Shalat Tarawih Berapa Rakaat?

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Shalat ini memiliki keutamaan yang besar, yaitu pahalanya dilipatgandakan hingga seribu kali lipat dari shalat wajib. Selain itu, shalat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah kita selama bulan Ramadhan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Shalat tarawih biasanya dikerjakan dengan delapan rakaat, ditambah dengan tiga rakaat shalat witir. Namun, jumlah rakaat shalat tarawih sebenarnya tidak terbatas pada delapan rakaat saja. Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang mengatakan bahwa shalat tarawih dapat dikerjakan dengan dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, atau bahkan lebih dari delapan rakaat. Namun, yang paling utama adalah mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil, karena shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki ketentuan jumlah rakaat yang pasti.

Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW juga tidak diketahui secara pasti. Ada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih dengan dua rakaat, empat rakaat, atau delapan rakaat. Namun, tidak ada satupun riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih dengan lebih dari delapan rakaat. Oleh karena itu, jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah delapan rakaat, ditambah dengan tiga rakaat shalat witir.

sholat teraweh berapa rakaat

Shalat tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti, namun yang paling utama adalah delapan rakaat, ditambah tiga rakaat shalat witir.

  • Jumlah rakaat tidak terbatas
  • Paling utama 8 rakaat
  • Ditambah 3 rakaat witir
  • Boleh 2, 4, atau 6 rakaat
  • Harus ganjil
  • Dilakukan berjamaah
  • Pahala dilipatgandakan

Shalat tarawih dapat dikerjakan di masjid atau di rumah. Namun, lebih utama untuk dikerjakan di masjid secara berjamaah. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah pahalanya yang dilipatgandakan hingga seribu kali lipat dari shalat wajib, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan, dan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jumlah rakaat tidak terbatas

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti, namun yang paling utama adalah delapan rakaat, ditambah tiga rakaat shalat witir. Namun, para ulama berbeda pendapat tentang jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang mengatakan bahwa shalat tarawih dapat dikerjakan dengan dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat, atau bahkan lebih dari delapan rakaat.

Dasar dari pendapat yang mengatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih tidak terbatas adalah hadits dari Aisyah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat tarawih dengan sebelas rakaat. Hadits ini menunjukkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih tidak dibatasi oleh ketentuan tertentu, dan dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun jumlah rakaat shalat tarawih tidak terbatas, namun yang paling utama adalah mengerjakannya dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal ini karena shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki ketentuan jumlah rakaat yang pasti, dan mengerjakannya dengan jumlah rakaat yang ganjil lebih utama daripada mengerjakannya dengan jumlah rakaat yang genap.

Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang terlalu banyak dapat menyebabkan kelelahan dan justru mengurangi kekhusyukan dalam shalat. Oleh karena itu, sebaiknya sesuaikan jumlah rakaat shalat tarawih dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing individu.

Kesimpulannya, jumlah rakaat shalat tarawih tidak terbatas, namun yang paling utama adalah mengerjakannya dengan jumlah rakaat yang ganjil, antara dua rakaat hingga sebelas rakaat. Jumlah rakaat shalat tarawih dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing individu, namun perlu diingat bahwa mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang terlalu banyak dapat menyebabkan kelelahan dan justru mengurangi kekhusyukan dalam shalat.

Paling utama 8 rakaat

Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah delapan rakaat, ditambah tiga rakaat shalat witir. Hal ini berdasarkan pada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW, di antaranya adalah hadits dari Aisyah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat tarawih dengan delapan rakaat.

Selain itu, mengerjakan shalat tarawih dengan delapan rakaat juga lebih sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW untuk mengerjakan shalat sunnah dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Shalat sunnah dikerjakan dengan rakaat yang ganjil.” (HR. Muslim)

Mengerjakan shalat tarawih dengan delapan rakaat juga memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Mendapatkan pahala yang lebih besar, karena delapan rakaat merupakan jumlah rakaat yang paling utama untuk shalat tarawih.
  • Lebih sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW untuk mengerjakan shalat sunnah dengan jumlah rakaat yang ganjil.
  • Lebih mudah untuk dikerjakan dan tidak terlalu melelahkan, sehingga dapat menjaga kekhusyukan dalam shalat.

Namun, perlu diingat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih tidak terbatas pada delapan rakaat saja. Bagi yang mampu, boleh mengerjakan shalat tarawih dengan lebih dari delapan rakaat, bahkan hingga sebelas rakaat. Namun, bagi yang tidak mampu, boleh mengerjakan shalat tarawih dengan kurang dari delapan rakaat, misalnya dengan empat rakaat atau enam rakaat.

Kesimpulannya, jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah delapan rakaat, ditambah tiga rakaat shalat witir. Namun, jumlah rakaat shalat tarawih dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi fisik masing-masing individu. Yang terpenting adalah mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil, karena shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki ketentuan jumlah rakaat yang pasti.

Ditambah 3 rakaat witir

Shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan setelah shalat tarawih. Shalat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Menyempurnakan ibadah shalat selama bulan Ramadhan.
  • Mendapatkan pahala yang besar.
  • Menjauhkan diri dari sifat sombong.
  • Menjadi penutup amalan ibadah di malam hari.
  • Jumlah rakaat shalat witir

    Jumlah rakaat shalat witir adalah tiga rakaat. Hal ini berdasarkan pada hadits dari Aisyah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW selalu mengerjakan shalat witir dengan tiga rakaat.

  • Cara mengerjakan shalat witir

    Cara mengerjakan shalat witir sama seperti shalat sunnah lainnya, yaitu dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, ruku’, sujud, dan seterusnya. Namun, pada rakaat terakhir, setelah sujud kedua, dilanjutkan dengan duduk tasyahud akhir dan membaca doa qunut.

  • Waktu mengerjakan shalat witir

    Waktu mengerjakan shalat witir adalah setelah shalat tarawih hingga sebelum terbit fajar. Namun, waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat witir adalah pada sepertiga malam terakhir.

  • Keutamaan shalat witir

    Shalat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Menyempurnakan ibadah shalat selama bulan Ramadhan.
    • Mendapatkan pahala yang besar.
    • Menjauhkan diri dari sifat sombong.
    • Menjadi penutup amalan ibadah di malam hari.

Kesimpulannya, shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan setelah shalat tarawih. Shalat witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah menyempurnakan ibadah shalat selama bulan Ramadhan, mendapatkan pahala yang besar, menjauhkan diri dari sifat sombong, dan menjadi penutup amalan ibadah di malam hari. Shalat witir dikerjakan dengan tiga rakaat, dan waktu yang paling utama untuk mengerjakannya adalah pada sepertiga malam terakhir.

Boleh 2, 4, atau 6 rakaat

Selain delapan rakaat, shalat tarawih juga boleh dikerjakan dengan dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat. Hal ini berdasarkan pada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW, di antaranya adalah hadits dari Aisyah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat tarawih dengan dua rakaat, dan hadits dari Ibnu Umar RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat tarawih dengan empat rakaat.

Mengerjakan shalat tarawih dengan dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat juga memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Lebih mudah untuk dikerjakan, terutama bagi yang memiliki keterbatasan waktu atau tenaga.
  • Tidak mengurangi pahala shalat tarawih, karena pahala shalat tarawih dihitung berdasarkan jumlah rakaat yang dikerjakan, bukan berdasarkan jumlah waktu yang dihabiskan untuk mengerjakannya.
  • Tetap mendapatkan keutamaan shalat tarawih, seperti pahala yang dilipatgandakan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, perlu diingat bahwa mengerjakan shalat tarawih dengan delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir merupakan jumlah rakaat yang paling utama. Bagi yang mampu, dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat tersebut. Namun, bagi yang tidak mampu, boleh mengerjakan shalat tarawih dengan kurang dari delapan rakaat, misalnya dengan dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat.

Kesimpulannya, shalat tarawih boleh dikerjakan dengan dua rakaat, empat rakaat, atau enam rakaat. Mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat tersebut juga memiliki beberapa keutamaan, meskipun tidak sebanyak keutamaan shalat tarawih dengan delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir. Oleh karena itu, bagi yang mampu, dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang paling utama, yaitu delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir. Namun, bagi yang tidak mampu, boleh mengerjakan shalat tarawih dengan kurang dari delapan rakaat.

Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Selamat menjalankan ibadah puasa dan tarawih di bulan Ramadhan ini.

Harus ganjil

Shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang tidak memiliki ketentuan jumlah rakaat yang pasti. Namun, para ulama sepakat bahwa shalat tarawih harus dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal ini berdasarkan pada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW, di antaranya adalah hadits dari Aisyah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW selalu mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil.

Selain itu, mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil juga lebih sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW untuk mengerjakan shalat sunnah dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Shalat sunnah dikerjakan dengan rakaat yang ganjil.” (HR. Muslim)

Ada beberapa hikmah di balik ketentuan bahwa shalat tarawih harus dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Menjaga kesempurnaan ibadah shalat tarawih. Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadhan. Dengan mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil, maka ibadah shalat tarawih tersebut menjadi lebih sempurna.
  • Membedakan shalat tarawih dengan shalat wajib. Shalat tarawih merupakan shalat sunnah, sedangkan shalat wajib memiliki jumlah rakaat yang genap. Dengan mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil, maka shalat tarawih tersebut dapat dibedakan dengan shalat wajib.
  • Menambah kekhusyukan dalam shalat. Ketika mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil, maka jamaah akan lebih fokus dan khusyuk dalam shalatnya. Hal ini karena jumlah rakaat yang ganjil akan membuat jamaah lebih mudah untuk mengingat dan menghitung jumlah rakaat yang telah dikerjakan.

Kesimpulannya, shalat tarawih harus dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal ini berdasarkan pada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW dan juga sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW untuk mengerjakan shalat sunnah dengan jumlah rakaat yang ganjil. Ada beberapa hikmah di balik ketentuan bahwa shalat tarawih harus dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil, di antaranya adalah menjaga kesempurnaan ibadah shalat tarawih, membedakan shalat tarawih dengan shalat wajib, dan menambah kekhusyukan dalam shalat.

Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami lebih lanjut tentang alasan mengapa shalat tarawih harus dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Selamat menjalankan ibadah puasa dan tarawih di bulan Ramadhan ini.

Dilakukan berjamaah

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini berdasarkan pada beberapa hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah SAW, di antaranya adalah hadits dari Abu Hurairah RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah lebih utama daripada shalat tarawih yang dikerjakan sendirian.” (HR. Tirmidzi)

  • Meningkatkan pahala shalat tarawih

    Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah memiliki pahala yang lebih besar daripada shalat tarawih yang dikerjakan sendirian. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA di atas.

  • Menambah kekhusyukan dalam shalat

    Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah dapat menambah kekhusyukan dalam shalat. Hal ini karena ketika shalat berjamaah, jamaah akan lebih fokus dan tenang dalam shalatnya. Selain itu, jamaah juga akan merasa lebih semangat dan termotivasi untuk mengerjakan shalat tarawih dengan baik.

  • Menjalin silaturahmi antar sesama umat Islam

    Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah dapat menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi antar sesama umat Islam. Ketika shalat berjamaah, jamaah akan bertemu dan berinteraksi dengan sesama jamaah lainnya. Hal ini dapat mempererat hubungan ukhuwah islamiyah di antara mereka.

  • Menjaga tradisi Rasulullah SAW

    Shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah merupakan salah satu tradisi yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sendiri selalu mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah bersama para sahabatnya. Dengan mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah, kita berarti menjaga dan melanjutkan tradisi yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Kesimpulannya, shalat tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah. Hal ini karena shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah pahalanya lebih besar, lebih menambah kekhusyukan dalam shalat, dapat menjalin silaturahmi antar sesama umat Islam, dan menjaga tradisi Rasulullah SAW. Oleh karena itu, bagi yang memiliki kesempatan, sebaiknya kerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushola.

Pahala dilipatgandakan

Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah pahalanya yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pahala dilipatgandakan hingga seribu kali lipat

    Pahala shalat tarawih yang dilipatgandakan oleh Allah SWT bisa mencapai hingga seribu kali lipat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang berdiri (mengerjakan shalat tarawih) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berdiri shalat selama seribu bulan.” (HR. Ahmad)

  • Pahala dilipatgandakan meskipun shalat tarawih dikerjakan dengan sedikit rakaat

    Pahala shalat tarawih yang dilipatgandakan oleh Allah SWT tidak hanya berlaku bagi mereka yang mengerjakan shalat tarawih dengan delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir. Bahkan, meskipun shalat tarawih dikerjakan dengan sedikit rakaat, pahalanya tetap dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih meskipun hanya dua rakaat, maka Allah SWT akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (HR. Ibnu Majah)

  • Pahala dilipatgandakan meskipun shalat tarawih dikerjakan di rumah

    Pahala shalat tarawih yang dilipatgandakan oleh Allah SWT tidak hanya berlaku bagi mereka yang mengerjakan shalat tarawih di masjid atau mushola. Bahkan, meskipun shalat tarawih dikerjakan di rumah, pahalanya tetap dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih di rumahnya karena udzur, maka Allah SWT akan menuliskan baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakan shalat tarawih di masjid.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

  • Pahala dilipatgandakan bagi mereka yang mengerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan

    Pahala shalat tarawih yang dilipatgandakan oleh Allah SWT juga berlaku bagi mereka yang mengerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.” (HR. Tirmidzi)

Kesimpulannya, shalat tarawih memiliki keutamaan berupa pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. Pahala shalat tarawih dapat dilipatgandakan hingga seribu kali lipat, meskipun shalat tarawih dikerjakan dengan sedikit rakaat, di rumah, dan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk mengerjakan shalat tarawih selama bulan Ramadhan ini. Semoga Allah SWT menerima dan melipatgandakan pahala shalat tarawih kita.

Check Also

Dengan bahasa apa awalnya kitab injil ditulis?

Menelusuri Bahasa Awal Kitab Injil: Perjalanan Melintasi Zaman dan Budaya. Kitab Injil adalah kitab suci …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *