Lirik Raiso Dadi Siji

Lirik Raiso Dadi Siji: Makna Mendalam Tentang Kehilangan dan Keikhlasan

Lirik "Raiso Dadi Siji" yang dinyanyikan oleh Didi Kempot merupakan salah satu karya musik campursari yang begitu menyentuh hati. Lagu ini bercerita tentang kisah cinta yang tragis dan berakhir dengan perpisahan, namun dibalut dengan irama yang syahdu dan lirik yang penuh makna.

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang lirik "Raiso Dadi Siji", beserta arti dan interpretasi mendalamnya:

Bait 1:

  • "Wengi iku udan deres, angin kenceng muter-muter" (Malam itu hujan deras, angin kencang berputar-putar)
  • "Atiku loro ngenes, krungu sworo lungamu kowe" (Hatiku sedih pedih, mendengar suaramu pergi)

Bait pertama menggambarkan suasana sejuk dan penuh dengan kesedihan. Hujan deras dan angin kencang seolah menjadi cerminan gejolak emosi sang tokoh utama yang ditinggal pergi oleh kekasihnya. Kata "lungamu kowe" secara harfiah berarti kepergianmu, namun bisa diinterpretasi sebagai perpisahan yang tak terduga dan menyakitkan.

Bait 2:

  • "Raiso kowe tak kandhani, yen tresnoku iki sejati" (Tidak sempat aku katakan, bahwa cintaku ini tulus)
  • "Raiso kowe tak ajaki, muter-muter nglewati kutho iki" (Tidak sempat aku ajak, berkeliling melewati kota ini)

Bait kedua mengungkapkan penyesalan sang tokoh utama yang tidak sempat mengungkapkan cintanya sepenuhnya dan menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Ada kerinduan yang tersirat di balik baris "muter-muter nglewati kutho iki", seolah kota yang pernah mereka lalui bersama kini terasa hampa tanpa kehadirannya.

Chorus:

  • "Raiso dadi siji, mbok yo lungamu jinis iki" (Tidak bisa menjadi satu, biarlah kamu pergi saja)
  • "Aku ikhlas ning endi, asal kowe bahagia nganti" (Aku ikhlas di mana saja, asal kamu bahagia nanti)

Chorus merupakan puncak dari lagu ini. Sang tokoh utama, meskipun hatinya hancur, merelakan kepergian kekasihnya demi kebahagiaannya. Kata "raiso dadi siji" menunjukkan penerimaan bahwa mereka memang tidak ditakdirkan bersama, sementara "aku ikhlas" menjadi wujud keikhlasan yang begitu dalam.

Bait 3 dan 4:

  • "Aku lunga ning ngisor blarak, ngrungu sworo bledheg langit" (Aku pergi ke bawah pohon, mendengarkan suara gemuruh langit)
  • "Nang kono aku bakal ngemati, kenangan manis karo kowe" (Di sana aku akan mengenang, kenangan manis bersamamu)

Bait-bait terakhir menggambarkan kesedihan yang mendalam. Sang tokoh utama memilih menyendiri di bawah pohon, merenungkan kenangan-kenangan manis bersama kekasihnya yang kini telah pergi. Meskipun hatinya terluka, namun ia memilih untuk mengingat hal-hal indah yang pernah mereka lalui sebagai penguat di tengah kehilangannya.

Makna Mendalam:

"Raiso Dadi Siji" bukanlah sekadar lagu tentang perpisahan cinta. Lagu ini bercerita tentang kehilangan, penerimaan, dan keikhlasan. Sang tokoh utama mengajarkan kita bahwa meskipun takdir tidak sesuai harapan, kita harus bisa melepaskan dan berharap bahwa kebahagiaan akan datang pada waktunya.

Selain itu, lirik lagu ini juga sarat dengan filosofi Jawa tentang "Nrimo ing Pandum", yaitu menerima segala sesuatu dengan lapang dada. Keikhlasan sang tokoh utama untuk merelakan kekasihnya demi kebahagiaannya merupakan wujud dari filosofi tersebut.

Penutup:

"Raiso Dadi Siji" adalah karya musik yang menyentuh hati dan penuh dengan makna. Liriknya yang sederhana namun dalam mampu menyentuh perasaan pendengar dan memberikan refleksi tentang cinta, kehilangan, dan keikhlasan. Lagu ini menjadi pengingat bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, namun dengan penerimaan dan keikhlasan, kita akan dapat menemukan kekuatan untuk menjalani hari-hari selanjutnya.

Catatan:

  • Artikel ini ditulis berdasarkan interpretasi penulis terhadap lirik "Raiso Dadi Siji". Kemungkinan terdapat interpretasi lain yang sama validnya.
  • Penjelasan makna lagu ini disesuaikan dengan konteks budaya Jawa dan filosofi "Nrimo ing Pandum".

Check Also

Sebuah Teks Biografi Dikatakan Faktual Jika Berdasarkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *