Sleeping Beauty

Sleeping Beauty: Kisah Putri Cantik yang Tertidur Selama 100 Tahun

Sleeping Beauty adalah sebuah cerita rakyat klasik yang telah diceritakan selama berabad-abad. Kisah ini mengisahkan tentang seorang putri cantik yang dikutuk oleh penyihir jahat untuk tidur selama 100 tahun. Hanya ciuman cinta sejati yang dapat membangunkannya.

Kisah Sleeping Beauty pertama kali diceritakan oleh Charles Perrault dalam bukunya Contes de ma mère l’Oye (Kisah-kisah Ibu Ayam Sayang) pada tahun 1697. Kisah ini kemudian diceritakan oleh Brothers Grimm dalam bukunya Kinder- und Hausmärchen (Dongeng Anak-anak dan Rumahan) pada tahun 1812.

Cerita

Kisah Sleeping Beauty dimulai dengan kelahiran seorang putri cantik yang diberi nama Aurora. Ayahnya, Raja Stefan, mengundang semua peri di kerajaan untuk merayakan kelahiran putrinya. Namun, ada satu peri yang tidak diundang, yaitu Maleficent. Maleficent yang marah karena tidak diundang mengutuk Aurora untuk mati pada malam ulang tahunnya yang ke-16.

Tiga peri baik hati yang hadir di perayaan kelahiran Aurora berusaha mengubah kutukan Maleficent. Mereka berhasil mengubahnya menjadi kutukan tidur selama 100 tahun. Namun, kutukan itu tidak dapat dibatalkan.

Pada malam ulang tahun Aurora yang ke-16, seorang wanita tua datang ke istana dan memberi Aurora sebuah roda pintal. Wanita tua itu adalah Maleficent yang menyamar. Aurora yang tidak tahu bahwa wanita tua itu adalah Maleficent menyentuh roda pintal dan tertidur.

Ketika Raja Stefan dan Ratu Leah menyadari bahwa putri mereka tertidur, mereka meminta bantuan tiga peri baik hati. Tiga peri itu menggunakan kekuatan mereka untuk membuat semua orang di istana tertidur bersama Aurora. Mereka juga membuat hutan di sekitar istana tumbuh subur dan lebat untuk melindungi Aurora.

Setelah 100 tahun, seorang pangeran tampan bernama Phillip datang ke hutan. Dia mendengar suara Aurora dan berusaha membangunkannya. Akhirnya, ciuman Phillip berhasil membangunkan Aurora.

Phillip dan Aurora menikah dan hidup bahagia selamanya.

Penafsiran

Kisah Sleeping Beauty sering diinterpretasikan sebagai metafora untuk pubertas dan seksualitas. Aurora yang tertidur selama 100 tahun melambangkan masa pubertas, di mana seorang gadis mulai tumbuh dan berkembang menjadi wanita. Ciuman cinta sejati dari Phillip melambangkan pengalaman seksual pertama seorang gadis.

Kisah ini juga dapat diinterpretasikan sebagai kisah tentang kekuatan cinta. Cinta sejati Phillip mampu mengalahkan kutukan Maleficent dan membangunkan Aurora.

Versi Disney

Pada tahun 1959, Walt Disney Studios merilis film animasi Sleeping Beauty yang terinspirasi dari kisah rakyat Charles Perrault. Film ini disutradarai oleh Les Clark, Eric Larson, dan Wolfgang Reitherman.

Film Disney ini memiliki beberapa perbedaan dari kisah rakyatnya. Salah satu perbedaannya adalah karakter Maleficent. Di film Disney, Maleficent digambarkan sebagai penyihir jahat yang kejam. Dia juga memiliki sayap yang besar dan hitam.

Film Disney ini juga menambahkan beberapa karakter baru, seperti dua peri pembantu Flora dan Fauna. Kedua peri ini membantu Aurora untuk menjalani kehidupannya di hutan selama 100 tahun.

Sleeping Beauty adalah salah satu film animasi Disney yang paling populer. Film ini telah memenangkan dua Academy Awards, yaitu untuk Skor Musik Terbaik dan Lagu Terbaik.

Kesimpulan

Sleeping Beauty adalah kisah rakyat klasik yang telah dicintai oleh orang-orang di seluruh dunia selama berabad-abad. Kisah ini mengajarkan kita tentang kekuatan cinta dan pentingnya percaya pada diri sendiri.

Check Also

Pertandingan Indonesia vs Thailand SEA Games 2023: Adu Kekuatan Tim Unggulan Asia Tenggara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *