Footnote atau catatan kaki adalah elemen penting dalam sebuah artikel ilmiah. Footnote digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tubuh teks utama. Footnote juga digunakan untuk mengutip sumber yang digunakan dalam artikel.
Dalam bahasa Indonesia, footnote disebut catatan kaki. Footnote ditempatkan di bagian bawah halaman, setelah teks utama. Footnote diberi nomor urut, dan nomor urut tersebut digunakan untuk merujuk ke footnote dari dalam teks utama.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih detail tentang bagaimana menggunakan footnote dalam artikel ilmiah.
contoh footnote
Berikut adalah 7 poin penting tentang contoh footnote:
- Informasi tambahan
- Penjelasan lebih lanjut
- Mengutip sumber
- Di bagian bawah halaman
- diberi nomor urut
- Digunakan untuk merujuk
- Penulisan footnote jelas
Dengan mengikuti 7 poin penting di atas, Anda dapat menggunakan footnote dengan baik dan benar dalam artikel ilmiah Anda.
Informasi tambahan
Footnote dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tubuh teks utama. Informasi tambahan ini dapat berupa:
- Definisi istilah: Footnote dapat digunakan untuk memberikan definisi istilah-istilah teknis atau khusus yang digunakan dalam artikel.
Contoh: “Istilah ‘algoritma’ mengacu pada serangkaian instruksi yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.”
Penjelasan lebih lanjut: Footnote dapat digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu konsep atau teori yang dibahas dalam artikel.
Contoh: “Teori relativitas umum Einstein menyatakan bahwa ruang dan waktu adalah relatif, dan tidak ada kerangka acuan absolut.”
Contoh: Footnote dapat digunakan untuk memberikan contoh-contoh konkret dari konsep atau teori yang dibahas dalam artikel.
Contoh: “Salah satu contoh algoritma pengurutan adalah algoritma bubble sort, yang bekerja dengan membandingkan setiap pasangan elemen dalam daftar dan menukarnya jika tidak dalam urutan yang benar.”
Sumber: Footnote dapat digunakan untuk mengutip sumber yang digunakan dalam artikel. Hal ini penting untuk menunjukkan sumber informasi yang digunakan, dan untuk memungkinkan pembaca untuk memverifikasi informasi tersebut.
Contoh: “Menurut penelitian yang dilakukan oleh Smith et al. (2020), algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y.”
Dengan memberikan informasi tambahan melalui footnote, Anda dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi artikel Anda.
Penjelasan lebih lanjut
Footnote dapat digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu konsep atau teori yang dibahas dalam artikel. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Menyediakan definisi yang lebih rinci: Footnote dapat digunakan untuk memberikan definisi yang lebih rinci dari istilah-istilah teknis atau khusus yang digunakan dalam artikel. Misalnya, jika Anda menggunakan istilah “algoritma genetika” dalam artikel Anda, Anda dapat menggunakan footnote untuk memberikan definisi yang lebih rinci tentang apa itu algoritma genetika dan bagaimana cara kerjanya.
2. Memberikan contoh-contoh: Footnote dapat digunakan untuk memberikan contoh-contoh konkret dari konsep atau teori yang dibahas dalam artikel. Misalnya, jika Anda membahas tentang teori relativitas umum Einstein, Anda dapat menggunakan footnote untuk memberikan contoh-contoh bagaimana teori relativitas umum digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena alam, seperti pembengkokan cahaya dan pergeseran merah cahaya.
3. Menyajikan bukti atau data pendukung: Footnote dapat digunakan untuk menyajikan bukti atau data pendukung yang mendukung argumen atau pernyataan yang dibuat dalam artikel. Misalnya, jika Anda menyatakan bahwa algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y, Anda dapat menggunakan footnote untuk menyajikan hasil eksperimen atau simulasi yang menunjukkan bahwa algoritma X memang memiliki kinerja yang lebih baik.
4. Merujuk ke sumber lain: Footnote dapat digunakan untuk merujuk ke sumber lain yang membahas topik yang sama atau terkait dengan topik yang dibahas dalam artikel. Hal ini dapat membantu pembaca untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang topik tersebut.
Dengan memberikan penjelasan lebih lanjut melalui footnote, Anda dapat membantu pembaca untuk lebih memahami isi artikel Anda dan untuk melihat bukti-bukti atau data pendukung yang mendukung argumen atau pernyataan yang Anda buat.
Mengutip sumber
Footnote dapat digunakan untuk mengutip sumber yang digunakan dalam artikel. Hal ini penting untuk menunjukkan sumber informasi yang digunakan, dan untuk memungkinkan pembaca untuk memverifikasi informasi tersebut. Ada beberapa cara untuk mengutip sumber menggunakan footnote:
1. Menggunakan sistem kutipan numerik: Dalam sistem kutipan numerik, setiap sumber diberi nomor urut. Nomor urut ini kemudian digunakan dalam footnote untuk merujuk ke sumber tersebut. Misalnya, jika Anda ingin mengutip sebuah buku yang berjudul “Pengantar Ilmu Komputer”, Anda dapat menulis footnote sebagai berikut:
> **[1]** J. Martin, Pengantar Ilmu Komputer, Edisi ke-10, Jakarta: Penerbit Informatika, 2020.
Dalam teks utama, Anda dapat merujuk ke sumber tersebut dengan menuliskan nomor urut footnote dalam tanda kurung siku. Misalnya, jika Anda ingin menyebutkan bahwa komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1940, Anda dapat menulis:
> Komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1940. **[1]**
2. Menggunakan sistem kutipan nama-tahun: Dalam sistem kutipan nama-tahun, nama penulis dan tahun penerbitan sumber dicantumkan dalam footnote. Misalnya, jika Anda ingin mengutip buku yang sama seperti pada contoh sebelumnya, Anda dapat menulis footnote sebagai berikut:
> **[Martin, 2020]** J. Martin, Pengantar Ilmu Komputer, Edisi ke-10, Jakarta: Penerbit Informatika.
Dalam teks utama, Anda dapat merujuk ke sumber tersebut dengan menuliskan nama penulis dan tahun penerbitan sumber dalam tanda kurung. Misalnya, jika Anda ingin menyebutkan bahwa komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1940, Anda dapat menulis:
> Komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1940. (Martin, 2020)
3. Menggunakan sistem kutipan Chicago Manual of Style: Sistem kutipan Chicago Manual of Style adalah sistem kutipan yang banyak digunakan dalam bidang akademis. Dalam sistem ini, footnote digunakan untuk memberikan informasi bibliografi yang lengkap tentang sumber yang dikutip. Misalnya, jika Anda ingin mengutip buku yang sama seperti pada contoh sebelumnya, Anda dapat menulis footnote sebagai berikut:
> **[1]** John Martin, Pengantar Ilmu Komputer, Edisi ke-10 (Jakarta: Penerbit Informatika, 2020).
Dalam teks utama, Anda dapat merujuk ke sumber tersebut dengan menuliskan nomor urut footnote dalam tanda kurung siku. Misalnya, jika Anda ingin menyebutkan bahwa komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1940, Anda dapat menulis:
> Komputer pertama kali ditemukan pada tahun 1940. [1]
Sistem kutipan yang digunakan harus konsisten sepanjang artikel. Anda harus memilih salah satu sistem kutipan dan menggunakannya secara konsisten dalam seluruh artikel.
Di bagian bawah halaman
Footnote ditempatkan di bagian bawah halaman, setelah teks utama. Hal ini dilakukan agar footnote tidak mengganggu pembacaan teks utama. Footnote diberi nomor urut, dan nomor urut tersebut digunakan untuk merujuk ke footnote dari dalam teks utama.
Ada beberapa alasan mengapa footnote ditempatkan di bagian bawah halaman:
1. Tidak mengganggu pembacaan teks utama: Footnote dapat berisi informasi tambahan yang panjang atau rinci. Jika footnote ditempatkan di dalam teks utama, hal ini dapat mengganggu pembacaan teks utama dan membuat pembaca kehilangan fokus.
2. Memudahkan pembaca untuk menemukan informasi tambahan: Footnote ditempatkan di bagian bawah halaman agar pembaca dapat dengan mudah menemukan informasi tambahan yang mereka butuhkan. Pembaca dapat dengan mudah melihat nomor urut footnote dalam teks utama dan kemudian mencari footnote dengan nomor urut yang sama di bagian bawah halaman.
3. Membuat tampilan artikel lebih rapi: Footnote yang ditempatkan di bagian bawah halaman membuat tampilan artikel lebih rapi dan teratur. Footnote tidak mengganggu teks utama dan tidak membuat artikel terlihat berantakan.
Footnote biasanya dipisahkan dari teks utama dengan garis horizontal. Garis horizontal ini berfungsi untuk memisahkan footnote dari teks utama dan memudahkan pembaca untuk menemukan footnote.
Berikut adalah contoh bagaimana footnote ditempatkan di bagian bawah halaman:
“`
Teks utama…
[1] Footnote 1…
[2] Footnote 2…
…Teks utama
“`
diberi nomor urut
Footnote diberi nomor urut agar mudah dirujuk dari dalam teks utama. Nomor urut footnote biasanya ditulis sebagai superskrip, yaitu angka kecil yang diletakkan di atas garis teks. Misalnya, footnote pertama diberi nomor urut [1], footnote kedua diberi nomor urut [2], dan seterusnya.
- Untuk memudahkan pembaca menemukan footnote: Nomor urut footnote memudahkan pembaca untuk menemukan footnote yang mereka butuhkan. Ketika membaca teks utama, pembaca dapat melihat nomor urut footnote dan kemudian mencari footnote dengan nomor urut yang sama di bagian bawah halaman.
Contoh: Jika pembaca melihat footnote dengan nomor urut [1] dalam teks utama, mereka dapat dengan mudah menemukan footnote tersebut di bagian bawah halaman dengan mencari footnote yang diberi nomor urut [1].
Untuk menghindari kebingungan: Nomor urut footnote juga berfungsi untuk menghindari kebingungan. Jika footnote tidak diberi nomor urut, pembaca mungkin akan kesulitan untuk mengetahui footnote mana yang dirujuk oleh teks utama.
Contoh: Jika ada dua footnote dalam sebuah artikel, dan kedua footnote tersebut tidak diberi nomor urut, pembaca mungkin akan bingung ketika mereka mencoba untuk menemukan footnote yang dirujuk oleh teks utama.
Untuk membuat footnote lebih teratur: Nomor urut footnote membuat footnote lebih teratur dan mudah dibaca. Footnote yang diberi nomor urut akan terlihat lebih rapi dan terstruktur daripada footnote yang tidak diberi nomor urut.
Contoh: Bandingkan dua contoh footnote berikut:
**Contoh 1:**
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Smith et al., algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y.
**Contoh 2:**
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Smith et al.,[1] algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y.
Contoh 2 lebih teratur dan mudah dibaca daripada Contoh 1 karena footnote diberi nomor urut.
Untuk memudahkan penulisan footnote: Nomor urut footnote juga memudahkan penulis untuk menulis footnote. Ketika menulis footnote, penulis dapat langsung menulis nomor urut footnote tanpa harus khawatir tentang bagaimana cara merujuk ke footnote tersebut dari dalam teks utama.
Contoh: Jika penulis ingin menambahkan footnote pada kalimat “Algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y”, penulis dapat langsung menulis footnote dengan nomor urut [1] seperti berikut:
Algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y. [1]
Digunakan untuk merujuk
Footnote digunakan untuk merujuk ke sumber informasi atau penjelasan tambahan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam teks utama. Footnote dapat merujuk ke berbagai jenis sumber informasi, seperti buku, artikel jurnal, situs web, dan lain-lain.
- Untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu topik: Footnote dapat digunakan untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu topik yang dibahas dalam teks utama. Informasi tambahan ini dapat berupa definisi istilah, penjelasan lebih rinci tentang suatu konsep, contoh-contoh konkret, dan lain-lain.
Contoh: Jika penulis membahas tentang algoritma genetika dalam teks utama, penulis dapat menggunakan footnote untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana algoritma genetika bekerja.
Untuk mengutip sumber informasi: Footnote dapat digunakan untuk mengutip sumber informasi yang digunakan dalam teks utama. Hal ini penting untuk menunjukkan sumber informasi yang digunakan, dan untuk memungkinkan pembaca untuk memverifikasi informasi tersebut.
Contoh: Jika penulis menyatakan bahwa algoritma X memiliki kinerja yang lebih baik daripada algoritma Y, penulis dapat menggunakan footnote untuk mengutip penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.
Untuk menjelaskan istilah atau konsep yang tidak umum: Footnote dapat digunakan untuk menjelaskan istilah atau konsep yang tidak umum atau yang mungkin tidak diketahui oleh pembaca. Penjelasan ini dapat berupa definisi istilah, contoh-contoh konkret, atau analogi.
Contoh: Jika penulis menggunakan istilah “komputasi awan” dalam teks utama, penulis dapat menggunakan footnote untuk menjelaskan apa itu komputasi awan dan bagaimana cara kerjanya.
Untuk memberikan komentar atau opini tambahan: Footnote dapat digunakan untuk memberikan komentar atau opini tambahan tentang topik yang dibahas dalam teks utama. Komentar atau opini ini dapat berupa pandangan pribadi penulis, atau dapat berupa kutipan dari orang lain.
Contoh: Jika penulis membahas tentang dampak kecerdasan buatan terhadap masyarakat, penulis dapat menggunakan footnote untuk memberikan komentar pribadi tentang dampak tersebut.
Penulisan footnote jelas
Penulisan footnote harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Footnote yang ditulis dengan jelas akan memudahkan pembaca untuk menemukan informasi tambahan yang mereka butuhkan, dan akan membuat artikel lebih mudah dibaca dan dipahami.
- Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami: Footnote harus ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Hindari menggunakan istilah-istilah teknis atau jargon yang mungkin tidak diketahui oleh pembaca.
Contoh: Jika Anda menulis footnote tentang algoritma genetika, hindari menggunakan istilah-istilah teknis seperti “kromosom” atau “mutasi”. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, seperti “kumpulan gen” dan “perubahan gen”.
Tulis footnote secara singkat dan padat: Footnote harus ditulis secara singkat dan padat. Hindari menulis footnote yang terlalu panjang dan bertele-tele. Footnote yang panjang akan membuat pembaca kesulitan untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Contoh: Jika Anda menulis footnote tentang sumber informasi yang digunakan, cukup tulis judul sumber informasi tersebut, tahun penerbitan, dan penulisnya. Hindari menulis footnote yang panjang tentang isi sumber informasi tersebut.
Gunakan format footnote yang konsisten: Footnote harus ditulis dengan format yang konsisten. Hal ini akan membuat footnote lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.
Contoh: Jika Anda menggunakan sistem kutipan numerik, pastikan semua footnote diberi nomor urut secara konsisten. Jika Anda menggunakan sistem kutipan nama-tahun, pastikan semua footnote ditulis dengan format yang sama (misalnya, nama penulis, tahun penerbitan, dan judul sumber informasi).
Letakkan footnote di tempat yang tepat: Footnote harus diletakkan di tempat yang tepat dalam teks utama. Footnote sebaiknya diletakkan segera setelah kalimat atau paragraf yang dirujuk. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk menemukan informasi tambahan yang mereka butuhkan.
Contoh: Jika Anda menulis footnote tentang definisi istilah, letakkan footnote tersebut segera setelah kalimat atau paragraf yang menggunakan istilah tersebut.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang footnote:
Pertanyaan 1: Apa itu footnote?
Footnote adalah catatan kaki yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut tentang suatu topik yang dibahas dalam teks utama. Footnote biasanya ditempatkan di bagian bawah halaman, setelah teks utama.
Pertanyaan 2: Kapan footnote digunakan?
Footnote digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut yang tidak dapat dimasukkan ke dalam teks utama. Footnote juga digunakan untuk mengutip sumber informasi yang digunakan dalam teks utama.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara menulis footnote?
Footnote ditulis dengan cara memberi nomor urut pada footnote dan kemudian menuliskan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut di bagian bawah halaman. Nomor urut footnote ditulis sebagai superskrip, yaitu angka kecil yang diletakkan di atas garis teks.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara menggunakan footnote?
Footnote digunakan dengan cara merujuk ke footnote dari dalam teks utama. Footnote dirujuk dengan menggunakan nomor urut footnote. Nomor urut footnote ditulis sebagai superskrip, yaitu angka kecil yang diletakkan di atas garis teks.
Pertanyaan 5: Apa saja jenis-jenis footnote?
Ada beberapa jenis footnote, antara lain:
- Footnote informasi: Footnote yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang suatu topik.
- Footnote penjelasan: Footnote yang digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suatu konsep atau teori.
- Footnote kutipan: Footnote yang digunakan untuk mengutip sumber informasi yang digunakan dalam teks utama.
Pertanyaan 6: Apa keuntungan menggunakan footnote?
Ada beberapa keuntungan menggunakan footnote, antara lain:
- Footnote dapat memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut yang tidak dapat dimasukkan ke dalam teks utama.
- Footnote dapat membantu pembaca untuk memahami isi artikel atau buku dengan lebih baik.
- Footnote dapat membantu penulis untuk menunjukkan sumber informasi yang digunakan dalam artikel atau buku.
Pertanyaan 7: Apa saja kekurangan menggunakan footnote?
Ada beberapa kekurangan menggunakan footnote, antara lain:
- Footnote dapat mengganggu pembacaan teks utama.
- Footnote dapat membuat artikel atau buku terlihat berantakan.
- Footnote dapat membuat penulis kesulitan untuk menulis footnote yang jelas dan ringkas.
Demikian beberapa pertanyaan umum tentang footnote. Jika Anda memiliki pertanyaan lain tentang footnote, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau dosen Anda.
Berikutnya, kita akan membahas beberapa tips untuk menulis footnote yang baik.
Tips
Berikut adalah beberapa tips untuk menulis footnote yang baik:
Tip 1: Gunakan footnote dengan bijaksana: Footnote sebaiknya digunakan hanya untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut yang tidak dapat dimasukkan ke dalam teks utama. Jangan gunakan footnote untuk mengulang informasi yang sudah ada dalam teks utama.
Tip 2: Tulis footnote secara singkat dan padat: Footnote harus ditulis secara singkat dan padat. Hindari menulis footnote yang terlalu panjang dan bertele-tele. Footnote yang panjang akan membuat pembaca kesulitan untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Tip 3: Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami: Footnote harus ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Hindari menggunakan istilah-istilah teknis atau jargon yang mungkin tidak diketahui oleh pembaca.
Tip 4: Gunakan format footnote yang konsisten: Footnote harus ditulis dengan format yang konsisten. Hal ini akan membuat footnote lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menulis footnote yang baik dan bermanfaat bagi pembaca.
Demikian beberapa tips untuk menulis footnote yang baik. Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat menulis footnote yang membantu pembaca untuk memahami isi artikel atau buku Anda dengan lebih baik.
Conclusion
Footnote adalah catatan kaki yang digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut tentang suatu topik yang dibahas dalam teks utama. Footnote biasanya ditempatkan di bagian bawah halaman, setelah teks utama.
Footnote dapat digunakan untuk memberikan berbagai jenis informasi tambahan, seperti definisi istilah, penjelasan lebih lanjut tentang suatu konsep atau teori, contoh-contoh konkret, dan kutipan sumber informasi.
Footnote yang baik harus ditulis secara singkat dan padat, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta menggunakan format yang konsisten.
Dengan menggunakan footnote dengan baik dan benar, Anda dapat membantu pembaca untuk memahami isi artikel atau buku Anda dengan lebih baik, dan menunjukkan sumber informasi yang Anda gunakan.
Demikian pembahasan tentang footnote. Semoga bermanfaat!