Penulisan Gelar Akademis dan Profesional

Penulisan gelar memegang peranan penting dalam kehidupan akademis dan profesional. Gelar yang tepat mencerminkan pencapaian pendidikan dan keahlian individu dan dapat digunakan untuk membedakan diri dari orang lain dalam bidang yang sama. Sebelum kita membahas aturan penulisan gelar, mari kita pahami dulu apa itu gelar akademik dan profesional.

Gelar akademik adalah kualifikasi yang diperoleh dari lembaga pendidikan tinggi, seperti universitas atau institut, setelah menyelesaikan program studi tertentu. Gelar akademik umumnya terdiri dari gelar sarjana, magister, dan doktor. Di sisi lain, gelar profesional adalah kualifikasi yang diberikan kepada individu yang telah menyelesaikan program pendidikan profesional dan memenuhi persyaratan tertentu. Gelar profesional biasanya digunakan dalam bidang seperti kedokteran, hukum, dan akuntansi.

Setelah memahami perbedaan antara gelar akademik dan profesional, sekarang saatnya kita membahas aturan penulisan gelar yang benar. Dalam Bahasa Indonesia, penulisan gelar mengikuti beberapa ketentuan umum, yaitu diikuti dengan koma, diikuti nama lengkap orang yang menyandang gelar, dan bila ada lebih dari satu gelar, diurutkan berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi.

penulisan gelar

Penulisan gelar mengikuti aturan dan ketentuan.

  • Penulisan gelar menggunakan EYD.
  • Gelar ditulis setelah nama.
  • Gelar dipisahkan dengan koma.
  • Urutkan gelar dari tertinggi ke terendah.
  • Gunakan gelar akademik dan profesional.
  • Tidak ada spasi antara inisial dan nama.
  • Gelar ditulis lengkap tanpa singkatan.

Dengan mengikuti aturan penulisan gelar yang benar, Anda dapat menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda secara profesional.

Penulisan gelar menggunakan EYD.

Dalam Bahasa Indonesia, penulisan gelar mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan pedoman resmi yang mengatur penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Aturan EYD untuk penulisan gelar sebagai berikut:

  • Gelar akademik dan profesional yang merupakan bagian dari nama diri diikuti koma, diapit spasi, dan huruf awalnya huruf kapital.
  • Penulisan gelar setelah nama menggunakan huruf kapital huruf pertama gelar.
  • Tidak ada spasi antara inisial dan nama.
  • Gelar akademik dan profesional tidak diikuti tanda titik (.) seperti pada penulisan singkatan nama diri.
  • Penulisan gelar kepangkatan, seperti Letnan Kolonel, diikuti tanda titik dan tidak perlu lagi diikuti koma.

Berikut ini beberapa contoh penulisan gelar yang benar:

  • Prof. Dr. Joko Widodo, M.Si.
  • Dra. Siti Nurhaliza, M.Pd.
  • Ir. Soekarno.
  • H. Susilo Bambang Yudhoyono, S.E., M.B.A.
  • Letkol. (Purn.) Ahmad Dani.

Dengan mengikuti aturan EYD dalam penulisan gelar, Anda dapat menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda secara profesional dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Gelar ditulis setelah nama.

Dalam penulisan gelar, gelar selalu ditulis setelah nama lengkap. Ini berlaku untuk gelar akademik, gelar profesional, gelar adat, dan gelar keagamaan.

  • Gelar akademik

    Gelar akademik adalah gelar yang diperoleh dari lembaga pendidikan tinggi, seperti universitas atau institut. Contoh gelar akademik: Sarjana (S.Pd.), Magister (M.Si.), dan Doktor (Dr.).

  • Gelar profesional

    Gelar profesional adalah gelar yang diperoleh dari program pendidikan profesional, seperti kedokteran, hukum, dan akuntansi. Contoh gelar profesional: Dokter (dr.), Sarjana Hukum (S.H.), dan Akuntan Publik (A.P.).

  • Gelar adat

    Gelar adat adalah gelar yang diberikan oleh masyarakat adat kepada seseorang yang dianggap berjasa atau memiliki kedudukan khusus dalam masyarakat adat tersebut. Contoh gelar adat: Datuk, Penghulu, dan Temenggung.

  • Gelar keagamaan

    Gelar keagamaan adalah gelar yang diberikan oleh lembaga keagamaan kepada seseorang yang dianggap berjasa atau memiliki kedudukan khusus dalam agama tersebut. Contoh gelar keagamaan: Kiai Haji (K.H.), Ustadz, dan Pendeta.

Dengan menuliskan gelar setelah nama, Anda dapat menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda dengan jelas dan tepat.

Gelar dipisahkan dengan koma.

Dalam penulisan gelar, setiap gelar harus dipisahkan dengan tanda koma (,). Ini berlaku untuk gelar akademik, gelar profesional, gelar adat, dan gelar keagamaan.

  • Gelar akademik

    Contoh: Sarjana Ekonomi (S.E.), Magister Manajemen (M.M.), dan Doktor Ilmu Hukum (Dr. S.H.).

  • Gelar profesional

    Contoh: Dokter (dr.), Sarjana Hukum (S.H.), dan Akuntan Publik (A.P.).

  • Gelar adat

    Contoh: Datuk, Penghulu, dan Temenggung.

  • Gelar keagamaan

    Contoh: Kiai Haji (K.H.), Ustadz, dan Pendeta.

Selain dipisahkan dengan koma, gelar juga harus diapit oleh spasi. Misalnya, penulisan gelar yang benar adalah “Prof. Dr. Joko Widodo, M.Si.” dan bukan “Prof.Dr.JokoWidodo,M.Si.”. Dengan menuliskan gelar dengan benar, Anda dapat menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda dengan jelas dan profesional.

Urutkan gelar dari tertinggi ke terendah.

Dalam penulisan gelar, gelar harus diurutkan dari tertinggi ke terendah. Ini berlaku untuk gelar akademik, gelar profesional, gelar adat, dan gelar keagamaan.

Urutan gelar tertinggi ke terendah adalah sebagai berikut:

  1. Gelar doktor (Dr.)
  2. Gelar magister (M.)
  3. Gelar sarjana (S.)
  4. Gelar diploma (D.)
  5. Gelar profesi (Prof.)
  6. Gelar adat
  7. Gelar keagamaan

Jika Anda memiliki lebih dari satu gelar, gelar tertinggi harus ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan gelar lainnya yang lebih rendah. Misalnya, jika Anda memiliki gelar Doktor Ilmu Hukum (Dr. S.H.) dan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), maka penulisan gelar yang benar adalah “Dr. S.H., S.E.”. Dengan mengurutkan gelar dari tertinggi ke terendah, Anda dapat menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda dengan jelas dan profesional.

Berikut ini beberapa contoh penulisan gelar yang benar dan salah:

  • Benar: Prof. Dr. Joko Widodo, M.A.
  • Salah: Dr. Prof. Joko Widodo, M.A.
  • Benar: Dra. Hj. Siti Nurhaliza, M.Pd.
  • Salah: M.Pd. Dra. Hj. Siti Nurhaliza.
  • Benar: Ir. Soekarno.
  • Salah: Ir. H. Soekarno.

Gunakan gelar akademik dan profesional.

Dalam penulisan gelar, sebaiknya gunakan gelar akademik dan profesional yang Anda miliki. Ini akan menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda dengan jelas dan profesional.

  • Gelar akademik

    Gelar akademik adalah gelar yang diperoleh dari lembaga pendidikan tinggi, seperti universitas atau institut. Contoh gelar akademik: Sarjana (S.Pd.), Magister (M.Si.), dan Doktor (Dr.).

  • Gelar profesional

    Gelar profesional adalah gelar yang diperoleh dari program pendidikan profesional, seperti kedokteran, hukum, dan akuntansi. Contoh gelar profesional: Dokter (dr.), Sarjana Hukum (S.H.), dan Akuntan Publik (A.P.).

Jika Anda memiliki lebih dari satu gelar, Anda dapat menuliskan semua gelar tersebut setelah nama Anda. Namun, sebaiknya urutkan gelar dari tertinggi ke terendah. Misalnya, jika Anda memiliki gelar Doktor Ilmu Hukum (Dr. S.H.) dan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), maka penulisan gelar yang benar adalah “Dr. S.H., S.E.”. Dengan menggunakan gelar akademik dan profesional, Anda dapat menunjukkan pencapaian pendidikan dan keahlian Anda dengan jelas dan profesional.

Tidak ada spasi antara inisial dan nama.

Dalam penulisan gelar, tidak boleh ada spasi antara inisial dan nama. Ini berlaku untuk inisial nama depan dan inisial nama tengah.

  • Inisial nama depan

    Contoh: J. Widodo, S.H.

  • Inisial nama tengah

    Contoh: Joko S. Wibowo, M.Si.

Penulisan spasi antara inisial dan nama merupakan kesalahan umum yang sering terjadi. Hal ini dapat membuat penulisan gelar menjadi kurang profesional dan kurang jelas. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak memberikan spasi antara inisial dan nama ketika menulis gelar.

Gelar ditulis lengkap tanpa singkatan.

Dalam penulisan gelar, gelar harus ditulis lengkap tanpa singkatan. Ini berlaku untuk gelar akademik, gelar profesional, gelar adat, dan gelar keagamaan.

  • Gelar akademik

    Contoh: Sarjana Ekonomi (S.E.), bukan Sarjana E.

  • Gelar profesional

    Contoh: Dokter (dr.), bukan Dr.

  • Gelar adat

    Contoh: Datuk, bukan Dt.

  • Gelar keagamaan

    Contoh: Kiai Haji (K.H.), bukan K.H.

Penulisan gelar yang disingkat dapat membuat penulisan gelar menjadi kurang profesional dan kurang jelas. Oleh karena itu, pastikan untuk menulis gelar lengkap tanpa singkatan.

Check Also

Apakah Bermain HP Saat Ada Petir Berbahaya?

Banyak orang yang percaya bahwa bermain HP saat ada petir berbahaya karena petir bisa menyambar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *