Niat Shalat Tarawih, Lengkap dengan Tata Cara dan Doanya

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaannya, salah satunya adalah pahalanya yang setara dengan pahala ibadah haji dan umrah. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih, baik di masjid maupun di rumah.

Bagi kaum muslimin yang ingin mengerjakan shalat tarawih, maka terlebih dahulu harus mengetahui niatnya. Niat shalat tarawih diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Berikut ini adalah lafal niat shalat tarawih lengkap dengan artinya:

Niat shalat tarawih delapan rakaat:

niat sholat teraweh

Berikut adalah 10 poin penting tentang niat shalat tarawih:

  • Niat diucapkan dalam hati.
  • Niat sebelum memulai shalat.
  • Niat sesuai jumlah rakaat.
  • Niat untuk mengikuti imam.
  • Niat ikhlas karena Allah.
  • Niat umum dan khusus.
  • Niat shalat witir.
  • Niat shalat sunnah.
  • Niat shalat malam.
  • Niat ibadah mahdhah.

Demikian 10 poin penting tentang niat shalat tarawih. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Niat diucapkan dalam hati.

Niat shalat tarawih diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya.”

Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa niat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah. Oleh karena itu, niat shalat tarawih harus diucapkan dengan jelas dan tegas dalam hati sebelum memulai shalat. Niat tersebut harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat tertentu, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah.

Niat shalat tarawih juga harus ikhlas karena Allah SWT. Artinya, niat tersebut tidak boleh dicampuri dengan tujuan-tujuan duniawi, seperti ingin dipuji atau ingin dilihat oleh orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat ibadah shalat tarawih menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.

Selain itu, niat shalat tarawih juga harus sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Jika seseorang ingin mengerjakan shalat tarawih delapan rakaat, maka niatnya harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat. Demikian pula jika seseorang ingin mengerjakan shalat tarawih dua puluh rakaat, maka niatnya harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat tarawih dua puluh rakaat.

Demikian penjelasan tentang niat shalat tarawih yang diucapkan dalam hati. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Niat sebelum memulai shalat.

Niat shalat tarawih harus diucapkan sebelum memulai shalat. Hal ini bertujuan agar ibadah shalat tarawih tersebut menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Niat shalat tarawih dapat diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia, yang penting maknanya jelas dan sesuai dengan ketentuan syariat.

Berikut ini adalah contoh niat shalat tarawih delapan rakaat dalam bahasa Indonesia:

Saya niat shalat tarawih delapan rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

Niat tersebut diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat tarawih. Setelah mengucapkan niat, maka seseorang harus segera memulai shalat tarawih dengan takbiratul ihram.

Jika seseorang lupa mengucapkan niat sebelum memulai shalat tarawih, maka shalat tarawih tersebut tetap sah. Namun, lebih baik jika niat diucapkan sebelum memulai shalat agar ibadah shalat tarawih menjadi lebih sempurna.

Selain itu, niat shalat tarawih juga harus diucapkan sebelum setiap rakaat. Hal ini bertujuan agar setiap rakaat shalat tarawih menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Niat setiap rakaat shalat tarawih dapat diucapkan dalam hati atau diucapkan secara jahr (keras) oleh imam.

Demikian penjelasan tentang niat shalat tarawih yang diucapkan sebelum memulai shalat. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Niat sesuai jumlah rakaat.

Niat shalat tarawih harus sesuai dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan. Hal ini bertujuan agar ibadah shalat tarawih tersebut menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Jumlah rakaat shalat tarawih sendiri tidak ditentukan secara pasti dalam Al-Qur’an atau hadits. Namun, terdapat beberapa pendapat ulama tentang jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama.

Menurut pendapat yang paling kuat, jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah delapan rakaat. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي في رمضان ثماني ركعات يوتر بواحدة

Artinya: “Rasulullah SAW biasa shalat pada bulan Ramadhan delapan rakaat dan ditutup dengan satu rakaat witir.”

Selain delapan rakaat, terdapat juga pendapat ulama yang mengatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah dua puluh rakaat. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي في رمضان عشرين ركعة يوتر بواحدة

Artinya: “Rasulullah SAW biasa shalat pada bulan Ramadhan dua puluh rakaat dan ditutup dengan satu rakaat witir.”

Pada dasarnya, berapa pun jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan, selama niatnya sesuai dengan jumlah rakaat tersebut, maka shalat tarawih tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT.

Demikian penjelasan tentang niat shalat tarawih yang sesuai dengan jumlah rakaat. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Niat untuk mengikuti imam.

Jika seseorang melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah, maka ia harus memiliki niat untuk mengikuti imam.

  • Niat untuk mengikuti imam shalat tarawih delapan rakaat.

    Jika seseorang ingin mengikuti imam shalat tarawih delapan rakaat, maka niatnya harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat secara berjamaah di belakang imam.

  • Niat untuk mengikuti imam shalat tarawih dua puluh rakaat.

    Jika seseorang ingin mengikuti imam shalat tarawih dua puluh rakaat, maka niatnya harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat tarawih dua puluh rakaat secara berjamaah di belakang imam.

  • Niat untuk mengikuti imam shalat tarawih witir.

    Jika seseorang ingin mengikuti imam shalat tarawih witir, maka niatnya harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat tarawih witir secara berjamaah di belakang imam.

  • Niat untuk mengikuti imam shalat sunnah lainnya.

    Jika seseorang ingin mengikuti imam shalat sunnah lainnya, seperti shalat tahajud atau shalat hajat, maka niatnya harus berisi tentang keinginan untuk melaksanakan shalat sunnah tersebut secara berjamaah di belakang imam.

Demikian penjelasan tentang niat untuk mengikuti imam dalam shalat tarawih. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih berjamaah.

Niat ikhlas karena Allah.

Niat shalat tarawih harus ikhlas karena Allah SWT. Artinya, niat tersebut tidak boleh dicampuri dengan tujuan-tujuan duniawi, seperti ingin dipuji atau ingin dilihat oleh orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat ibadah shalat tarawih menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.

  • Niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Niat yang paling utama dalam shalat tarawih adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 79:

    وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

    Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”

  • Niat untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.

    Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, niat shalat tarawih juga bisa untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pahala shalat tarawih sangat besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

    مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

    Artinya: “Barang siapa yang melaksanakan shalat Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.”

  • Niat untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

    Niat shalat tarawih juga bisa untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah panutan bagi umat Islam, sehingga segala sesuatu yang beliau lakukan, termasuk shalat tarawih, dianjurkan untuk diikuti.

  • Niat untuk memakmurkan masjid.

    Niat shalat tarawih juga bisa untuk memakmurkan masjid. Masjid adalah tempat ibadah umat Islam, sehingga dengan melaksanakan shalat tarawih di masjid, maka kita turut memakmurkannya.

Demikian penjelasan tentang niat ikhlas karena Allah dalam shalat tarawih. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Niat umum dan khusus.

Niat shalat tarawih dapat dibagi menjadi dua, yaitu niat umum dan niat khusus.

  • Niat umum.

    Niat umum adalah niat yang tidak spesifik ditujukan untuk shalat tarawih tertentu. Misalnya, seseorang berniat untuk melaksanakan shalat sunnah muakkad pada bulan Ramadhan. Niat umum ini sudah cukup untuk menjadikan shalat tarawihnya sah.

  • Niat khusus.

    Niat khusus adalah niat yang spesifik ditujukan untuk shalat tarawih tertentu. Misalnya, seseorang berniat untuk melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat, atau shalat tarawih dua puluh rakaat, atau shalat tarawih witir. Niat khusus ini lebih baik daripada niat umum, karena lebih jelas dan spesifik.

Berikut ini adalah contoh niat umum dan niat khusus shalat tarawih:

Niat umum:

Saya niat shalat sunnah muakkad karena Allah Ta’ala.

Niat khusus:

Saya niat shalat tarawih delapan rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

Demikian penjelasan tentang niat umum dan niat khusus dalam shalat tarawih. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Niat shalat witir.

Sholat witir adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada akhir malam, setelah sholat tarawih. Sholat witir memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil dan melapangkan dada.

  • Niat shalat witir satu rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan sholat witir satu rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat witir satu rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat witir tiga rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan sholat witir tiga rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat witir tiga rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat witir lima rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan sholat witir lima rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat witir lima rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat witir tujuh rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan sholat witir tujuh rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat witir tujuh rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

Demikian penjelasan tentang niat shalat witir. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat witir.

Niat shalat sunnah.

Selain shalat tarawih dan shalat witir, terdapat beberapa shalat sunnah lainnya yang dapat dikerjakan pada bulan Ramadhan. Shalat-shalat sunnah tersebut antara lain adalah shalat tahajud, shalat dhuha, dan shalat rawatib.

  • Niat shalat tahajud.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat tahajud, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat tahajud dua rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat dhuha.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat dhuha, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat dhuha dua rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat rawatib.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat rawatib, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat rawatib dua rakaat sebelum shalat fardhu zuhur, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat sunnah lainnya.

    Selain shalat tahajud, shalat dhuha, dan shalat rawatib, terdapat beberapa shalat sunnah lainnya yang dapat dikerjakan pada bulan Ramadhan. Misalnya, shalat sunnah istikharah, shalat sunnah hajat, dan shalat sunnah tahiyatul masjid. Niat untuk shalat-shalat sunnah tersebut pada dasarnya sama, yaitu niat untuk melaksanakan shalat sunnah tertentu karena Allah Ta’ala.

Demikian penjelasan tentang niat shalat sunnah. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat sunnah pada bulan Ramadhan.

Niat shalat malam.

Sholat malam adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir. Sholat malam memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, melapangkan dada, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Niat shalat malam dua rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat malam dua rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat malam dua rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat malam empat rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat malam empat rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat malam empat rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat malam enam rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat malam enam rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat malam enam rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

  • Niat shalat malam delapan rakaat.

    Jika seseorang ingin mengerjakan shalat malam delapan rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut:

    Saya niat shalat malam delapan rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

Demikian penjelasan tentang niat shalat malam. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat malam.

Niat ibadah mahdhah.

Niat ibadah mahdhah adalah niat yang ditujukan khusus untuk Allah SWT. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang tata caranya telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Contoh ibadah mahdhah adalah shalat, puasa, zakat, dan haji.

Dalam niat ibadah mahdhah, seorang muslim harus ikhlas karena Allah SWT. Artinya, niat tersebut tidak boleh dicampuri dengan tujuan-tujuan duniawi, seperti ingin dipuji atau ingin dilihat oleh orang lain. Niat yang ikhlas akan membuat ibadah mahdhah menjadi lebih bernilai di sisi Allah SWT.

Selain itu, niat ibadah mahdhah juga harus sesuai dengan ketentuan syariat. Artinya, niat tersebut harus sesuai dengan tata cara ibadah yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Niat yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat akan membuat ibadah mahdhah menjadi tidak sah.

Berikut ini adalah contoh niat ibadah mahdhah shalat tarawih:

Saya niat shalat tarawih delapan rakaat, sunnah muakkad, karena Allah Ta’ala.

Dalam niat tersebut, seorang muslim menyatakan bahwa ia berniat untuk melaksanakan shalat tarawih delapan rakaat karena Allah SWT. Niat tersebut ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan ketentuan syariat, sehingga shalat tarawih yang dikerjakan menjadi sah dan bernilai di sisi Allah SWT.

Demikian penjelasan tentang niat ibadah mahdhah dalam shalat tarawih. Semoga bermanfaat bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *