Garut, Jawa Barat – Gerakan Kamis-Jumat Bersih yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Garut sejak awal Februari 2024 menunjukkan dampak positif. Berbagai ruas jalan dan perkantoran di wilayah tersebut kini terlihat lebih bersih dan rapi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, mengakui bahwa Bulan Suci Ramadan turut mendukung kebersihan lingkungan. Penurunan tingkat konsumsi masyarakat di siang hari selama Ramadan menyebabkan berkurangnya timbulan sampah di lapangan.
“Pola konsumsi berkurang ini tentu saja berdampak pada timbulan sampah yang berkurang, sehingga menambah dukungan kebersihan di lapangan,” ungkap Jujun di Kantor DLH Garut, Kamis (28/3/2024).
Gerakan yang melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tingkat kecamatan, dan desa/kelurahan ini diharapkan dapat dipertahankan secara berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah memberikan contoh kepada masyarakat bahwa menjaga kebersihan merupakan tanggung jawab bersama.
“Ini diharapkan dapat direplikasi, dicontoh oleh masyarakat secara personal, bahwa ini tugas kita bersama. Sehingga nanti ke depannya ini bukan lagi menjadi keterpaksaan, tetapi ini menjadi budaya,” ujar Jujun.
Pemerintah Kabupaten Garut memiliki beberapa langkah untuk menjaga keberlangsungan gerakan ini. Dalam jangka pendek, fokusnya adalah meningkatkan fasilitas sarana-prasarana, termasuk penambahan tempat pembuangan sampah. Sedangkan dalam jangka panjang, edukasi akan diberikan di setiap titik timbulan sampah untuk mengubah perilaku masyarakat dalam membuang sampah.
Jujun menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, bukan hanya instansi pemerintah, tetapi juga masyarakat dari tingkat desa hingga RT/RW. Hal ini diharapkan dapat menjadikan gerakan ini bukan sekadar keterpaksaan, tetapi menjadi bagian dari budaya yang diterapkan secara konsisten oleh semua pihak.
“Ya itu harapan yang ke depannya supaya ini menjadi terbiasa, jadi bukan lagi satu keterpaksaan,” pungkasnya.