Bangkitkan UMKM, Teh Jodha Jadi Saksi Semangat Wanita Binangkit Indonesia (WBI) di Garut
Di tengah arus perubahan yang begitu cepat, berbagai komunitas perempuan di Garut menunjukkan semangat kebangkitan ekonomi yang benar-benar inspiratif. Di antara gerakan tersebut, Teh Jodha berdiri sebagai saksi hidup sekaligus pelaku dari aksi nyata pemberdayaan perempuan—sebuah sinergi yang sangat mencolok antara kreativitas, kolaborasi, dan keberanian membangun usaha dari desa. Kini, cerita Teh Jodha tak hanya bicara soal kenikmatan teh lokal, melainkan juga tentang perjalanan kolektif membangun ekonomi mikro secara bertahap namun pasti.

Kolaborasi Teh Jodha dan WBI: Membangun UMKM Garut dari Akar Rumput
Pada awal November, suasana Desa Wisata Ciburial, Garut, terasa sangat hidup secara luar biasa. Ratusan pelaku UMKM, didominasi perempuan, berkumpul atas inisiatif Wanita Binangkit Indonesia (WBI)—sebuah komunitas yang dikenal sangat progresif di ranah pemberdayaan ekonomi perempuan. Di tengah keramaian tersebut, Teh Jodha tidak semata hadir sebagai produk, melainkan menjadi bagian integral dari harapan baru bagi pelaku usaha kecil.
Reni Marlina, yang dikenal sangat visioner, memimpin rangkaian acara yang berlangsung dinamis dan penuh energi. Kehadiran Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, semakin menegaskan urgensi kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir, kolaborasi seperti ini ternyata sangat efektif mempercepat laju pertumbuhan UMKM berbasis komunitas, khususnya ketika para perempuan diberi ruang luas untuk berkreasi dan berinovasi.
Wanita Binangkit Indonesia: Menerobos Batas Peran Tradisional Perempuan Garut
WBI dirintis sebagai respons terhadap situasi yang berkembang pesat setelah pandemi—di mana banyak perempuan harus menghadapi tantangan tanpa banyak dukungan. Dengan menyediakan pelatihan, pendampingan, dan akses distribusi, WBI semakin menampakkan diri sebagai wadah yang sangat bermanfaat dalam membangun kapasitas pelaku UMKM perempuan.
Seiring waktu, WBI tumbuh menjadi semacam pusat gravitasi bagi para perempuan kreatif di Garut. Mereka yang sebelumnya bergerak sendiri sekarang menikmati keuntungan dari jaringan yang sangat solid secara sosial dan bisnis. Melalui pelatihan digital dan inkubasi usaha, anggota WBI menjadi jauh lebih siap—baik mengelola produk, merancang strategi pemasaran, maupun menemukan identitas unik produk mereka sendiri. Dalam konteks ini, pendekatan WBI meningkat secara mencolok dalam memberdayakan perempuan desa menjadi pelaku bisnis yang tahan banting.
Strategi Teh Jodha: Memberdayakan, Mengedukasi, dan Membuka Peluang Baru
Teh Jodha berangkat dari filosofi yang sangat mengakar secara budaya, memanfaatkan daun teh pegunungan Garut yang dikenal memiliki tekstur dan aroma kuat. Di balik setiap cangkir teh, terkandung kerja keras petani—mayoritas perempuan—yang telah diberdayakan melalui serangkaian pelatihan terpadu oleh tim Reni Marlina. Dengan mengenalkan packaging yang modern dan pemasaran digital, Teh Jodha menunjukkan hasil nyata: dalam dua tahun terakhir, volume produksi dan penjualan meningkat secara mencolok. Bahkan, lapangan kerja baru muncul di pelosok Garut berkat model bisnis yang sangat inklusif secara sosial.
Seorang ibu rumah tangga menceritakan betapa hidupnya berubah pascakegiatan WBI. Dulu ia mengurus rumah secara penuh waktu, kini ia mengelola kios kecil yang selalu ramai pembeli—menyediakan Teh Jodha sekaligus produk lokal daerah lain. Cerita ini terasa relevan untuk semakin banyak perempuan Garut yang ingin mandiri secara ekonomi, tanpa harus meninggalkan akar tradisi.
Pemerintah Mendukung Penuh: Wakil Bupati Garut Turun Langsung
Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk selalu hadir di tengah pelaku UMKM. Dalam sambutannya, ia menyoroti betapa dukungan pemerintah sangat signifikan dalam memberikan legalitas, memfasilitasi promosi, dan memperluas akses pasar bagi seluruh UMKM, khususnya milik perempuan. Dengan partisipasi aktif seperti ini, pelaku UMKM merasa jauh lebih percaya diri untuk memasuki pasar yang lebih kompetitif.
Dengan menegaskan posisi pemerintah sebagai mitra utama, Garut menerapkan model sinergi yang sangat inovatif secara khusus. Langkah ini secara nyata membuat ekosistem bisnis lokal menjadi kian berdaya saing—jauh melebihi ekspektasi banyak pengamat ekonomi selama ini.
Blueprint Nasional: Garut sebagai Referensi Model Ekosistem UMKM
Apa yang terbangun di Garut secara bertahap bisa menjadi blueprint nasional. Daerah lain yang memiliki potensi sama sangat dianjurkan meniru pendekatan kolaboratif antara produsen, komunitas, dan pemerintah—mekanisme yang telah terbukti sangat efektif dalam menumbuhkan UMKM berbasis perempuan.
Model ekosistem Garut dirangkum dalam tabel berikut:
| Komponen Ekosistem | Penjelasan |
|————————–|——————————————————————————|
| Produk Lokal Unggulan | Teh Jodha—teh khas Garut berbahan baku alami, diproses secara tradisional. |
| Kepemimpinan Perempuan | Reni Marlina—pemilik Teh Jodha, penggerak sinergi lintas sektoral. |
| Dukungan Komunitas | WBI—memberi pelatihan, membuka distribusi, menguatkan jejaring pelaku usaha. |
| Sinergi Pemerintah | Promosi aktif, fasilitasi legalitas, ekspansi pasar oleh Pemkab Garut. |
| Transformasi Digital | E-commerce, marketing digital, dan inovasi packaging modern. |
Bahkan, jika dibandingkan dengan upaya di daerah lain, Garut telah melaju jauh lebih cepat dalam hal membangun transformasi sosial ekonomi berbasis perempuan.
Penutup: Percikan Kecil, Gelombang Besar untuk Ekonomi Indonesia
Bangkitkan UMKM di Garut bukan slogan kosong. Ia lahir dari kerja nyata, mimpi besar, dan kolaborasi lintas sektor. Berbagai usaha kecil kini menjadi penopang ekonomi keluarga dan desa di tengah tantangan global. Melalui aksi kolektif seperti yang dilakukan Reni Marlina dan WBI, peran perempuan terbukti sangat vital dalam mewujudkan perubahan berkelanjutan.
Dengan konsistensi dan visi yang semakin tajam, api kebangkitan ini diprediksi akan menyambar ke banyak daerah lain, memberi harapan bagi jutaan perempuan dan pelaku UMKM yang selama ini dipandang sebelah mata. Saat ini, segala peluang terbuka lebar. Perempuan dan UMKM tidak hanya diperhitungkan, tetapi benar-benar diakui sebagai motor baru penggerak ekonomi Indonesia. Di masa depan, kolaborasi seperti ini akan menjadi fondasi bagi lahirnya generasi pengusaha yang sangat adaptif sekaligus tangguh menghadapi perubahan.
Semua mata kini tertuju pada Garut—sebagai laboratorium nyata transformasi ekonomi lokal yang sangat efektif secara luar biasa dalam memberdayakan perempuan Indonesia menuju masa depan cerah.
PIC GARUT Public Information Center Garut 