ATG Robot Trading: Investasi Bodong yang Menguras Rp 9 Triliun
ATG Robot Trading adalah salah satu aplikasi investasi bodong yang sempat populer di Indonesia pada tahun 2022. Aplikasi ini menawarkan keuntungan hingga Rp 40 juta per bulan dengan hanya bermodal internet dan handphone. Namun, pada akhirnya aplikasi ini terbukti sebagai investasi bodong yang merugikan ribuan investor.
ATG Robot Trading didirikan oleh Dinar Wahyu Septian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, seorang influencer asal Surabaya. Wahyu Kenzo mempromosikan ATG Robot Trading melalui berbagai platform media sosial, termasuk YouTube, Instagram, dan TikTok. Ia mengklaim bahwa ATG Robot Trading menggunakan algoritma canggih untuk menghasilkan keuntungan bagi para investornya.
ATG Robot Trading menawarkan berbagai paket investasi, mulai dari Rp 100 hingga Rp 3.500. Para investor yang membeli paket investasi akan mendapatkan akses ke aplikasi ATG Robot Trading. Aplikasi ini akan secara otomatis melakukan transaksi jual beli emas di pasar forex.
Pada awalnya, ATG Robot Trading memang memberikan keuntungan bagi para investornya. Namun, keuntungan tersebut ternyata tidak bertahan lama. Pada bulan Agustus 2022, para investor mulai kesulitan menarik dana mereka dari aplikasi ATG Robot Trading.
Pada bulan September 2022, polisi menerima laporan dari masyarakat terkait ATG Robot Trading. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menetapkan Wahyu Kenzo sebagai tersangka.
Pada bulan Desember 2022, Wahyu Kenzo divonis 10 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Ia juga dijatuhi denda sebesar Rp 10 miliar dan uang pengganti sebesar Rp 9 triliun.
Kasus ATG Robot Trading telah merugikan ribuan investor. Kerugian tersebut diperkirakan mencapai Rp 9 triliun. Kasus ini menjadi salah satu contoh investasi bodong yang harus diwaspadai oleh masyarakat.
Penyebab ATG Robot Trading Disebut Investasi Bodong
ATG Robot Trading disebut sebagai investasi bodong karena beberapa alasan, antara lain:
- Tidak memiliki izin dari regulator. ATG Robot Trading tidak memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga regulator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ATG Robot Trading tidak memenuhi persyaratan untuk beroperasi sebagai entitas investasi.
- Menawarkan keuntungan yang tidak masuk akal. ATG Robot Trading menawarkan keuntungan hingga Rp 40 juta per bulan. Keuntungan tersebut sangat tidak realistis, mengingat pasar forex adalah pasar yang sangat fluktuatif.
- Tidak transparan. ATG Robot Trading tidak transparan mengenai cara kerja algoritma yang digunakannya. Hal ini membuat investor tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana keuntungan mereka dihasilkan.
Tips Menghindari Investasi Bodong
Untuk menghindari investasi bodong, masyarakat dapat mengikuti tips berikut:
- Pastikan investasi tersebut memiliki izin dari regulator.
- Jangan tergiur dengan keuntungan yang tidak masuk akal.
- Lakukan riset terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
- Jangan mudah percaya dengan janji-janji manis dari para influencer.
Jika Anda telah menjadi korban investasi bodong, Anda dapat melaporkannya ke OJK atau lembaga regulator lainnya. Anda juga dapat mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menuntut ganti rugi.