Pemberdayaan 25 Ribu UMKM: Inisiatif Strive Indonesia di Garut

Program Strive Indonesia, yang diselenggarakan oleh Mercy Corps Indonesia dengan dukungan dari Mastercard Center for Inclusive Growth dan kolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Kabupaten Garut, telah resmi diluncurkan di Kabupaten Garut.

Dalam peluncuran yang bertajuk “Peluncuran Kolaborasi di Jawa Barat dan Kick Off Pelatihan UMKM di Kabupaten Garut”, yang berlangsung di Aula Bank BJB Garut pada Selasa (12/12/2023), Program ini memiliki target memberdayakan 25 ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Garut hingga tahun 2026, di mana 40% di antaranya merupakan pengusaha perempuan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat, Rochmat Taufik Garsadi, Executive Director Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, serta perwakilan dari Bank BJB Garut dan peserta dari desa-desa di Kabupaten Garut.

Ridzky Ridznurdhin, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Diskop UKM) Kabupaten Garut, menjelaskan bahwa Program Strive Indonesia memiliki tiga strategi utama, yaitu mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi digital, memperoleh akses permodalan, dan memperkuat ekosistem pendukung bisnis.

Diharapkan, sebanyak 25 ribu UMKM di Kabupaten Garut dapat diberdayakan melalui program ini hingga tahun 2026. Mereka akan mendapatkan pelatihan, pemberdayaan, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan fasilitasi perbankan.

Ridzky juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut sangat mendukung program ini dan akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bank BJB, untuk mengidentifikasi potensi UMKM di setiap desa.

Kepala Diskuk Provinsi Jawa Barat, Rochmat Taufik Garsadi, berharap bahwa melalui Program Strive Indonesia, UMKM di Garut akan mengalami peningkatan yang signifikan, yang diharapkan dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan.

Sementara itu, Executive Director Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis, menjelaskan bahwa program ini akan berlangsung di empat provinsi, dengan target 300 ribu UMKM hingga tahun 2026. Program ini ditujukan bagi UMKM dengan jumlah pekerja 1 hingga 19 orang dalam berbagai sektor usaha seperti makanan, kriya non-furnitur, fesyen, dan pariwisata.

Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kemampuan UMKM dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Barat dan Garut. Ade juga menekankan pentingnya dukungan regulasi yang kondusif untuk memastikan perkembangan UMKM yang berkelanjutan.

Harapan dari program ini adalah terciptanya kondisi yang mendukung bagi UMKM untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif pada ekonomi Indonesia. Program ini diharapkan tidak hanya bersifat seremonial tetapi berjalan secara efektif dengan dukungan kerangka kerja yang terstruktur.