Garut, 11 Januari 2024 – Pemerintah Kabupaten Garut mengabadikan nama dua tokoh pendidikan di Garut sebagai nama jalan utama, yakni Jalan Prof. K.H. Cecep Syarifudin dan Jalan Prof. Dr. H. Aam Hamdani.
Kedua tokoh tersebut merupakan perintis berdirinya Universitas Garut (Uniga). Jalan Prof. K.H. Cecep Syarifudin memiliki panjang 1,5 kilometer, menghubungkan Jalan Simpang Otto Iskandar Di Nata dengan Jalan Simpang Ibrahim Adjie. Sedangkan Jalan Prof. Dr. H. Aam Hamdani, sepanjang 0,6 kilometer, berawal dari Jalan Simpang Pandai hingga Perempatan SDN 3 Tarogong Jalan Suherman.
Perubahan nama jalan ini diresmikan secara simbolis oleh Bupati Garut Rudy Gunawan pada tanggal 10 November 2023, bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Dalam sambutannya, Bupati Rudy mengatakan bahwa perubahan nama jalan ini merupakan bentuk penghargaan atas jasa kedua tokoh pendidikan tersebut.
“Kami bangga ada tokoh nasional dari Garut, yang hari ini namanya kita abadikan sebagai nama jalan utama di Kabupaten Garut,” ujar Rudy.
“Saya juga beranggapan bahwa tokoh-tokoh lainnya itu perlu mendapatkan perhatian sebagai bentuk penghormatan pemerintah daerah atas jasa-jasa yang luar biasa,” tambahnya.
Abdusy Syakur Amin, putra pertama Prof. K.H. Cecep Syarifudin, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Garut atas penghargaan ini. Ia menganggap hal ini sebagai simbol penghormatan kepada para pejuang pendidikan di Kabupaten Garut.
“Jadi maksud saya adalah bahwa ini simbol saja, bahwa itu satu perhatiannya Pemerintah Kabupaten Garut terhadap para pejuang pendidikan, ini juga menjadi Inspirasi dan motivasi bagi kami,” tandasnya.
Perubahan nama jalan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat, khususnya dalam menghargai peran serta para tokoh pendidikan di Kabupaten Garut.
Prof. K.H. Cecep Syarifudin
Prof. K.H. Cecep Syarifudin lahir di Garut pada tahun 1927. Ia merupakan tokoh pendidikan yang berjasa dalam mendirikan Universitas Garut (Uniga). Prof. K.H. Cecep Syarifudin pernah menjabat sebagai Rektor Uniga selama dua periode, yaitu dari tahun 1982 hingga tahun 1992.
Prof. K.H. Cecep Syarifudin dikenal sebagai sosok yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Garut. Ia juga merupakan sosok yang sederhana dan dekat dengan masyarakat.
Prof. Dr. H. Aam Hamdani
Prof. Dr. H. Aam Hamdani lahir di Garut pada tahun 1938. Ia merupakan tokoh pendidikan yang berjasa dalam mendirikan Universitas Garut (Uniga). Prof. Dr. H. Aam Hamdani pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Uniga selama dua periode, yaitu dari tahun 1982 hingga tahun 1992.
Prof. Dr. H. Aam Hamdani dikenal sebagai sosok yang cerdas dan visioner. Ia juga merupakan sosok yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Perubahan nama jalan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Garut untuk menghargai jasa para tokoh pendidikan di Kabupaten Garut. Upaya ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Garut.
Berikut adalah beberapa contoh tokoh pendidikan lainnya yang bisa diabadikan namanya sebagai nama jalan di Kabupaten Garut:
- Prof. Dr. H. Ahmad Sanusi, Rektor Uniga periode 1992-2002
- Prof. Dr. H. A.A. Kosasih, Rektor Uniga periode 2002-2012
- Prof. Dr. H. Asep Saepudin, Rektor Uniga periode 2012-2022
- Prof. Dr. H. Asep Anwarudin, Rektor Uniga periode 2022-sekarang
Selain itu, pemerintah Kabupaten Garut juga bisa mengabadikan nama tokoh-tokoh pendidikan lainnya yang berjasa di bidang pendidikan di Kabupaten Garut, seperti:
- KH. Abdullah Mubarok, pendiri Pondok Pesantren Cipasung
- KH. Ahmad Syafi’i, pendiri Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani
- KH. Abdullah Bin Nuh, pendiri Pondok Pesantren Al-Falah
- KH. Ahmad Musthofa, pendiri Pondok Pesantren Nurul Falah
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap jasa para tokoh pendidikan di Kabupaten Garut.