Bacaan Qunut: Makna, Hukum, dan Tata Caranya

Dalam dunia Islam, bacaan qunut merupakan salah satu bacaan yang sangat penting dan memiliki makna yang mendalam. Qunut dibaca dalam berbagai kesempatan, seperti saat shalat subuh, shalat witir, dan saat shalat sunnah lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang bacaan qunut, mulai dari makna, hukum, hingga tata caranya.

Bacaan qunut merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT untuk memohon ampunan, perlindungan, dan berbagai kebaikan lainnya. Qunut juga dibaca sebagai bentuk pengamalan ajaran Rasulullah SAW, yang selalu berdoa qunut dalam setiap shalatnya. Bacaan qunut biasanya diucapkan setelah ruku’ dan sebelum sujud pada rakaat terakhir shalat.

Setelah memahami makna dan hukum bacaan qunut, selanjutnya kita akan membahas tentang tata cara membacanya. Tata cara membaca qunut secara umum adalah sebagai berikut:

bacaan qunut

Bacaan qunut merupakan doa yang dipanjatkan dalam shalat, memiliki makna yang dalam.

  • Doa memohon ampunan Allah SWT.
  • Doa memohon perlindungan Allah SWT.
  • Doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat.
  • Dibaca setelah ruku’ dan sebelum sujud.
  • Bacaan qunut sunnah, kecuali pada shalat witir.
  • Tata cara membaca qunut terdapat perbedaan pendapat.
  • Dianjurkan membaca qunut dengan suara pelan.

Demikianlah 7 poin penting tentang bacaan qunut. Semoga bermanfaat.

Doa memohon ampunan Allah SWT.

Salah satu bagian penting dari bacaan qunut adalah doa memohon ampunan Allah SWT. Doa ini biasanya diawali dengan kalimat “Allahummaghfir lana” yang artinya “Ya Allah, ampunilah kami”. Setelah itu, dilanjutkan dengan berbagai macam doa dan permohonan ampun lainnya.

Doa memohon ampunan Allah SWT dalam bacaan qunut memiliki beberapa keutamaan. Pertama, doa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu. Kedua, doa ini dapat melindungi kita dari azab Allah SWT di dunia dan di akhirat. Ketiga, doa ini dapat melapangkan hati dan pikiran kita, serta membuat kita merasa lebih tenang dan damai.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk membaca doa memohon ampunan Allah SWT dalam bacaan qunut dengan sepenuh hati. Dengan demikian, kita dapat meraih berbagai keutamaan yang telah disebutkan di atas.

Berikut ini adalah beberapa contoh doa memohon ampunan Allah SWT yang dapat kita baca dalam bacaan qunut:

  • “Allahummaghfir lana dzunubana wa taqabbal minna shalihana a’malana” (Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan terimalah amal-amal kebaikan kami).
  • “Allahummaghfir lana ma qaddamna wa ma akhkharna wa ma asrarna wa ma a’lanna” (Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami yang telah lalu dan yang akan datang, yang kami sembunyikan dan yang kami lakukan secara terang-terangan).
  • “Allahummaghfir lana wa liwalidaina wa lilmu’minin walmuslimin” (Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa kedua orang tua kami, dosa-dosa orang-orang mukmin dan muslimin).

Demikianlah penjelasan tentang doa memohon ampunan Allah SWT dalam bacaan qunut. Semoga bermanfaat.

Doa memohon perlindungan Allah SWT.

Selain doa memohon ampunan Allah SWT, bacaan qunut juga berisi doa memohon perlindungan Allah SWT. Doa ini biasanya diawali dengan kalimat “Allahumma inni a’udzu bika min” yang artinya “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari”. Setelah itu, dilanjutkan dengan berbagai macam doa dan permohonan perlindungan lainnya.

Doa memohon perlindungan Allah SWT dalam bacaan qunut memiliki beberapa keutamaan. Pertama, doa ini dapat melindungi kita dari berbagai macam bahaya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Kedua, doa ini dapat menjaga kita dari godaan setan dan hawa nafsu. Ketiga, doa ini dapat melapangkan hati dan pikiran kita, serta membuat kita merasa lebih tenang dan damai.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk membaca doa memohon perlindungan Allah SWT dalam bacaan qunut dengan sepenuh hati. Dengan demikian, kita dapat meraih berbagai keutamaan yang telah disebutkan di atas.

Berikut ini adalah beberapa contoh doa memohon perlindungan Allah SWT yang dapat kita baca dalam bacaan qunut:

  • “Allahumma inni a’udzu bika min syarri nafsi wa min syarri syaithanir rajim” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku sendiri dan dari kejahatan setan yang terkutuk).
  • “Allahumma inni a’udzu bika min azabin jahannam” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam).
  • “Allahumma inni a’udzu bika min fitnatil mahyaa wal mamat” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian).

Demikianlah penjelasan tentang doa memohon perlindungan Allah SWT dalam bacaan qunut. Semoga bermanfaat.

Doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat.

Selain doa memohon ampunan dan perlindungan Allah SWT, bacaan qunut juga berisi doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Doa ini biasanya diawali dengan kalimat “Allahumma inni as’aluka min khair” yang artinya “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu berbagai kebaikan”. Setelah itu, dilanjutkan dengan berbagai macam doa dan permohonan kebaikan lainnya.

Doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat dalam bacaan qunut memiliki beberapa keutamaan. Pertama, doa ini dapat mendatangkan berbagai macam kebaikan di dunia, seperti kesehatan, keselamatan, dan keberkahan. Kedua, doa ini dapat mendatangkan berbagai macam kebaikan di akhirat, seperti ampunan dosa, surga, dan ridha Allah SWT. Ketiga, doa ini dapat melapangkan hati dan pikiran kita, serta membuat kita merasa lebih tenang dan damai.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk membaca doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat dalam bacaan qunut dengan sepenuh hati. Dengan demikian, kita dapat meraih berbagai keutamaan yang telah disebutkan di atas.

Berikut ini adalah beberapa contoh doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat yang dapat kita baca dalam bacaan qunut:

  • “Allahumma inni as’aluka min khair ad-dunya wal akhirah” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu berbagai kebaikan di dunia dan akhirat).
  • “Allahumma inni as’aluka ‘afwaka wa ‘afiyataka wa ma’unataka” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan-Mu, kesehatan-Mu, dan pertolongan-Mu).
  • “Allahumma inni as’aluka jannah wa najjini min an-nar” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan selamatkan aku dari neraka).

Demikianlah penjelasan tentang doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat dalam bacaan qunut. Semoga bermanfaat.

Dibaca setelah ruku’ dan sebelum sujud.

Bacaan qunut dibaca setelah ruku’ dan sebelum sujud pada rakaat terakhir shalat. Ada beberapa alasan mengapa bacaan qunut dibaca pada posisi ini:

  • Sebagai bentuk pengamalan ajaran Rasulullah SAW.

    Rasulullah SAW selalu membaca qunut dalam shalatnya, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Beliau bersabda, “Barang siapa yang membaca qunut pada shalat witir, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad).

  • Sebagai waktu yang tepat untuk berdoa.

    Setelah ruku’ dan sebelum sujud adalah waktu yang tepat untuk berdoa. Pada posisi ini, kita sedang berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah SWT. Doa yang dipanjatkan pada saat ini lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

  • Sebagai tanda perbedaan antara shalat dengan ibadah lainnya.

    Membaca qunut setelah ruku’ dan sebelum sujud merupakan salah satu ciri khas shalat. Dengan membaca qunut, kita menunjukkan bahwa kita sedang melakukan shalat, bukan ibadah lainnya.

  • Sebagai pengingat akan pentingnya memohon ampunan dan perlindungan Allah SWT.

    Bacaan qunut berisi doa-doa memohon ampunan dan perlindungan Allah SWT. Dengan membaca qunut, kita diingatkan untuk selalu memohon ampunan dan perlindungan Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.

Demikianlah penjelasan tentang alasan mengapa bacaan qunut dibaca setelah ruku’ dan sebelum sujud. Semoga bermanfaat.

Bacaan qunut sunnah, kecuali pada shalat witir.

Bacaan qunut hukumnya sunnah, artinya dianjurkan untuk dibaca tetapi tidak wajib. Qunut dibaca pada shalat subuh, shalat witir, dan shalat sunnah lainnya. Namun, ada beberapa pengecualian, yaitu:

  • Pada shalat witir, qunut tidak dibaca.

    Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Tidak ada qunut pada shalat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Pada shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat fardhu, qunut tidak dibaca.

    Hal ini berdasarkan pendapat mayoritas ulama. Mereka berpendapat bahwa qunut hanya dibaca pada shalat sunnah yang dikerjakan sendiri, seperti shalat sunnah rawatib.

  • Pada shalat sunnah yang dikerjakan berjamaah, qunut tidak dibaca.

    Hal ini berdasarkan pendapat sebagian ulama. Mereka berpendapat bahwa qunut hanya dibaca pada shalat sunnah yang dikerjakan sendiri, bukan pada shalat sunnah yang dikerjakan berjamaah.

Selain itu, ada beberapa kondisi lain di mana qunut tidak dibaca, yaitu:

  • Ketika sedang dalam keadaan takut atau khawatir.
  • Ketika sedang bepergian.
  • Ketika sedang sakit.

Demikianlah penjelasan tentang bacaan qunut yang hukumnya sunnah, kecuali pada shalat witir. Semoga bermanfaat.

Tata cara membaca qunut terdapat perbedaan pendapat.

Tata cara membaca qunut terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama. Perbedaan pendapat ini主要是terkait dengan waktu mengangkat tangan dan posisi tangan ketika membaca qunut.

  • Pendapat pertama: Mengangkat tangan ketika takbiratul ihram dan meletakkannya di dada ketika membaca qunut.

    Pendapat ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Jika kamu membaca qunut, maka angkatlah tanganmu ketika takbiratul ihram dan letakkanlah di dada ketika membaca qunut.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Pendapat kedua: Mengangkat tangan ketika membaca doa iftitah dan meletakkannya di dada ketika membaca qunut.

    Pendapat ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Tirmidzi, “Jika kamu membaca qunut, maka angkatlah tanganmu ketika membaca doa iftitah dan letakkanlah di dada ketika membaca qunut.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

  • Pendapat ketiga: Mengangkat tangan ketika membaca doa iftitah dan meletakkannya di paha ketika membaca qunut.

    Pendapat ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah, “Jika kamu membaca qunut, maka angkatlah tanganmu ketika membaca doa iftitah dan letakkanlah di paha ketika membaca qunut.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

  • Pendapat keempat: Tidak mengangkat tangan sama sekali ketika membaca qunut.

    Pendapat ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Malik, “Rasulullah SAW tidak pernah mengangkat tangannya ketika membaca qunut.” (HR. Malik).

Demikianlah penjelasan tentang perbedaan pendapat mengenai tata cara membaca qunut. Setiap pendapat memiliki dalilnya masing-masing. Oleh karena itu, umat Islam bebas memilih pendapat mana yang akan diikuti.

Dianjurkan membaca qunut dengan suara pelan.

Dianjurkan bagi kita untuk membaca qunut dengan suara pelan. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Bacalah qunut dengan suara pelan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ada beberapa alasan mengapa dianjurkan membaca qunut dengan suara pelan:

  • Agar tidak mengganggu orang lain yang sedang shalat.

    Ketika kita membaca qunut dengan suara keras, maka kita dapat mengganggu kekhusyukan orang lain yang sedang shalat. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membaca qunut dengan suara pelan agar tidak mengganggu orang lain.

  • Agar lebih khusyuk dalam berdoa.

    Ketika kita membaca qunut dengan suara pelan, maka kita akan lebih fokus dan lebih khusyuk dalam berdoa. Kita tidak akan terganggu oleh suara kita sendiri atau suara orang lain, sehingga kita dapat lebih mudah untuk menghayati doa-doa yang kita panjatkan.

  • Agar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

    Rasulullah SAW selalu membaca qunut dengan suara pelan. Beliau tidak pernah membaca qunut dengan suara keras. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dengan membaca qunut dengan suara pelan.

Demikianlah penjelasan tentang alasan mengapa dianjurkan membaca qunut dengan suara pelan. Semoga bermanfaat.

Selain itu, perlu dicatat bahwa membaca qunut dengan suara pelan tidak berarti bahwa kita tidak boleh sama sekali mengeluarkan suara. Kita tetap boleh mengeluarkan suara, tetapi dengan suara yang pelan dan tidak mengganggu orang lain. Hal ini bertujuan agar kita tetap dapat menghayati doa-doa yang kita panjatkan dan agar tidak mengganggu kekhusyukan orang lain yang sedang shalat.

Check Also

Sejarah kujang, Senjata Pusaka dan Simbol Budaya Sunda

Kujang adalah sebuah senjata tradisional khas Sunda yang telah ada sejak berabad-abad silam. Kujang memiliki …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *