Bacaan Sujud Tilawah: Makna, Tata Cara, dan Hikmahnya

Sujud tilawah merupakan salah satu bentuk ibadah sunah yang dilakukan ketika membaca Al-Qur’an. Ibadah ini bertujuan untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan mensyukuri nikmat-Nya yang telah menganugerahkan kitab suci Al-Qur’an kepada umat manusia.

Sujud tilawah dapat dilakukan ketika membaca ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an yang ditandai dengan adanya tanda سجدة (sajadah) di akhir ayat. Ayat-ayat sujud tilawah tersebut antara lain:

Adapun tata cara sujud tilawah adalah sebagai berikut:

bacaan sujud tilawah

Sujud tilawah adalah ibadah sunah saat membaca Al-Qur’an.

  • Tanda sujud tilawah: سجدة
  • Ayat sujud tilawah: 14 ayat
  • Tata cara: niat, takbir, sujud, duduk iftirasy, berdiri, lalu lanjutkan membaca
  • Hikmah: merendahkan diri, mensyukuri nikmat Al-Qur’an
  • Waktu sujud tilawah: saat membaca ayat sajdah
  • Sah jika bacaan ayat sajdah oleh diri sendiri atau orang lain
  • Dianjurkan membaca doa setelah sujud tilawah

Sujud tilawah merupakan bentuk ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja ketika membaca Al-Qur’an, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah.

Tanda sujud tilawah: سجدة

Tanda sujud tilawah dalam Al-Qur’an adalah سجدة (sajadah). Tanda ini biasanya ditulis di akhir ayat yang mewajibkan sujud tilawah. Ketika membaca ayat yang terdapat tanda سجدة, umat Islam dianjurkan untuk segera melakukan sujud tilawah.

Dalam Al-Qur’an, terdapat 14 ayat yang mewajibkan sujud tilawah. Ayat-ayat tersebut tersebar dalam beberapa surat, yaitu:

  1. Surat Al-A’raf ayat 206
  2. Surat Ar-Ra’d ayat 15
  3. Surat An-Nahl ayat 49
  4. Surat Al-Isra’ ayat 109
  5. Surat Maryam ayat 58
  6. Surat Al-Hajj ayat 18
  7. Surat Al-Furqan ayat 60
  8. Surat An-Naml ayat 26
  9. Surat As-Sajdah ayat 15
  10. Surat Sad ayat 24
  11. Surat Al-Fatir ayat 35
  12. Surat Yasin ayat 66
  13. Surat Fussilat ayat 37
  14. Surat An-Najm ayat 62

Ketika membaca ayat-ayat tersebut, umat Islam dianjurkan untuk segera melakukan sujud tilawah. Sujud tilawah dilakukan dengan cara sujud seperti biasa, yaitu dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai.

Sujud tilawah merupakan bentuk ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja ketika membaca Al-Qur’an, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah. Sujud tilawah merupakan bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT dan bentuk rasa syukur atas nikmat Al-Qur’an yang telah diberikan kepada umat manusia.

Demikian penjelasan tentang tanda sujud tilawah dalam Al-Qur’an. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Ayat sujud tilawah: 14 ayat

Dalam Al-Qur’an, terdapat 14 ayat yang mewajibkan sujud tilawah. Ayat-ayat tersebut tersebar dalam beberapa surat, yaitu:

  • Surat Al-A’raf ayat 206

    وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ

    Artinya: “Dan apabila dibacakan kepada mereka Al-Qur’an, mereka tidak sujud.”

  • Surat Ar-Ra’d ayat 15

    وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يَصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُكُمْ وَقَالُوا مَا هَذَا إِلَّا إِفْكٌ مُفْتَرًى وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ

    Artinya: “Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapak kamu,” dan mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah dusta yang diada-adakan,” dan orang-orang yang kafir berkata tentang kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

  • Surat An-Nahl ayat 49

    وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ

    Artinya: “Dan apabila dibacakan kepada mereka Al-Qur’an, mereka tidak sujud.”

  • Surat Al-Isra’ ayat 109

    قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

    Artinya: “Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini manusia seperti kamu, yang telah diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”

Demikian penjelasan tentang ayat sujud tilawah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

**(Catatan: Keempat ayat sujud tilawah lainnya akan dilanjutkan di response selanjutnya)**

Tata cara: niat, takbir, sujud, duduk iftirasy, berdiri, lalu lanjutkan membaca

Tata cara sujud tilawah adalah sebagai berikut:

  • Niat

    Sebelum melakukan sujud tilawah, niatkan dalam hati bahwa kamu akan melakukan sujud tilawah karena Allah SWT.

  • Takbir

    Setelah sampai pada ayat yang terdapat tanda سجدة, ucapkan takbiratul ihram, yaitu “Allahu Akbar”.

  • Sujud

    Setelah takbir, lakukan sujud seperti biasa, yaitu dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai.

  • Duduk iftirasy

    Setelah sujud, duduklah iftirasy, yaitu duduk di antara dua sujud dengan posisi kaki kiri ditegakkan dan kaki kanan ditekuk.

  • Berdiri

    Setelah duduk iftirasy, berdirilah kembali dan lanjutkan membaca Al-Qur’an.

  • Lanjutkan membaca

    Setelah berdiri, lanjutkan membaca Al-Qur’an dari ayat setelah ayat yang terdapat tanda سجدة.

Demikian penjelasan tentang tata cara sujud tilawah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Hikmah: merendahkan diri, mensyukuri nikmat Al-Qur’an

Sujud tilawah memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

  1. Merendahkan diri di hadapan Allah SWT
    Sujud tilawah merupakan bentuk ibadah yang dilakukan dengan cara merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Ketika melakukan sujud tilawah, seorang hamba mengakui kebesaran dan keagungan Allah SWT, serta mengakui bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah dan hina.
  2. Mensyukuri nikmat Al-Qur’an
    Sujud tilawah juga merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat Al-Qur’an yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang berisi petunjuk dan tuntunan hidup bagi umat manusia. Dengan melakukan sujud tilawah, seorang hamba menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Allah SWT atas nikmat Al-Qur’an yang telah diterimanya.
  3. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
    Sujud tilawah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah SWT. Ketika melakukan sujud tilawah, seorang hamba merenungkan kebesaran dan keagungan Allah SWT, serta mengakui bahwa dirinya adalah makhluk yang lemah dan hina. Hal ini dapat membuat seorang hamba semakin takut kepada Allah SWT dan semakin taat kepada perintah-Nya.
  4. Mendapatkan pahala dari Allah SWT
    Sujud tilawah merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Setiap ibadah sunah yang dilakukan oleh seorang hamba akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pahala yang diberikan oleh Allah SWT atas sujud tilawah sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang bersujud karena membaca ayat sajdah, maka Allah akan mengangkatnya satu derajat dan menghapus darinya satu kesalahan.”

Demikian penjelasan tentang hikmah sujud tilawah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Waktu sujud tilawah: saat membaca ayat sajdah

Sujud tilawah dilakukan ketika membaca ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat sajdah adalah ayat-ayat yang ditandai dengan adanya tulisan سجدة (sajadah) di akhir ayat. Ketika membaca ayat sajdah, seorang muslim dianjurkan untuk segera melakukan sujud tilawah.

  • Saat membaca ayat sajdah sendiri

    Jika seorang muslim membaca Al-Qur’an sendiri dan menemukan ayat sajdah, maka ia dianjurkan untuk segera melakukan sujud tilawah.

  • Saat mendengar ayat sajdah yang dibaca orang lain

    Jika seorang muslim mendengar orang lain membaca ayat sajdah, maka ia juga dianjurkan untuk melakukan sujud tilawah. Namun, jika ia sedang dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan sujud tilawah, maka ia cukup mendengarkan bacaan ayat sajdah tersebut dengan seksama.

  • Saat membaca atau mendengar ayat sajdah dalam shalat

    Jika seorang muslim membaca atau mendengar ayat sajdah dalam shalat, maka ia tidak perlu melakukan sujud tilawah. Hal ini karena sujud tilawah tidak termasuk dalam rangkaian shalat.

  • Saat membaca atau mendengar ayat sajdah dalam keadaan tidak suci

    Jika seorang muslim membaca atau mendengar ayat sajdah dalam keadaan tidak suci, maka ia tidak perlu melakukan sujud tilawah. Ia harus terlebih dahulu bersuci sebelum melakukan sujud tilawah.

Demikian penjelasan tentang waktu sujud tilawah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Sah jika bacaan ayat sajdah oleh diri sendiri atau orang lain

Sujud tilawah sah jika bacaan ayat sajdah dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain. Artinya, jika seorang muslim mendengar orang lain membaca ayat sajdah, maka ia juga sah untuk melakukan sujud tilawah.

Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, beliau berkata:

إِذَا سَمِعْتُمُ الْقُرْآنَ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: “Jika kamu mendengar Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapatkan rahmat.”

Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa mendengarkan bacaan Al-Qur’an, termasuk ayat-ayat sajdah, merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan. Oleh karena itu, jika seorang muslim mendengar orang lain membaca ayat sajdah, maka ia juga sah untuk melakukan sujud tilawah.

Namun, perlu diperhatikan bahwa sujud tilawah yang dilakukan karena mendengar bacaan ayat sajdah dari orang lain tidak wajib. Artinya, seorang muslim boleh melakukan sujud tilawah atau tidak, tergantung pada keinginan dan kemampuannya.

Demikian penjelasan tentang sahnya sujud tilawah jika bacaan ayat sajdah dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Dianjurkan membaca doa setelah sujud tilawah

Setelah melakukan sujud tilawah, dianjurkan untuk membaca doa. Doa setelah sujud tilawah dapat dibaca dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia, sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing.

Berikut ini adalah contoh doa setelah sujud tilawah dalam bahasa Arab:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.”

Selain doa di atas, terdapat beberapa doa setelah sujud tilawah lainnya yang dapat dibaca. Misalnya:

  • اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
  • Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci.”
  • اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي كُلَّهَا دِقَّهَا وَجِلَّهَا وَأَوَّلَهَا وَآخِرَهَا وَعَلَانِيَتَهَا وَسِرَّهَا
  • Artinya: “Ya Allah, ampunilah semua dosaku, baik yang kecil maupun yang besar, yang pertama maupun yang terakhir, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”

Demikian penjelasan tentang dianjurkannya membaca doa setelah sujud tilawah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Check Also

34 N 48 34 60 48 N: Pembahasan Lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *