BNNK Garut Gelar Kegiatan Inpres RAN P4GN dan Forum Konsultasi Publik

Garut, 19 Desember 2023 – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut menggelar kegiatan Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Rencana Aksi Nasional (RAN) P4GN dan Forum Konsultasi Publik terkait Pelayanan Publik BNN Kabupaten Garut. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 BNNK Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (19/12/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh PIC dari seluruh SKPD yang ada di Pemerintah Kabupaten Garut. Kepala BNNK Kabupaten Garut, AKBP Deni Yusdanial, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah bentuk implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penguatan P4GN.

“Negara kita sedang darurat narkoba, sehingga pemerintah daerah harus melaksanakan Rencana Aksi Daerah dan melaporkannya langsung ke presiden setiap 6 bulan sekali,” ujarnya.

Berdasarkan Inpres tersebut, masing-masing SKPD diinstruksikan untuk melaksanakan Rencana Aksi Daerah berupa rencana aksi generik dan rencana aksi khusus, sebagai dukungan terhadap upaya P4GN yang melibatkan peran pemerintah dan juga masyarakat.

“Saya mengapresiasi kepada Pak Bupati Garut yang telah melaksanakan amanah P4GN melalui rencana aksi daerah sesuai dengan yang diintruksikan bapak Presiden,” kata AKBP Deni Yusdanial.

Di Kabupaten Garut sendiri, SKPD selalu memberikan laporannya. Pada kesempatan ini juga, laporan tersebut tengah dilakukan monitoring dan evaluasi.

AKBP Deni Yusdanial menambahkan bahwa jumlah Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) di Kabupaten Garut berjumlah 10 desa. Ke depannya, jumlah desa bersinar di Kabupaten Garut akan terus meningkat dan tidak hanya sebagai kegiatan seremonial saja, karena program ini harus dilaksanakan oleh lingkungan masyarakat.

“Insha Allah, ikhtiar ini benar-benar untuk kepentingan bangsa untuk mencegah, melindungi, dan menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkoba,” katanya.

Terakhir, ia menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini dilakukan pemberian materi mengenai pengisian laporan pada sebuah aplikasi, karena seringkali terdapat SKPD yang memiliki kendala dalam pengisian laporan mengenai rencana aksi yang telah dilakukan.

“BNN juga door to door sebelumnya melatih mereka karena sering kali ganti PIC-nya,” tandasnya.