkan pahala tambahan, dan meraih syafaat Rasulullah SAW.

Jadi, meskipun sujud sahwi tidak termasuk rukun shalat, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan agar shalat menjadi lebih sempurna dan berpahala.

Demikianlah penjelasan tentang sujud sahwi yang tidak termasuk rukun shalat. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang ibadah shalat.

Dilakukan setelah salam

Sujud sahwi dilakukan setelah salam pada akhir shalat. Setelah mengucapkan salam kedua, seorang muslim dianjurkan untuk duduk sejenak sebelum berdiri dan meninggalkan tempat shalat. Duduk setelah salam ini disebut dengan duduk iftirasy.

Ketika duduk iftirasy, seorang muslim dapat membaca doa-doa tertentu, seperti doa sapu tangan, doa memohon perlindungan dari gangguan setan, atau doa lainnya yang disukai. Setelah selesai membaca doa, seorang muslim dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi jika ia merasa ragu-ragu atau lupa berapa rakaat shalat yang telah dikerjakannya, atau jika ia merasa telah melakukan kesalahan dalam shalatnya.

Tata cara melakukan sujud sahwi setelah salam adalah sebagai berikut:

  1. Duduk iftirasy setelah mengucapkan salam kedua.
  2. Kemudian, niat melakukan sujud sahwi dalam hati.
  3. Takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan.
  4. Sujud dua kali, seperti sujud dalam shalat biasa.
  5. Setelah sujud kedua, duduk sejenak untuk membaca doa sujud sahwi.
  6. Kemudian, salam pertama dan salam kedua.
  7. Setelah salam kedua, berdiri dan meninggalkan tempat shalat.

Perlu dicatat bahwa sujud sahwi tidak boleh dilakukan sebelum salam. Jika seseorang melakukan sujud sahwi sebelum salam, maka sujud sahwinya tidak sah dan harus diulang setelah salam.

Demikianlah penjelasan tentang sujud sahwi yang dilakukan setelah salam. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang ibadah shalat.

Dua kali sujud

Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali, seperti sujud dalam shalat biasa. Kedua sujud ini disebut dengan sujud sahwi pertama dan sujud sahwi kedua.

  • Sujud sahwi pertama

    Sujud sahwi pertama dilakukan setelah takbiratul ihram. Caranya adalah dengan takbir, lalu sujud dengan meletakkan kedua tangan di lantai, kemudian mengangkat kepala dari sujud, dan duduk sejenak. Setelah itu, sujud kembali untuk kedua kalinya.

  • Sujud sahwi kedua

    Sujud sahwi kedua dilakukan setelah duduk sejenak setelah sujud pertama. Caranya adalah dengan takbir, lalu sujud dengan meletakkan kedua tangan di lantai, kemudian mengangkat kepala dari sujud, dan duduk sejenak. Setelah itu, membaca doa sujud sahwi, kemudian salam pertama dan salam kedua.

Perlu dicatat bahwa sujud sahwi dilakukan dengan tuma’ninah, yaitu tenang dan tidak tergesa-gesa. Setiap gerakan sujud sahwi dilakukan dengan sempurna dan khusyuk.

Membaca doa sujud sahwi

Setelah sujud sahwi kedua, seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa sujud sahwi sebelum mengucapkan salam.

  • Doa sujud sahwi pertama

    Subhaanakal-laahumma wa bihamdika, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

    Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.”

  • Doa sujud sahwi kedua

    Allahummaghfirlii ma qaddamtu wa ma akhartu, wa maa asrartu wa maa a’lantu, wa maa asraftu wa maa baqilt, wa maa antal a’lamu bihi minnii, anta al-muqaddimu wa anta al-mu’akhkhiru, wa anta al-‘azizu al-hakim.

    Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan yang aku sembunyikan dan yang aku nyatakan, dan yang berlebihan dan yang aku hemat, dan yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Engkaulah yang lebih dahulu dan Engkaulah yang akhir, dan Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Kedua doa sujud sahwi tersebut dibaca setelah sujud sahwi kedua dan sebelum mengucapkan salam. Setelah membaca doa sujud sahwi, seorang muslim dapat mengucapkan salam pertama dan salam kedua, kemudian berdiri dan meninggalkan tempat shalat.

Check Also

34 N 48 34 60 48 N: Pembahasan Lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *